Wednesday, January 30, 2013

Kompilasi Tulisan #30HariBercerita

[caption id="attachment_956" align="aligncenter" width="256"]30 Hari Bercerita 30 Hari Bercerita[/caption]

Tidak terasa sudah melewati 30 hari di bulan Januari ini. Bulan yang spesial dimana saya baru memulai (lagi) aktivitas blog secara rutin dengan posting 1 tulisan setiap harinya. 30 hari bercerita. Ternyata tidak segampang yang dikira sebelumnya. Tantangan untuk menulis setiap hari merupakan suatu yang sulit bagi saya yang notabene belum terbiasa menulis.

Memang diakui terdapat beberapa hari dimana saya tidak mempostingkan tulisan. Namun, dihari-hari selanjutnya saya tetap berusaha untuk membayar hutang tulisan itu. Dan terbukti bisa.

Berikut adalah sebuah kompilasi tulisan saya dari hari pertama sampai sekarang ini. Biarpun ga bagus, namanya juga belajar :D .

Kompilasi Linimasa Januari 2013

Hari Ke-1 : Mengawali 2013 dengan 30 Hari Bercerita

Hari Ke-2 : Balada Mahasiswa Perantau 600 km (part 3)

Hari Ke-3 : Tahun ini wisuda!

Hari Ke-4 : Generasi Ibu Jari

Hari Ke-5 : Menelusuri Malam Minggu

Hari Ke-6 : Pesona Ullen Sentalu

Hari Ke-7 : Under Construction!

Hari Ke-8 : Hari Raya Menulis

Hari Ke-9 : Romantisme Sang Professor Pesawat Terbang

Hari Ke-10 : Cerita Seorang Negaroa

Hari Ke-11 : Bergelombang Cinta di Pasar Malam Sekaten

Hari Ke-12 : Hari Raya Saraswati : Dulu dan Sekarang

Hari Ke-13 : Pemberontak Itu Bernama Franz

Hari Ke-14 : Pria Tidak Selalu Diatas

Hari Ke-15 : Berkompilasi Linimasa dengan MadeBhela.com

Hari Ke-16 : Film Pendek Amatiran

Hari Ke-17 : Mahasiswa Jaman Sekarang : Idealisme Terpasung Pragmatisme

Hari Ke-18 : Menurunnya Mood Menulis

Hari Ke-19 : PWK UGM 2009 : Suatu Malam Yang Tidak Biasa 21 Januari 2013

Hari Ke-20 : Lagu : Kita Memang Berbeda

Hari Ke-21 : Habis Tanggal Tua, Terbitlah Tanggal Muda

Hari Ke-22 : Event Sebagai Pemicu Regenerasi Kota (Kasus : Genoa, Italy)

Hari Ke-23 : Mengejar Sarjana

Hari Ke-24 : Trailer Film Pendek : Tanpa Suara

Hari Ke-25 : Hujan, 27th of January

Hari Ke-26 : Survival Strategy : Koin Koin Harapan

Hari Ke-27 : Sedang Tidak Ada Ide

Hari Ke-28 : Gaul Tanda Kutip dan Tanda Tanya

Hari Ke-29 : Jongkok Menjadi Lebih Seru

Hari Ke-30 : Kompilasi Tulisan #30HariBercerita

 

Demikianlah, dengan berakhirnya 30 Hari Bercerita bukan berarti rutinitas tulis menulis saya berhenti sampai disini. Justru harapannya setelah ini saya mulai menekuni dunia tulis menulis . Karena pada dasarnya, tidak ada kata terlambat untuk belajar, berlaku juga dalam belajar menulis. Menulis ternyata mengasyikkan.

Kritik dan saran dari temen-temen yang sempet berkunjung ke blog saya sangat diperlukan. Baik secara sengaja datang ke halaman saya ini ataupun yang terpaksa karena saya paksa terus. Hehe :D .

Terimakasih atas perhatiannya. Dan nantikan tulisan-tulisan saya selanjutnya. Semoga lebih bagus dan bermanfaat. Astungkara.

Om Awighnam Astu Namo Siddam.

 

Jongkok Menjadi Lebih Seru

Jongkok di toilet sambil melihat-lihat timeline twitter dan membaca kabar terbaru dari situs penyedia berita online menggunakan ponsel memang kolaborasi yang pas. Rasanya saat jongkok kita bisa konsentrasi penuh terhadap kegiatan membuka mention twitter, chat baru di Blackberry Messenger, SMS-an dan sebagainya. Itu bagi saya :D .

Memang tidak bisa dipungkiri. Ponsel selalu menjadi teman yang pas ketika jongkok di toilet. Tak heran, kegiatan jongkok ini memakan waktu yang lebih lama dari biasanya. Ponsel di tangan kanan, rokok di tangan kiri. Seperti itu biasanya. Jongkok tidak lagi membosankan.

Dulu, orang-orang jongkok sambil membaca buku, koran, majalah dan lainnya. Sekarang, seiring perkembangan jaman informasi, kebutuhan untuk mengakses berita bisa menggunakan ponsel. Akibat telepon seluler dalam genggaman, rutinitas jongkok di pagi hari jadi lebih seru.

Bagi saya, jongkok sering berhasil menghasilkan ide. Perenungan yang dilakukan dalam jongkok memang menyenangkan. Tidak jarang, rencana-rencana dan impian saya banyak terlahir dari jongkok. Mengkhayalkan sebuah kondisi yang sesuai mimpi. Mencoba mengingat-ingat kembali apa saja yang telah dilakukan, instrospeksi diri dan bagaimana rencana ke depan sering saya lakukan dalam posisi jongkok di toilet. Maka jangan heran, saya bisa berlama-lama di toilet.

Apalagi bentuk "jongkok"  yang bertransformasi menjadi "duduk". Toilet duduk. Ini lebih spektakuler lagi. Saya merasa seperti patung Homo Sapiens karya Auguste Rodin. Orang yang berpikir. Seni banget rasanya.

Tapi biarpun ada yang "duduk", menikmati pagi di toilet dengan jongkok merupakan citarasa tersendiri. Biarpun kaki terkadang sampe kram, justru disana serunya. Menandakan proses merenung sudah selesai dan segera dilanjutkan dengan mandi seperti biasa. Ponsel ditaruh di tempat yang aman. Agar terhindar dari semburan air mandi. Hati terasa sudah lega, semua yang kotor-kotor sudah dibuang. Dan berita hari ini juga sudah selesai dibaca.

Menurut saya, akibat adanya ponsel, kegiatan jongkok menjadi lebih seru. Bagaimana menurut anda? :D

Tuesday, January 29, 2013

Gaul Tanda Kutip dan Tanda Tanya

Sebuah tulisan yang gaul

Seperti biasa. Masuk kamar kos dan langsung merebahkan badan di kasur. Menghubungkan Blackberry dengan charger nya. Sesekali membuka timeline twitter, itu-itu saja, tidak ada yang menarik. Lalu berbalas SMS dengan orang-orang terdekat. Dan menuju Blackberry Messenger (BBM), tidak ada yang spesial. Melakukan chat dengan orang-orang terdekat seperti biasa. Lalu membuka recent update maksud hati untuk sekedar iseng melihat update terbaru dari orang-orang. Dan disini akhirnya saya menemukan sesuatu yang menarik. Sekaligus disayangkan.

***

Sampai detik ini, masih ada yang menulis nama contact BBM dengan memakai nama gaul. Maksudnya, nama gaul kebanggaan diri sendiri yang (mungkin) dianggap mampu menunjukkan tingkat kegaulan masing-masing. Misalnya Jutekzx, CwepZ, Cutez. LoverZs dan segala macemnya. Mungkin anda yang lebih banyak tau :D

Sangat disayangkan apabila pemilik contact ini adalah cewe cantik. Sayang banget. Cantik-cantik kok gaul. Maksud saya tentu gaul yang memakai tanda kutip.

