Thursday, January 10, 2013

Cerita Seorang Negaroa

Tempat dimana saya lahir, merangkak, berdiri, berjalan, berlari, melompat hingga belajar mencintai. Tempat dimana semua kisah ini dimulai. Dari secarik kertas putih yang kosong sampai tertulis sedikit kalimat intro sebagai coretan awal. Sehingga kemudian bisa mencapai paragrap akhir, hingga akhirnya tanda baca terakhir yang berarti usai lah sudah kisah ini.



Jembrana, the place that i called home

Jembrana merupakan salah satu keindahan yang ada di Pulau Bali. Tempat ini bukan Legian dan bukan Kuta, tempat yang terkenal di seantero jagat sehingga banyak orang ingin merasakan sensasi hiburan di Kuta yang katanya salah satu tempat party yang paling heboh di dunia. Tempat ini oleh sebagian orang dianggap representasi dari kondisi Bali keseluruhan. Dibayangkan oleh orang awam, ada banyak bule berkeliaran, berjemur seksi diatas pasir putih, minum bir sampai perut kembung, dentuman musik hingar bingar dan bisa joget bersama bule di satu lantai dansa.


Bukan! Jembrana bukan tempat seperti itu. Ya, saya katakan bahwa Bali juga bukan seperti itu. Harusnya pengunjung datang ke Bali bukan untuk party di Legian aja. Bukan daya tarik seperti itu yang disuguhkan oleh Pulau Dewata ini. Pesona alam Bali dan aktivitas sosial budaya masyarakat yang khas itulah yang menjadikan Bali sebagai destinasi pariwisata dunia. Keindahan seperti itu justru tidak ada di Legian. Kan?


Bali mempunyai banyak tempat yang layak dikunjungi. Ya, Jembrana salah satunya. Kabupaten Jembrana terletak di ujung paling barat Pulau Bali. Dari Bandara Ngurah Rai menempuh sekitar 3 jam perjalanan untuk mencapai Kabupaten ini. Sebuah Kabupaten yang jauh dari hingar bingar sejenis Kuta.


Kota Negara. Ini merupakan ibukota Kabupaten Jembrana. Ya, bener, namanya Kota Negara. Dalam pengucapan orang Bali yang terbiasa mengubah vokal "a" menjadi "e", Negara diucap menjadi "Negare". Kota Negare. Nah, disinilah tepatnya saya tumbuh berkembang hingga menyelesaikan pendidikan sampai jenjang SMA (lalu, sekarang kuliah di Jogja). Memang diakui banyak orang awam yang baru mendengar Kota Negara pasti agak janggal rasanya. Ini Kota apa Negara? :D


Negaroa. Begitulah sebutan untuk orang yang asli Negara. Saya bangga sering dipanggil Negaroa oleh temen-temen yang tinggal diluar Negara. Mengindikasikan bahwa orang Negara itu berkarakter. Titel Negaroa yang disematkan ke saya memang menjadi sebuah kebanggaan sekaligus tanggungjawab untuk bisa menjaga nama besar Negaroa :D


Panggilan Negaroa ini dikarenakan oleh logat bahasa orang Negara yang sangat khas. Walaupun sama-sama menggunakan Bahasa Bali sebagai bahasa sehari-hari, di setiap daerah di bali mempunyai khas logat yang berbeda-beda. Logat Negara terkesan keras, tegas dan menggebu-gebu. Nah, kenapa Negaroa?


Jadi, orang Negara itu terbiasa untuk tidak memfungsikan huruf "n" yang ada diakhir kata. Misalnya, menyebut "Lapangan  Pecangakan" yang jelas-jelas sudah tertulis di-plang depan lapangan menjadi "Lapanga Pecangaka", kemudian "pengkolan" menjadi "pengkola", dan "mecaplagan" (kecelakaan) menjadi "mecaplaga". Ada sebuah anekdot yang terkenal tentang orang Negara suatu saat mengabarkan ada kecelekaan di pengkolan. Dengan menggebu-gebu dan heboh orang Negara berucap (bahasa Bali):



Mecaplaga di pengkola!!

Kalimat ini sering dilontarkan kepada orang Negara dimanapun dia berada. Sempet saya suatu saat di Jogja, bertemu orang Lampung yang pernah tinggal 3 bulan di Negara. Dia menanyakan asal saya: "Darimana gus?" "Dari Bali, pak " "Bali nya dimana?" "Di Negare, pak" "Ohh, Negaroa. Mecaplaga di pengkola!!". Begitulah adanya, logat orang Negara menjadi lebih ke arah dominan vokal "a". Negare ditambah "a", yang akhirnya menjadi Negaroa! :)


Ya kira-kira begitulah sedikit tentang Negaroa. Salam buat seluruh kaum Negaroa dimanapun berada. Bangga menjadi bagian dari kalian :) Semoga kita bisa berkontribusi untuk Kota Negara yang lebih baik dan mengharumkan nama Negara, sebagai tempat lahir beta, tempat berlindung di hari tua dan tempat akhir menutup mata.


Salam Negaroa Bersatu, tak bisa dikalahkan! :D


2 comments: