Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

Dimulai di Tahun 2014, Bertumbuh di Tahun 2015

Gambar
Dalam hitungan menit, tahun 2014 akan berakhir dan mau tak mau kita segera beranjak menuju tahun baru 2015. Seperti biasa, saya rasa perlu untuk sedikit menengok ke belakang atas apa saja yang telah dilakukan dan belum dilakukan di tahun ini. Bagi saya, hal ini penting untuk bisa mengevaluasi diri sendiri dan sejenak merenung agar bisa bertumbuh lebih baik lagi di tahun baru 2015 nanti. Kehidupan Sebenarnya Bisa saja benar yang dibilang orang-orang. Katanya, kehidupan sebenar-benarnya dimulai pada dunia pasca-kampus alias setelah wisuda. Jika mengikuti kaidah itu, berarti kehidupan saya yang sebenarnya dimulai pada tahun 2014.

Orang Bali Tak Pernah Liburan?

Gambar
Orang Bali diakui pintar memandu liburan para tamu luar Bali, namun justru mereka sendiri tidak pernah liburan. Mungkin benar karena “ Everyday in Bali is Holiday ”, jadi orang Bali sudah merasa liburan setiap hari. Para tamu itu bahkan sudah berkali-kali liburan ke Bali, sampai hapal tiap pengkolan. Sedangkan orang Bali masih setia saja dengan wilayahnya. Sepertinya tak tertantang untuk sesekali berlibur ke negeri para tamu itu. Benar kata orang, orang Bali itu tipe orang yang setia.

Kalah Main Catur

Gambar
22 Juli 2014. " Kami menolak hasil Pilpres 2014. Kami menarik diri dari proses ini ! " Sangat disayangkan, sosok patriot dan kesatrya itu menolak hasil pilpres dan secara terbuka menarik diri dari proses demokrasi di detik-detik terakhir pengumumuman penetapan dari KPU. Saya tidak habis pikir. Mengapa beliau melakukan ini? Makin kesini, ekspektasi positif saya terhadap beliau semakin tak pantas. Rasanya, saya makin tidak tepat menilai beliau. Kenapa beliau jadi cengeng dan drama begini. Sungguh saya tak menyangka beliau memilih sikap seperti ini. Apa yang bisa diharapkan dari seorang capres 'tegas, patriotik dan berwibawa' yang mendadak mundur dari kompetisi politik sebelum kompetisi itu selesai?

Gara Gara Jokowi

Gambar
[caption id="attachment_1408" align="aligncenter" width="480"] Foto Konser Salam 2 Jari di GBK[/caption] Riuh copras capres kali ini sunggulah menarik. Banyak pelajaran politik yg bisa saya dapatkan. Pendidikan politik cantik yg jarang saya dapatkan sebelumnya. Inilah sejarah baru dalam wajah politik negeri. Saya menyaksikan sejarah. Kelak, akan menjadi cerita manis untuk anak cucu saya. Titik awal ketika politik sudah tidak norak dan membosankan lagi. Jika suara rakyat adalah suara tuhan, artinya satu suara saya amatlah berharga. Maka dari itu, tak akan saya sia-siakan. Maka, saya akan memilih Jokowi. Saya tugaskan beliau menjadi pemimpin. Karena gara-gara beliau lah semua ini bisa terjadi.

Sudah 23 Tahun

Gambar
[caption id="attachment_1402" align="alignleft" width="171"] Saya waktu TK[/caption] 2 Juli 2014. Astaga, saya sudah 23 tahun. Belum banyak yang telah saya lakukan. Belum banyak yang bisa saya lakukan. Berbagai harapan dan cita-cita  pribadi masih menggantung di bintang, ingin segera saya capai. Ah, tapi masih terlalu dini. Masih jauh. Perjalanan justru baru dimulai. Minimal, pencapaian yang mungkin bisa dibanggakan di umur 23 tahun ini tentang nama saya yang sudah memakai titel Sarjana. Hihi. Saya sadari di usia yang sudah 23 tahun ini, harus mulai perlahan menjalani hidup dengan mandiri. Konkritnya, mulai 'melepas' ketergantungan dengan orang tua, apalagi sekarang sudah lulus kuliah. Semoga saya bisa. Pelan-pelan. 23 Tahun. Terimakasih untuk apa saja yang sudah terjadi. Dan untuk apa yang akan terjadi di depan, saya siap. Terimakasih ucapan dan doa dari orang-orang terdekat. Semoga pikiran baik datang dari segala penjuru.    

Kita adalah Harapan

Gambar
“Buta yang terburuk adalah buta politik, dia tidak mendengar, tidak berbicara, dan tidak berpartisipasi dalam peristiwa politik. Dia tidak tau bahwa biaya hidup, harga kacang, harga ikan, harga tepung, biaya sewa, harga sepatu dan obat, semua tergantung pada keputusan politik. Orang yang buta politik begitu bodoh sehingga dia bangga dan membusungkan dadanya mengatakan bahwa dia membenci politik. Si dungu tidak tau bahwa dari kebodohan politiknya lahir pelacur, anak terlantar, dan pencuri terburuk dari semua pencuri, politisi buruk, rusaknya perusahaan nasional dan multinasional” - Bertolt Brecht Wajah perpolitikan negeri sudah sedemikian suram. Partai politik yang seyogyanya memperjuangkan aspirasi rakyat, malah sebaliknya justru mempertontonkan perilaku politik yang kurang elok. Apapun dilakukan untuk memperoleh dukungan. Masa bodo yang penting ambisi kekuasaan tercapai.