Ada lagi, orang yang senang memakai nama contact dengan font yang super canggih. Font berukir. Tidak bisa dibaca cuma sekali. Berkali-kali. Bernilai seni tinggi.

Sebenarnya bukan apa-apa, cuma menyulitkan dalam search apabila ingin melakukan chat dengan orang itu. Ribet dan sungguh gaul.
Kehadiran Blackberry Messenger memang sebuah fenomena baru dalam dunia gaul menggaul di remaja jaman sekarang

Ketemu pertama keren, cool. Ngomongnya tinggi kemana-mana. Lalu invite PIN BBM. Dan ternyata nama contactnya penuh ukiran, bahkan ada juga seperti taman bunga. Agak gimana gitu rasanya. Ga yakin gitu rasanya sama orangnya.

Oke. Nama aman. Lumayan bisa dibaca. Tidak terlalu berukir. Cuma sedikit ada ditambahin beberapa font canggih agar terlihat cantik. Namun ketika melakukan chat tidak jarang dikejutkan dengan autoteks yang bertebaran. Terkadang seru. Terkadang mata dibuat pusing. Gaul sekali.

Begitulah, memang terkadang kita dituntut harus lebih pintar dari gadget kita.

Di jaman instagram, tumblr, twitter, wordpress dan segala macem. Ternyata mental-mental friendster masih saja ada. Pertama, mungkin orang ini belum puas gaul di friendster. Atau mungkin pada saat jaman friendster orang-orang ini masih belum mengenal internet.

Menarik sebenernya menilik hal-hal seperti ini lebih dalam. Memang ternyata dunia semenarik ini.

Selamat bergaul kawan. Baik di dunia nyata, maupun di dunia maya. Hati-hati! :D

Monday, January 28, 2013

Sedang Tidak Ada Ide

Sulit ternyata. Konsisten menulis secara 30 hari berturut-turut ternyata tidak gampang. Apalagi orang yang baru masuk dalam dunia tulis menulis blog seperti saya. Semoga saya terus belajar untuk membuka isi otak dan perlahan menuliskan dengan baik. Saya sedang belajar. Sedang menikmati prosesnya. Dalam rutinitas sehari-hari saya selalu memikirkan hari ini nulis apa ya. Otak seakan dipaksakan untuk memproduksi ide. Sulit tapi bisa. Yakin.

Ide terkadang bisa muncul dimana saja. Bisa disaat sedang mengendarai motor, atau bisa disaat (maaf) jongkok di toilet :D

Tapi untuk malam ini jujur saya tidak ada ide. Saya tidak ada ide untuk menulis. Sebenernya ada beberapa draft yang belum di publish. Namun, saya belum cukup percaya diri untuk mempostingkannya. Sepertinya perlu proses edit lagi.

Dan ternyata ketidakadaan ide tidak membuat saya tidak menulis. Saya yakini, untuk membiasakan diri menulis harus melalui fase ini. Fase dimana sedang buntu tidak ada ide.

Tapi apapun itu saya tetaplah harus menulis agar jemari saya tidak kaku lagi menari di atas keyboard. Memang harus sedikit dipaksakan. Tidak apa-apa lah, namanya juga belajar. Membiasakan diri untuk menulis memang harus juga membiasakan diri bisa menulis disaat tidak ada ide. Atau selanjutnya jangan sampai tidak ada ide lagi deh. Ide jangan sampai padam.

Saya harus banyak membaca lagi.

Selamat malam.

Sunday, January 27, 2013

Survival Strategy : Koin Koin Harapan

[caption id="attachment_923" align="alignleft" width="300"]Sumber : http://www.pandaamerica.com/details.asp?item=5061&grp=1&categ=1 Sumber : http://www.pandaamerica.com/details.asp?item=5061&grp=1&categ=1[/caption]

Keberadaan koin di sekitar kita sering luput dari perhatian. Koin sering disebut sebagai pelengkap, atau hanya sebatas kembalian saja saat berbelanja. Bahkan, terkadang koin disamakan dengan permen. Iya kan? Di beberapa toko masih menggunakan permen sebagai pengganti koin kembalian. Koin dianggap tidak sepenting selembar merah 100 ribu rupiah. Iya sih~ :D Padahal, sejatinya koin-koin inilah cikal bakal dari lembaran mata uang yang kita pakai sehari-hari sebagai alat tukar yang resmi. Setelah jaman dulu asik dengan sistem barter. Tukar barang.

Terkadang kita merasa malu jika memakai koin untuk berbelanja. Apalagi belanja di toko yang agak besar. Kata orang-orang "habis ngamen dimana, mas?". Beda lagi, koin juga digunakan sebagai simbol yang pas untuk menggambarkan sebuah rasa kepedulian dan kesederhanaan. Koin keadilan untuk Prita misalnya.

Bagi saya mahasiswa perantau, koin-koin ini adalah salah satu survival strategy dimana harapan hidup di tanggal tua seperti ini saya gantungkan di tiap keping koin di celengan saya. Mungkin tidak terlalu berarti jika di tanggal muda, tapi di saat gawat darurat seperti sekarang, koin memang membantu. Kenapa saya katakan survival strategy? Ya, ini salah satu strategi yang saya gunakan demi kelangsungan hidup saya. Ketika di dompet masih ada beberapa lembar 50 ribuan. Koin-koin inipun tersisih. Bukan tersisihkan begitu saja. Koin demi koin saya kumpulkan di celengan kesayangan saya. Sedikit-demi sedikit lama-lama juga tanggal tua. Nah, disaat dompet menipis, saya buka celengan, mengambil beberapa keping dan merapikannya per-seribu rupiah. Terselamatkan. Koin-koin ini memang harapan. Bisa untuk sekedar menongkrongi angkringan plus sebatang djarum super. Cukup :)

Memang koin terkadang mempunyai cerita tersendiri. Belanja menggunakan koin merupakan sebuah kepuasan tersendiri. Jadi, jangan sia-siakan koinmu. Bersenang-senanglah dengan koinmu. Koin kebahagiaan.

Hujan, 27th of January

When this moments was perfectly romantic

When the sadness erased by laughter

When there is nowhere to go

When you lay down on my shoulder. Kamu cantik, sayang!

When this warmth night will be unforgetable

When the rains pouring down, falls free like a rhythm of love

When there’s only both of us who trapped in this place

When I realized if there’s only you who sat beside me

When we praise the greatness of God

When we beg “please, don’t stop the rain”. Don’t running out the time!

Would it be forever?

Stuck!

 

[caption id="attachment_916" align="aligncenter" width="300"]Sumber : http://wallpapers-place.com/images/wallpapers/rainy_night_hd_widescreen_wallpapers_1920x1200.jpeg Sumber : http://wallpapers-place.com/images/wallpapers/rainy_night_hd_widescreen_wallpapers_1920x1200.jpeg[/caption]

Trailer Film Pendek : Tanpa Suara

[caption id="attachment_905" align="alignleft" width="300"]Gagukgaguk Production Gagukgaguk Production[/caption]

Satu lagi project film pendek garapan Gagukgaguk Production. Sebenarnya bukan apa-apa. Karya ini murni karena kreatifitas kita yang tidak bisa dibendung, terutama ehm.. sang Sutradara Lanang Sumarjana. Karena kita bisa stress jika kreatifitas ini dibiarkan begitu saja mengendap.

Bukan film yang luar biasa. Bukan film yang wajib tonton. Jauh. Namun, inilah bukti atas segala keterbatasan alat. Sangat terbatas. Kita hanya ingin membuat karya, selagi kita bisa. Sesederhana itu memang. Ya, film ini kita rasa sudah mentok di garis maksimal dalam lingkup alat dan skill yang serba pas-pasan. Sungguh amatiran. Hanya berbekal dari pengalaman film pendek sebelumnya Love Language (Indonesia remake). Segera klik link itu untuk melihat karya kita yang sebelumnya :)

Tapi tentunya tidak berarti film ini tidak layak ditonton oleh anda. Tonton aja dulu. Komentarnya ditunggu. Bahkan kritikanpun kita nantikan untuk keberlangsungan kekaryaan selanjutnya. Agar lebih bagus.
Tidak melulu soal hasil. Kita hanya penikmat proses berkarya! :)

Cerita tidak terlalu spesial, tapi berusaha menjadi istimewa. Masih seputaran ranah cinta mencintai, tapi dibungkus dengan kondisi yang tidak biasa. Memang untuk masalah cerita, misteri tentang cinta memang topik yang tidak akan habis untuk dikupas.

Proses pengambilan gambar sudah beres. Storyboard sudah semua disilang. Tinggal sentuhan akhir proses editing. Sampai saat ini kira-kira sudah 50%. Nah, untuk mengiming-ngimingi bagaimana kira-kira bentuk filmnya, kita buatkan semacam trailer sebagai intro awal. Silahkan saksikan! TANPA SUARA :)

Saturday, January 26, 2013

Mengejar Sarjana

[caption id="attachment_892" align="aligncenter" width="384"]Mengejar Sarjana Mengejar Sarjana. Foto by Didik[/caption]

SARJANA ABSTRAK.


Sebuah Sarjana


Sebuah cinta sedemikian rupa rumit


Sebuah puja puji syukur kehadirat Sang Maha Sarjana


Sebuah keringat dan air mata dalam pertempuran sengit antara logika, cinta dan rasa


Sebuah nama yang memperpanjang deretan nama legal yang terdikte di Akta Kelahiran


Sebuah eksistensi bagi kaum homo sapiens dalam hakekatnya sebagai makhluk pemikir


Sebuah penghargaan yang pantas untuk seseorang yang telah menyelesaikan 144 SKS


Sebuah pencarian jati diri seseorang dalam mengarungi luasnya samudra kehidupan


Sebuah gelar yang diberikan kepada seseorang untuk  pengakuan  jenjang S-1


Sebuah tanggung jawab kepada keluarga, almamater dan ilmu pengetahuan


Sebuah keindahan dalam menyongsong masa depan cerah gegap gempita


Sebuah kesombongan yang indah berbasis narsisme yang bergejolak


Sebuah ketakutan akan dunia kerja yang kejam dan penuh misteri


Sebuah sejarah penuh drama yang terkenang hingga akhir hayat


Sebuah harapan untuk pembenahan kondisi bangsa


Sebuah kebanggaan atas jerih payah orang tua


Sebuah proses yang pelik


Sebuah dramatisir


Sebuah Abstrak


MENGEJAR SARJANA


 

Event Sebagai Pemicu Regenerasi Kota (Kasus : Genoa, Italy)

Sebagai pemicu awal untuk membuka peluang investasi di Kota Genoa maka diselenggarakan event besar yang bisa mendatangkan banyak orang dan mempercepat pembangunan infrastruktur. Pemerintah kota setempat juga membuat kebijakan untuk proses regenerasi dan berupaya melaksanakan proyek yang terpadu dan terintegrasi untuk menangani masalah fisik serta regenerasi ekonomi dan sosial. Hal ini dilakukan untuk mengubah citra kota Genoa dari kota industri menjadi kota pariwisata yang layak untuk dikunjungi.

Penyelenggaraan event merupakan sebuah keuntungan bagi kota sebagai pemicu untuk mempercepat pembangunan kota. Dalam konteks kota Genoa penyelenggaranya event seperti, World Cup tahun 1990; Columbus Celebration 1992; G8 summit 2001 dan 2004 penunjukkan Genoa sebagai European Capital of Culture dapat meningkatkan eksistensi kota Genoa dalam persaingan global diantara negara-negara Eropa maupun dunia. Oleh karena itu, Genoa bisa segera merubah citra buruk dari kota pasca industri yang kumuh menjadi kota yang menyenangkan. Tentunya hal ini mengakibatkan kunjungan wisatawan meningkat signifikan setiap tahunnya diikuti dengan pembangunan infrastruktur yang semakin baik. Penyelenggaraan event besar dikatakan oleh Galdini (2007) bisa menjadi stimulan untuk perkembangan perkotaan Genoa secara menyeluruh. Selanjutnya diharapkan bisa mengoptimalkan kembali fungsi kawasan pelabuhan tua, Porto Antico maupun daya tarik wisata perkotaan Centro Storico. Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut dilakukan renovasi bangunan di Centro Storico serta redevelopment pelabuhan yang lama.

Mascotte-Italia-90

23

Kronologis
i.    1992
Meskipun proyek regenerasi sebagian besar dilaksanakan pada penyelenggaraan dua event besar di Genoa, yaitu G8 summit pada tahun 2001  dan European Capital of Culture 2004, perubahan terkait regenerasi berawal dari tahun 1992 ketika penyelenggaraan Colombus International Expo yang diselenggarakan di Old Port, Proyek ini dikerjakan oleh Renzo Piano’s studio dan The Old Port zone, dikelola oleh Porto Antico Company, sebuah perusahaan negeri.
Semua hal meliputi penggunaan ruang kawasan, pemeliharaan bangunan, investasi, pendapatan dari sewa ruang dikelola oleh Porto Antico Company. Kawasan ini merupakan bagian penting dari kota Genoa, yaitu : The Aquarium, The Congress Centre, The Citta dei Bambini dan The De Amicis Library (perpustakaan anak-anak) dan sarana rekreasi lainnya. Kawasan ini juga dipersiapkan untuk penyelenggaraan event G8 Summit pada tahun 2001.

ii.    2001
G8 Summit berlangsung di dua lokasi strategis, yaitu Palazzo Ducal sebagai pusat pertemuan dan Magazzini del Cotone sebagai tempat pers internasional. Untuk menghubungkan kedua tempat ini, dibangun pedestrian route.
Pembangunan infrastruktur jalan juga dilakukan, untuk kelancaran aksesibilitas dan mobilitas para peserta. Pedestrianisasi dilakukan untuk mensukseskan acara G8 summit. Selain itu, dari sektor swasta menghasilkan rumah, hotel dan pelabuhan wisata Ponte Morosini, letaknya diantara Aquarium dan dermaga (Darsena).

iii.    2004
Genoa ditunjuk sebagai European Capital of Culture. Program pemeliharaan perkotaan terus dilanjutkan untuk mempertegas posisi “capital” kota Genoa di Eropa . Proyek pedestrianisasi terus dilakukan, fasad dibenahi dan museum juga dibangun untuk mendukung Genoa sebagai European Capital of Culture.  Tiga museum yang dibangun, adalah sebagai berikut:
1.    The Ancient Art Museum Centre, didasarkan pada ketertarikan historis dua istana di Via Garibaldi dan satu di the Town Hall
2.    Museum of The Sea dan Navigation di area dermaga Darsena. Sebuah kompetisi arsitektur internasional diselenggarakan pada tahun 200 dan dimenangkan oleh Guilermo Consuegra’s Project. Museum dibuka pada bulan Juli 2004.
3.    The Modern Art Centre terletak di taman timur kota, Nervi. Museum ini dibuka November 2004, setelah perbaikan menyeluruh. Selain itu juga dibuka Wolfson Museum di area taman dan menampilkan koleksi seni tahun 1920-an sampai 1930-an.