Orang Baik Jangan Diam

Gambar
Pernyataan sakti dari Anies Baswedan itu selalu terngiang di pikiran saya. Dalam berbagai kesempatan, kalimat tersebut selalu diulang-ulang oleh beliau. Ada lagi yang lain, beliau sering mengatakan “Kita harus mendorong orang baik agar bersedia memasuki arena politik”. Intinya, beliau menyatakan bahwa politik akan mempengaruhi banyak orang, oleh karena itu, mari kita jangan diam saja dan bersikap apatis, mari dukung orang baik untuk kita beri amanah memimpin negeri ini. Coba deh simak pernyataan sikap beliau di sini   dan sini   Sering saya mengangguk, artinya setuju, berkali-kali setuju, tapi sekaligus tidak tenang. Sempat terpikir untuk tidak ikut-ikutan berkomentar tentang copras capres, tapi akhirnya tidak bisa. Pernyataan Anies Baswedan itu selalu menampar saya. Sebagai anak muda yang cinta negeri, saya juga harusnya berkontribusi. Jangan diam saja. Apalagi malah membuat status “netral” di facebook, misal “Ngapain sih ribut-ribut copras capres, berisik tau, toh siapapun presidenny...

Film Pendek - Indonesia Masih Subuh

Gambar
Akhirnya kita percaya diri untuk mengunggah film amatiran ini ke youtube. Setelah  sekian lama, akhirnya film pendek berjudul "Indonesia Masih Subuh" rilis di youtube. Padahal. proses pengambilan gambar dilakukan lebih dari setahun yang lalu, Maret 2013. Kemudian, proses kreatif kita buntu ketika proses editing. Banyak scene yang tidak sesuai dengan rencana pada storyboard. Ending film juga kita bingung sendiri  mau dibawa kemana. Akhirnya kita biarkan begitu saja file video mengendap di rimba folder-folder hardisk. Tak pernah tersentuh lagi. Hampir kadaluarsa. Karena mood untuk menyelesaikannya sudah hilang. Ya memang begitu. Bisa dibilang film ini hampir gagal produksi. Semangat crew sudah hilang. Tapi berkat kreatifitas (baca: nekad) sutradara Lanang Sumarjana film ini dipaksa agar selesai. Semua kekurangan sebelumnya diolah sedemikian rupa agar bisa menjadi cerita utuh, minimal mendekati maksud awal si pembuat  ide cerita Fauzan Hasbi.

Bunga dari Tika

Tika memang ada-ada saja Tika tahu banget gimana cara saya bersenang-senang. Gimana cara menyenangkan saya. Tika memang begitu. Suka sekali memberi kejutan kepada orang terdekatnya. Makanya, banyak orang yang menyayanginya. Ini bunga spesial dari Tika untuk saya. Sumber dari blognya ini . Apa tulisan ini berlebihan? Mungkin saja. Tapi setidaknya dia tahu betul apa yang saya pikirkan dan lakukan selama ini. Thanks, Tik! Untuk kamu yang terlalu biasa Ini sebuah hadiah, tulisan yang akan menyiratkan perjuangan seorang perantau. Dimana sekitar lima jam yang lalu akhirnya ia melepas status penganggurannya. Selamat ya. Ya, dia Made Bhela Sanji Buana. Seorang yang paling happening di hidupku setahun lebih ini. Seorang yang tidak pernah lepas dari benakku dan semua lalu lalang pikiranku setahun lebih. Bukan karena cinta, tapi karena inspirasi dan pembelajaran hidup yang kami retaskan bersama. Hari ini tepat tanggal 22 Januari 2014, Tuhan mengabulkan doanya. Doa yang selama ini menjadi kegelisa...

Sarjana Jogja

Gambar
Ah, harusnya banyak sekali yang bisa saya ceritakan Terakhir cerita di blog pada tanggal 1 Oktober 2013 tentang akhirnya saya lulus Sarjana Teknik . Setelah itu banyak kejadian penting yang terjadi di hidup saya. Namun, sayang sekali saya tidak rajin menuliskannya ke dalam blog. Tapi tidak apa-apa. Saya selalu tidak lupa untuk memposting cerita/foto di media sosial lainnya --untuk nantinya siapa tahu bisa dijadikan cerita secara runut-. Dokumentasi hidup. Salah satunya saya rajin posting foto moment penting di akun instagram dan twitter saya. Media sosial favorit karena kita bisa membuat linimasa hidup yang tersimpan rapi di dunia maya, lengkap dengan waktu postingnya. Ya, bagi saya begitu. Mari biarkan saya bercerita.. Wisuda 16 November 2013 akhirnya orangtua datang ke Jogja. Sebuah moment yang sejak 4 tahun lalu saya tunggu-tunggu. Ini moment pertama kalinya. Senang sekali bisa mengenalkan Jogja kepada orang tua. Nyaman. Begitu kata ibuk saya. Bapak saya juga mengamini. Ya memang,...