Proses regenerasi pusat kota bersejarah Centro Storico
Program untuk meregenerasi kota diterbitkan tahun 2000 sebagai Operational Plan, yang merupakan sebuah rencana kota yang terpadu dan komprehensif sebagai persiapan event G8 Summit pada tahun 2001. Rencana tersebut terdiri dari berbagai bidang tindakan: ruang publik, pedestrianisasi, fasad, akses mudah, intervensi sosial ekonomi dan pusat informasi.

4

a)    Ruang Publik
Strategi regenerasi yang paling utama adalah menyediakan ruang publik untuk menambah kualitas maupun kuantitas ruang publik untuk memberi ruang bagi investasi swasta.
b)    Pedestrianisasi
Pemakaian paving dan penambahan pencahayaan di setiap jalan untuk menambah kenyamanan bagi para pengguna jalan.
c)    Fasad
Genoa memiliki tradisi untuk men-cat tembok untuk memperindah fasad, dimulai pada abad ke-15, puncaknya pada abad 16-18 dan dilanjutkan kembali pada abad ke-19
d)    Akses mudah
Masalah aksesbilitas menjadi sangat penting diperhatikan untuk kelancaran transportasi. Dibangun 5 stasiun kereta bawah tanah (Principe, Darsena, San Giorgio, Sarzano dan De Ferrari dan 3 diantaranya sudah berfungsi)
e)    Intervensi sosial ekonomi
Insentif yang diberikan mendorong untuk pembukaan usaha baru, toko, café maupun artshop. Gabrielli (2010) mengatakan bahwa insentif ini memiliki peran penting dalam kelahiran kembali Centro Storico.
f)    Pusat Informasi
Dibangunnya CIVIS sebagai pusat informasi sejarah. CIVIS dibangun untuk pusat studi sejarah Centro Storico yang melakukan penelitian, pencataan dan pendataan unsur sejarah.

Proses regenerasi waterfront dan pembangunan Ponte Parodi
a)    Darsena
Di kawasan Darsena, gedung-gedung tua difungsikan kembali yang mempertahankan fitur aslinya. Pembangunan Museo del Mare merupakan konversi dari bekas gudang menjadi tempat penyelenggaraan seni. Pembangunan ini dilaksanakan dengan bantuan pihak swasta

5

b)    Ponte Parodi
Proyek Ponte Parodi merupakan bagian dari kota Genoa yang dilakukan tahun 2000 dalam upaya untuk revitalisasi daerah depan pelabuhan. Reklamasi pantai juga dilakukan untuk memperluas ruang investasi.

A new dimension for the city
Efek dari regenerasi kota Genoa yang menjadikan event sebagai perangsang percepatan pembangunan kota sejak tahun 2000 merupakan sebuah citra kota Genoa menjadi kota yang seru dan menyenangkan untuk dikunjungi. Perubahan secara fisik, ekonomi dan sosial bisa terlihat dari berubahnya wajah fisik kota Genoa secara keseluruhan. Dari aspek sosial ekonomi bisa dilihat dari meningkatnya jumlah lapangan kerja, menurunnya jumlah pengangguran dan meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan setiap tahunnya (Galdini, 2007)

6

Untuk hasil dari proses regenerasi ini, Galdini (2007) mengemukakan sebagai berikut :
Today Genoa appears as an example of urban and socio-economic regeneration. A city with a glorious past as a maritime republic, home of great explores, centre of the state- controlled industry for a long time. After a long economic crisis has managed to renew itself, adapt to the present and plan for the future (Galdini, 2007)

Pendekatan yang diambil oleh regenerasi Genoa ini banyak mendapat pujian sebagai model yang bisa diikuti kota-kota lainnya di Italia.
Keberhasilan Genoa telah didefinisikan sebagai “a synergy between the extraordinary financial talents connected with the events within a complex urban identity and upgrading strategy [that] has contributed to changing the face of the city”

Terkait dengan keberhasilan kota Genoa ini, Giuseppe Pericu, Walikota Genoa mengemukakan sebagai berikut:
Genoa is a city of great ferment and vitality, which is rethinking its pre-eminent role in Italy and in the world, after profound changes that are still underway

Lesson learned
Setelah berusaha menjabarkan bagaimana proses regenerasi di kota Genoa, terdapat beberapa hal yang dapat dijadikan pelajaran dari keberhasilan Genoa dari citra sebagai kota industri dan akhirnya deindutrialisasi menjadi sebuah kota atraktif yang menyenangkan adalah sebagai berikut:
1.    Kebudayaan menjadi unsur yang ampuh untuk membangun kota yang berkelanjutan
2.    Penyelenggaraan event merupakan alternatif yang sangat baik untuk percepatan pembangunan infrastruktur perkotaan
3.    Model regenerasi kota seperti ini harusnya bisa diimplementasikan untuk kota-kota di Indonesia
4.    Kota Genoa adalah salah satu kota yang berhasil menjadikan citra kota sebagai kota yang menyenangkan untuk dikunjungi

Bacaan :


Galdini, Rossana. 2005. Urban Regeneration Process: The Case Of Genoa, An Example Of Integrated Urban Development Approach. Dipresentasikan pada 45th Congress of the European Regional Science Association "Land Use and Water Management in a Sustainable Network Society" Vrije Universiteit Amsterdam 23-27 August 2005

Galdini, Rossana. 2007. Tourism And The City: Opportunity For Regeneration. Tourismos : An International Multidisciplinary Journal Of TourismVolume 2, Number 2, Autumn 2007, pp. 95-111

Gabrielli, Bruno. 2010. Tourism And Mega Events : The Case Of Genoa. University of Genoa. Former Genoa Municipality Councillor

LUDA project. Centro Storico & Porto Antico, Genoa, Italy E-Compendium: Good Practice Case Studies.

http://ec.europa.eu/culture/our-programmes-and-actions/capitals/european-capitals-of-culture_en.htm

http://www.e-architect.co.uk/italy/ponte_parodi_genoa.htm

http://www.ar-p-architecture.eu/index.php?fl=3&op=mcs&id_cont=143&eng=CORNIGLIANO,%20GENOA,%20ITALY&idm=187

 

Friday, January 25, 2013

Habis Tanggal Tua, Terbitlah Tanggal Muda

Menjelang akhir bulan seperti ini, kita sebagai mahasiswa perantau memang harus cerdik dalam mencari celah untuk bertahan hidup. Memang dibutuhkan semacam survival-strategy dalam mengatur kehidupan di tanggal tua seperti ini. Jika tidak, kita akan jatuh ke lobang kegelapan tanggal tua. Memang hal ini gawat, namun bukan itu faktor tunggal yang menentukan kita tidak bisa bersenang-senang.
Biarpun kantong tipis, bukan berarti kita meringis.

Seni pertahanan hidup di tanggal yang sudah terlanjur tua justru menjadi keseruan tersendiri dalam pergaulan mahasiswa perantau. Saling pinjam meminjam duit dengan teman ternyata bukan masalah. Kesamaan nasib sepenanggungan memang sering berakhir manis. Persahabatan terjalin semakin erat. Aroma kekeluargaan yang terasa sangat harum. Pokoknya teman menjadi sesuatu yang berharga disaat masa-masa darurat seperti ini.

Bukan! Tentunya, tidak hanya di tanggal tua saja baru kita inget dengan teman. Justru setelah sukses melewati masa-masa kritis, segera kita bersama-sama bersiap untuk menyongsong tanggal muda. Sebuah cahaya terang beraroma rupiah dari orang tua tercinta dirumah. Mari kita sambut tanggal muda dengan gegap gempita.
Bertahanlah kawan. Percayalah kegelapan ini akan segera terlewati.

Jangan heran. Tulisan ini memang terlalu penuh berisikan efek dramatisir akibat sindrom tanggal tua yang mendesak. Selamat tanggal tua, kawan. Bertahanlah! Bersenang-senanglah! :)

Thursday, January 24, 2013

Lagu : Kita Memang Berbeda

Sumber : http://2.bp.blogspot.com/-6mwW9wmk-3U/UMcD4w_p3oI/AAAAAAAAAE0/_neTHQf5Zcc/s1600/garuda.jpg

Mungkin anda sudah jenuh dengan playlist anda yang itu-itu aja kan? Lagu berikut ini saya persembahkan untuk menambah khazanah dalam playlist anda. Tentu jauh dari lagu NOAH - Hidup Untukmu Mati Tanpamu, mari kita tinggalkan sejenak lagu itu. Lagu ini diilhami dari quote menarik seorang guru bangsa Gusdur.
Yang beda tidak usah disama-samakan. Dan yang sama tidak perlu dibeda-bedakan - Gusdur

Lagu ini saya tulis bersama Lanang pada suatu saat. Kira-kira tahun lalu. Dan sempat kita rekam secara home recording dengan bantuan Kenan yang mengisi vokal dan Dendy pada bass. Lagu ini berjudul "Kita Memang Berbeda", liriknya sangat sederhana dan terkesan diulang-ulang. Sengaja memang, untuk menegaskan bahwa lagu ini merupakan sebuah lagu "campaign" tentang bagaimana sebuah perbedaan menjadi warna dalam hidup kita. Bukan untuk saling bermusuhan, justru "berbeda" harusnya bisa saling menghargai dan bertoleransi. Lagu ini cukup universal. "Berbeda" dalam arti yang luas. Sesuai dengan interpretasi dari anda yang mendengarkan. Silahkan! :)

Tentu tidak masalah, jika ketika pertama kali anda mendengarkan, lalu memutuskan untuk tidak mendengarkannya untuk kedua kali. Saya tidak terlalu pusing dengan hal itu. Karena lagu ini jelas-jelas bukan lagu yang pas buat jualan. Lagu ini hanya suara hati. Sebuah renungan akan kondisi bangsa saat ini dimana "bhineka tunggal ika" hanya dijadikan sebagai jargon isapan jempol belaka.

Klik link dibawah ini untuk mendengarkan. Silahkan! :)

KITA MEMANG BERBEDA by Madebhela. Lanang, Dendy & Kenan.Mp3

 

Wednesday, January 23, 2013

PWK UGM 2009 : Suatu Malam Yang Tidak Biasa 21 Januari 2013

Tidak terasa sudah melewati 7 semester bersama teman-teman di Perencanaan Wilayah dan Kota UGM Angkatan 2009. Setelah ini, hampir tidak  ada lagi momen untuk berkumpul full team. Klimaksnya kemarin saat Malam Keakraban kita tanggal 20 - 22 Januari 2013 di Kaliurang.

[caption id="attachment_802" align="aligncenter" width="574"] PWK UGM Angkatan 2009. Malam keakraban 20 - 22 Januari 2013[/caption]

Suasana haru menyelimuti. Teringat atas apa saja yang sudah dilakukan bersama-sama selama 3,5 tahun terakhir. Hidup tumbuh dan berkembang di Kota Jogja dengan Almamater UGM menjadikan sebuah kebanggaan sekaligus kenangan yang terlalu manis untuk dilupakan begitu saja. Terlalu indah untuk tidak kita masukkan dalam linimasa hidup kita. Terimakasih Tuhan, telah mempertemukan saya dengan orang-orang hebat teristimewa di PWK UGM 2009. Sebuah pengalaman hidup yang tak akan terlupakan. Cerita manis yang akan saya ceritakan pada anak dan cucu saya kelak.

Pada malam itu kita seakan menumpahruahkan segala ekspresi tentang cinta. Cinta atas nama suka duka sedih tertawa yang telah kita lewati selama 3,5 tahun. Kehidupan satu angkatan satu rasa yang telah kita bina selama menjadi mahasiwa PWK UGM, memberikan banyak pelajaran dan memperkuat jati diri kita. Menjalani hari-hari sebagai mahasiswa PWK UGM menyisakan kenangan yang terpatri di dalam hati sanubari kita masing-masing. Kisah yang berawal sejak pertemuan dunia maya di Grup Facebook Perencanaan Wilayah dan Kota'2009 (masih inget kan? :) ), lalu janjian di foodcourt saat pengambilan jas almamater di KOPMA dan pendaftaran ospek di KPFT, dan kegiatan hiruk pikuk kampus terlewati hingga akhirnya klimaknya pada malam itu. 21 Januari 2013. Sebuah kehangatan dalam dinginnya malam Kaliurang saat itu. "Berandalan" diantara kita pun tak bisa membendung  air mata haru yang menetes. Memang malam itu menjadi saksi atas hubungan kekeluargaan yang telah kita bangun selama ini.

[caption id="attachment_940" align="aligncenter" width="960"] Suatu Malam Yang Tidak Biasa 21 Januari 2013. Foto by AGA[/caption]

[caption id="attachment_960" align="alignnone" width="960"] Pagi. 22 Januari 2012. Foto by AGA[/caption]

 

Saling memberi support dan mendoakan. Bersiap untuk mengepakkan sayap secara mandiri dalam dunia pasca kampus yang penuh misteri. Sebuah kisah klasik untuk masa depan. Kita raih kesuksesan. Menyongsong masa depan yang cerah.
Atas nama diri sendiri, keluarga dan Almamater tercinta Gadjah Mada kita akan taklukkan dunia!

Om Awighnam Astu Namo Siddam..

 

Menurunnya Mood Menulis

[caption id="attachment_834" align="alignleft" width="310"]Sumber : http://www.google.com/imgres?imgurl=http://1.bp.blogspot.com/-Zj66Gzn1DKU/Tv2EhreAJsI/AAAAAAAAAFI/OqJ7uXSFsso/s1600/menulis%2Bkemalasan_mustafid_sawunggalih.jpg&imgrefurl=http://mustafidwongbodo.blogspot.com/2011/12/menuliskan-kemalasan.html&h=1050&w=1050&sz=114&tbnid=CgcL9CP0cmtRbM:&tbnh=115&tbnw=115&zoom=1&usg=__AnBQ7acm7TTMocGxoDctou3QlUM=&docid=8B9f0mk90PkXCM&sa=X&ei=9P0AUdKTAYiErQetioGYDw&ved=0CEAQ9QEwAQ&dur=1504 Sumber : http://1.bp.blogspot.com/-Zj66Gzn1DKU/Tv2EhreAJsI/AAAAAAAAAFI/OqJ7uXSFsso/s1600/menulis+kemalasan_mustafid_sawunggalih.jpg[/caption]

Akhir-akhir ini saya memang jarang sekali membuat postingan di blog ini. Padahal diawal bulan ini saya mengikuti gerakan #30haribercerita, dimana mewajibkan saya untuk membuat minimal 1 postingan blog dalam 1 hari selama 30 hari. Saya sangat merasakan tantangan ini, bagaimana menyisihkan waktu dalam padatnya rutinitas keseharian untuk menulis. Sulit. Memang ternyata tidak segampang yang dikira. Agenda yang secara tiba-tiba datang mengakibatkan saya tidak bisa mengalokasikan waktu untuk menulis dalam sehari. Banyak faktor yang akhirnya mengakibatkan mood saya untuk menulis berkurang. Saya akui, saya bukanlah orang yang bisa menulis secara cepat dimanapun dan kapanpun. Perlu beberapa menit untuk saya merenung hingga kemudian membiarkan jemari tangan saya menari di atas keyboard mengikuti otak dan kata hati.

Ketidakkonsistenan saya dalam menulis rutin semoga bisa menjadi pelajaran bagi temen-temen yang baru memulai dunia tulis menulis seperti saya. Pada dasarnya saya merupakan orang yang tidak multi-tasking, jadi sulit memecah otak untuk mengerjakan sesuatu secara berbarengan. Ujung-ujungnya tidak fokus. Berikut saya jabarkan kira-kira apa saja yang menjadi alasan yang mengganggu aktifitas menulis rutin setiap hari :

1. Kesibukan Atas Hiruk Pikuk Dunia Kampus

2 minggu terakhir ini saya mengikuti Ujian Akhir Semester di kampus. Jadi orientasi hari terkait dengan deadline tugas, pencarian materi/bahan mata kuliah yang di-ujian-kan dan berbagai macam aktifitas kampus yang menyebabkan konsentrasi menjadi pecah. Selain itu, saya harus mempersiapkan proposal penelitian saya, bertemu dengan dosen pembimbing, mencari literatur pelengkap tinjauan pustaka, revisi, mempersiapkan powerpoint untuk presentasi dan akhirnya mempresentasikan proposal penelitian di depan dosen penguji. Sedemikian rupa aktifitas di kampus yang menyebabkan kegiatan tulis menulis di blog saya hentikan sementara waktu. Demi fokus dan konsentrasi pada tugas sebagai mahasiswa semester akhir.

Sebenarnya jika bisa memanajemen waktu dengan baik, kegiatan kampus bukan menjadi alasan untuk akhirnya tidak menulis. Pelajaran berharga bagi saya yang tidak terlalu berhasil dalam mengelola waktu. Semoga kedepannya bisa membagi waktu dan otak. Pokoknya menulis, menulis dan menulis.

2. Agenda Seru Mengalahkan Keseruan Menulis


Kesibukan membuat film pendek juga cukup menyita waktu. Proses shotting mengharuskan saya konsentrasi penuh untuk menyelesaikan scene demi scene secara sistematis. Lumayan menyita waktu 24 jam saya. Selain itu, agenda Malam Keakraban PWK UGM 2009 yang berlangsung selama 3 hari, 2 malam di Kaliurang juga mengakibatkan saya tidak bisa menulis. Sulitnya akses internet menjadikan saya "bolos" memposting tulisan di blog ini.

Beberapa kesibukan lainnya juga menjadikan tidak adanya waktu saya menulis. Kembali lagi karena pada dasarnya, untuk menulis saya memerlukan sebuah kondisi yang nyaman untuk menuangkan apa yang terpikirkan. Tidak bisa diganggu. Agar proses dari merenung sampai mengklik publish bisa berjalan baik. Biarpun akhirnya tulisannya jelek. Saya puas karena telah menikmati proses dari merenung, publish dan akhirnya share jejaring sosial. Kepuasan selanjutnya ketika ada seseorang yang memberi komentar. Seneng rasanya ada yang memperhatikan tulisan saya.

Memang beberapa agenda seru akhir-akhir ini mengalahkan keseruan dalam menulis di blog :) Semoga di hari-hari berikutnya lebih bisa menjaga konsistensi dalam dunia tulis menulis di blog. Dunia yang tak kalah seru sebenernya.

3. Tidak Ingin Mengotori Blog Sendiri Dengan Tulisan yang Amburadul

Disini letak ke-egoisan saya. Tidak rela rasanya mempublish tulisan sendiri yang amburadul dan tidak layak dibaca oleh temen-temen. Karena pada dasarnya, dalam tulis menulis saya sedikit agak perfeksionis. Ga sempurna-sempurna banget sih, hanya ingin berusaha untuk selalu menulis dengan cara dan gaya sendiri. Dan ternyata itu tidak mudah. Tidak rela rasanya, ketika seseorang datang mengunjungi blog saya, dia tidak menemui diri saya di blog ini. Ini beneran blog madebhela bukan? Kok beda ya?

Saya berharap dalam setiap postingan yang saya buat, ada sebuah pesan yang tersampaikan. Tentunya dengan cara dan gaya saya sendiri. Bukan orang lain. Bukan tulisan madebhela yang sedang tidak mood menulis. Sebenarnya ada beberapa tulisan acakadut saya yang tersimpan di draft dan saya tidak cukup percaya diri untuk mem-publish.

Namun, sifat saya yang seperti ini sebenarnya tidak menguntungkan. Bahkan akhirnya menjadikan mood menulis semakin berkurang. Selalu berpikir ingin menghasilkan tulisan yang bagus. Tidak!  Ternyata seperti itu tidak akan bagus. Tuliskan saja apa yang ingin ditulis. Persetan lah entah bagus atau tidak tulisan kita. Memang menulis adalah soal kebiasaan. Semakin terbiasa menulis, kualitas tulisan akan seiring lebih baik.

4. Gara-gara MadeBhela.com

Setelah mengganti nama domain menjadi madebhela.com, waktu banyak tersita untuk proses transfer dari blog lama madebhela.wordpress.com menjadi madebhela.com. Banyak yang ingin dipelajari akibat membeli domain dan hosting sendiri. Waktu banyak tersita demi memuaskan rasa penasaran akan keasyikan belajar script.

Madebhela.com membuat saya terlena dengan keasyikan mengotak-atik blog. Memang seru. Namun pernah suatu saat akibat kesalahan script blog ini menjadi kacau balau error. Saya kaget karena belum membackup apapun dari blog ini. Tentu tidak rela rasanya kehilangan blog dan beberapa postingan. Setelah mencari tutorial kesana-kemari dan akhirnya blog ini berhasil kembali seperti semula. Jujur saya cukup newbie dalam dunia hosting-hostingan semacam ini. Tidak ada konsultasi dengan anak IT. Semua secara otodidak. Saya dengan setia mempraktekkan pelan-pelan setiap informasi yang tersedia di blog orang lain. Lebih banyak mencoba-coba dan meraba-raba. Sungguh seru.

Namun, oleh karena keasyikan itu semua, kewajiban untuk menulis seakan diabaikan. Mood menulis menurun akibat tampilan blog belum sesuai keinginan. Ingin mendapatkan kembali kenyamanan menulis di blog lama. Tapi ada daya, madebhela.com memang mengharuskan saya belajar di dunia baru otak-atik blog. Semua secara manual. Bikin penasaran sekaligus geregetan. Gitu. :D

5. Lama Tidak Menulis Menjadikan Males Untuk Memulai Menulis Lagi

Menulis memang soal kebiasaan. Ketika sudah lama rasanya tidak menulis, dihari berikutnya ada perasaan yang tidak mengenakkan untuk menulis lagi. Sulit rasanya. Dimulai dari mana ya. Nulis apa ya. Kepekaan dalam pembuatan tulisan jadi rendah. Proses merenung jadi semakin lama. Tulisan yang seperti apa yang ingin saya tulis. Seperti itu kira-kira yang saya rasakan. 3 hari saja tidak menulis, blog ini menjadi asing bagi saya. Lalu kemudian memutuskan untuk mengotak-atik tampilan blog lagi.

Semakin terbiasa menulis, semakin bagus kepekaan saya dalam menggerakan jemari diatas keyboard. Setiap kata tiba-tiba muncul dan menjadikan kalimat yang sesuai dengan yang dimaksud oleh hati saya.
Bener banget. Menulis hanya soal kebiasaan. Sesederhana itu.

Seperti halnya postingan ini. Postingan ini saya tulis setelah kurang lebih 4 hari saya meninggalkan blog ini. Kata-kata yang masih janggal harap dimaklumi saja. Saya masih baru belajar untuk membiasakan kebiasaan menulis.

 

Seperti itulah kira-kira beberapa faktor yang menyebabkan menurunnya mood menulis bagi saya. Memang ini merupakan fase refleksi bagi saya untuk lebih mengoptimalkan waktu sehari demi membuat tulisan yang layak dibaca oleh temen-temen. Semoga. Yuk menulis lagi kawan! :)

 

 

 

Saturday, January 19, 2013

Mahasiswa Jaman Sekarang : Idealisme Terpasung Pragmatisme

"Buat apa demo di jalanan siang terik hingga kulit terbakar, buat apa koar-koar memakai pengeras suara sampai suara serak. Buat apa sih kalian masih setia memikirkan perut rakyat, kalian dapat apa sih? Buat apa mengurusi permasalahan bangsa, semua kan sudah diurus oleh Negara. Sebagai mahasiswa, kuliah saja yang bener biar cepat lulus lalu bekerja di perusahaan dengan gaji yang tinggi".

Mungkin tidak berlebihan apabila ilustrasi diatas menggambarkan kalimat yang sering terlontar dari mulut sebagian mahasiswa jaman sekarang. Sebuah jaman serba canggih, praktis dan instan. Sebuah jaman dimana karakter mahasiswa menjadi pragmatis. Sebuah jaman dimana mahasiswa yang masih menjunjung tinggi idealis bahkan disebut kuno. Kalau sudah seperti ini, masihkah cocok mahasiswa berpredikat sebagai agent of change?

Mahasiswa seakan kehilangan jati dirinya. Semakin hari, semakin jauh dari benang merah perjuangan kewajiban seluruh mahasiswa Indonesia yang terdapat pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Tentu idealnya, mahasiswa tidak melulu sibuk dengan dunia perkuliahan saja, namun bisa turun ke masyarakat melihat permasalahan dan kemudian mencari solusinya. Namun nyatanya, mahasiswa jaman sekarang tidak mengindahkan itu semua. Mahasiswa lebih nyaman memikirkan diri sendiri dan sibuk dalam dunia hura-hura bersifat hedonisme saja.

Tidak bisa dipungkiri, di era teknologi canggih dan komunikasi tanpa batas seperti sekarang ini, mahasiswa seakan dimanjakan dengan semua yang serba instan. Kemudahan yang ditawarkan oleh teknologi yang seharusnya digunakan sebaik mungkin untuk mencari informasi secara cepat, yang terjadi justru menjadikan mahasiswa menjadi kaum pemalas. Sebagai contoh: dulu pada jaman sebelum akrabnya teknologi search engine di telinga kita, mencari sebuah informasi untuk pembuatan tugas harus berkeliling dari satu perpustakaan ke perpustakaan yang lain. Bahagia rasanya ketika mendapat sebuah informasi yang sudah sejak lama dicari. Namun sekarang, sejak adanya teknologi google, segala informasi yang dibutuhkan secara mudah bisa didapatkan. Semudah mengetikkan beberapa "keyword" saja. Sangat gampang. Hal seperti itu berdampak pada tidak adanya usaha mahasiswa untuk meraih apa yang diinginkannya. Darah juang merosot. Idealisme tergerus oleh budaya serba instan.

Romantisme diskusi juga berkurang di kalangan mahasiswa. Ruang-ruang diskusi hanya diisi oleh segelintir mahasiswa saja. Memang masih ada mahasiswa yang menjunjung tinggi idealisme, namun disisi lain potret hedonis dari mahasiswa juga tidak dapat terelakkan lagi. Jauh lebih menarik acara yang bersifat hura-hura miskin esensi dibanding diskusi intelektual membahas sebuah topik yang hangat.

Selain itu, tuntutan untuk segera lulus oleh orang tua juga seakan mendukung pragmatisme mahasiswa jaman sekarang. “Tidak usah ikut demo, lulus aja yang cepet nak!”. Mahasiswa dihadapkan pada permasalahan yang dilematis. Mahasiswa tidak bisa sepenuhnya disalahkan, karena sering orang tua bahkan melarang anaknya untuk aktif di kegiatan keorganisasian kampus.

Mahasiswa tidak boleh seperti itu. Pola pikir pragmatis yang tumbuh di kalangan mahasiswa harus segera dihentikan. Rakyat Indonesia ini menunggu mahasiswa untuk segera mengambil alih posisi pemerintahan. Jangan sampai julukan mahasiswa sebagai oposisi konstruktif pemerintah hanya omong kosong saja. Tentu mereka yang berkongkalikong untuk mengeruk keuntungan dari bangsa ini akan tertawa terbahak-bahak melihat mahasiswa Indonesia takluk dalam budaya kapitalisme yang sebelumnya sudah direncanakan oleh beberapa oknum.

Memang diakui, tidak ada jaminan yang pasti bagi mahasiswa yang idealis bisa mendapatkan karir gemilang di jenjang setelah kuliah. Anggapan mahasiswa yang aktif berorganisasi merupakan mahasiswa yang lulusnya lama juga tidak bisa ditampikkan. Untuk mendukung karir mahasiswa setelah lulus, ECC UGM terbentuk sebagai salah satu sarana bagi pengembangan karir mahasiswa. Akses informasi terkait karir yang diinginkan secara mudah disediakan oleh ECC UGM. Jadi mahasiswa tidak perlu khawatir menghadapai dunia setelah lulus. Siapa yang cepat mengakses informasi, dialah pemenangnya. Begitu kira-kira.

Menjadi mahasiswa adalah tentang tanggung jawab kepada negeri. Mau menjadi idealis atau pragmatis tidak ada otoriter kaku yang melarang. Semua dikembalikan kepada moral dan rasa cinta mahasiswa terhadap tanah air tercinta Indonesia. Lalu muncul pertanyaan terakhir sebagai refleksi, mahasiswa jenis apakah anda?

 

Film Pendek Amatiran

Sudah beberapa terakhir ini saya tidak menulis di blog ini. Sebelumnya padahal ingin konsisten untuk menulis apapun setiap hari. Tapi beberapa kesibukan akhir-akhir ini memang cukup banyak menyita waktu saya yang hanya 24 jam. Saya merasa mempunyai utang kepada sebuah gerakan yang memaksa untuk menulis minimal 1 posting untuk 1 hari. 30 Hari Bercerita. Di awal tahun ini saya menerima ajakan itu. Ajakan untuk membiasakan diri menulis dengan konsisten setiap harinya selama 30 hari. Dan apa yang terjadi. Saya tidak konsisten. Tapi jangan khawatir, saya akan segera melengkapi kewajiban untuk membuat beberapa tulisan. Segera. Semoga :)

[caption id="attachment_750" align="alignleft" width="300"]sumber  http://www.digital-photography-school.com/wp-content/uploads/2011/10/shooting-film-lessons.jpg sumber http://www.digital-photography-school.com/wp-content/uploads/2011/10/shooting-film-lessons.jpg[/caption]

Ya, saya sibuk. Sedang menyibukan diri dalam sebuah project film pendek yang sedang digarap bersama beberapa crew lainnya. Proses shooting memang memakan waktu yang lama dan lumayan menguras otak. Dibuat dengan sangat sederhana dan amatiran. Jauh dari level produksi film yang professional. Jauh. Tapi walaupun begitu, kita buat se-maksimal mungkin agar menghasilkan sebuah karya yang akhirnya layak diupload di youtube.

Sebenernya ini merupakan ide awal dari Lanang yang katanya sudah sangat gatal untuk menggarap sebuah film. Lalu saya menyambut dengan baik dan segera berkomunikasi dengan talent dan beberapa crew. Sebenernya cuma ingin membuktikan, bahwa keterbatasan alat tidak akan membendung kreatifitas kita. Akhirnya saya mulai meraba-raba membuat storyboard amatiran untuk sistematisnya proses pengambilan gambar di lapangan.

Seru. Beberapa adegan memang benar-benar memeras otak. Banyak hal-hal yang tidak direncanakan terjadi di lapangan. Membuat film tidak semudah yang dikira. Banyak yang harus dipikirkan. Keamatiran ini memang menuntut kita untuk berkreatifitas. Kita semua adalah tim yang sangat amatiran. Tidak ada pengalaman membuat film profesional. Tidak ada studi mendalam tentang sinematografi. Ini murni atas kreatifitas kita sendiri.

Durasi film pendek ini rencananya hanya 10 menit saja. Namun, akhirnya kita rasakan bagaimana sulitnya memvisualisasikan sebuah kisah dalam film durasi pendek. Disinilah yang menarik dari sebuah film pendek. Setiap detik adegan idealnya mewakili arti dari kisah yang ingin kita sampaikan. Sulit. Lebih sulit daripada membuat film yang berdurasi panjang. Mungkin.
Buat film itu sulit!

Bagaimanapun hasil film ini kita tidak ambil pusing. Yang penting kita sudah berkarya dengan maksimal. Beginilah cara kita untuk lebih menghargai karya. Disaat beberapa orang sibuk mencemooh karya orang lain. Kita lebih memilih untuk mencoba berkarya. Walaupun dengan alat yang sangat terbatas. Begini cara kita untuk meroyalkan ego berkesenian. Memang hakekat manusia adalah makhluk yang berkesenian toh :)

Masih ada beberapa scene yang harus diselesaikan. Lalu akan dilanjutkan dengan proses editing dan jika tidak ada aral melintang, rencananya bulan Februari film ini sudah bisa dikonsumsi dari youtube. Astungkara. Tunggu saja tanggal mainnya :)

Wednesday, January 16, 2013

Berkompilasi Linimasa dengan MadeBhela.com

Senang rasanya. Mulai hari ini, blog pribadi tempat saya curhat, mengumpat, sharing, merenung, bercerita, berpikir dan bercinta ini akhirnya resmi mempunyai alamat domain ".com". Tak bisa dipungkiri, URL ini membuat saya lebih percaya diri. Idealnya, bisa lebih menegaskan identitas dan pencarian karakter dalam penelusuran dunia tulis menulis yang sedang baru dimulai. Menulis tidak ada kata terlambat kan :)

Nambah keren sudah pasti. Tulisan harusnya juga nambah keren. Semoga kedepannya bisa membuat tulisan yang beradab untuk dibaca, bahkan lebih-lebih bisa berguna bagi orang banyak. Astungkara. Bukan cuma coret-coret kosong saja, bukan cuma pepesan kosong seperti kata orang-orang yang sudah berisi. Selain itu, blog pribadi saya ini saya gunakan untuk media pencatatan apa yang sedang saya pikir pada saat "itu". Agar tidak terlupakan begitu saja. Otak manusia juga  tidak  mungkin dijadikan perpustakaan kan. Inilah bentuk penghargaan saya untuk arsip saya sendiri. Pokoknya blog ini bukan tentang kamu, mereka, tapi saya.

Penuh harap pengunjung yang mungkin secara tidak sengaja, maupun sengaja masuk ke dalam blog ini bisa menemukan diri saya di kamar berantakan ini. Semoga bisa merepresentasi saya secara keseluruhan. Semoga dengan lahirnya MADEBHELA.COM ini bisa menjadi cambukan bagi saya untuk konsisten dalam menulis apapun dan dimanapun. Semoga.

Alamat yang cantik. Harusnya melahirkan tulisan yang lebih cantik. Inilah dokumentasi saya. Inilah Kompilasi Linimasa Madebhela :)

 

 

Tuesday, January 15, 2013

Pria Tidak Selalu Diatas

Bertambah lagi, seorang publik figur sejenis Aceng Fikri. Kali ini bernama Daming Sanusi yang merupakan salah satu dari 12 calon Hakim Agung. Kemarin 14 Januari 2012, ketika pemeriksaan fit and proper test di DPR, calon Hakim Agung ini mengeluarkan pernyataan yang kontroversial dan lumayan kurang ajar terkait dengan pertanyaan yang diajukan anggota Komisi Hukum mengenai hukuman mati bagi pemerkosa.



Pemerkosa tidak perlu dihukum mati, toh juga yang memerkosa dan diperkosa sama-sama menikmati kok

[caption id="attachment_729" align="aligncenter" width="380"]Muhammad Daming Sanusi. TEMPO/Imam Sukamto Muhammad Daming Sanusi. TEMPO/Imam Sukamto[/caption]

Daming Sanusi merupakan salah satu nama yang diajukan untuk menjadi Hakim Agung oleh Komisi Yudisial. Ia berucap sebuah pernyataan yang tak sepantasnya diucapkan seorang publik figur, apalagi orang ini adalah calon Hakim Agung yang notabene akan menjadi "wakil Tuhan" dalam penegakan hukum negeri ini.


Entah sengaja atau tidak sengaja mengucapkan pernyataan diatas, beliau akhirnya berdalih bahwa pernyataan tersebut hanya untuk mencairkan suasana agar tidak kaku. Tapi semua sudah terjadi. Daming telah menambah deretan panjang dari potret buruk publik figur yang tertangkap oleh media. Masyarakat seakan dipermainkan. Etika sebagai orang Indonesia yang sopan santun dalam berbicara tidak dihiraukan. Kita kecewa! Bayangkan saja, Pak! Jika yang diperkosa itu merupakan anak bapak sendiri, apa bapak masih bisa berkata demikian?


Mungkin kasus Daming Sanusi ini salah satu dari sekian banyak kasus yang terkait dengan pelecehan terhadap kaum wanita, seperti kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan seks, kawin cerai dan jenis praktek "bejat" lainnya oleh pria. Memang sih kasus Daming tak separah itu, ini hanya masalah ketidaksopanan beliau memberikan pernyataan seperti itu di ranah umum. Namun saya yakin, seluruh wanita di Indonesia ini gusar setelah mendengar pernyataan yang terlontar langsung dari mulut Daming. Terlepas dari itu hanya sebagai pencair suasana, atau malah sengaja mencari kontroversi. Daming seakan-akan memperlakukan wanita sebagai kaum yang lemah dan pantas untuk diolok-olok. Wanita bukan sosok yang tepat untuk dijadikan bercandaan. Pemerkosaan itu bukan sesuatu yang bisa mengundang gelak tawa.



Rape is NOT a joke. Rape is NEVER a joke

Pola patriarki dimana unsur pria yang lebih dominan menguasai wanita sering dijadikan alasan seorang pria untuk mengungkung kebebasan seorang wanita. Memperistri sebanyak-banyaknya wanita menjadi sebuah trend. Menikahlah denganku dan kau akan ku bahagiakan, wahai wanita! Saya ragu, apakah ini memang keinginan pria tersebut untuk mensejahterakan seorang wanita atas nama cinta yang tulus ataukah hanya nafsu belaka yang ujung-ujungnya hanya kenikmatan -sesaat- di kasur?


Saya rasa ada yang janggal dalam kondisi seperti itu. Hak-hak feminis seorang wanita seakan dibatasi. Apapun yang diinginkan oleh suami harus dilakukan oleh istri, bahkan tidak peduli kondisi istri pada saat itu. Kan tidak fair dong. Pria bukan orang hebat yang selalu bisa melakukan apapun terhadap wanita dan wanita bukan makhluk lemah yang selalu ditindas.


Menjadi pria adalah tentang bagaimana melindungi seorang wanita. Seorang pria yang terlahir sebagai sosok yang lebih kuat, seharusnya bukan dipakai untuk mengalahkan wanita. Wanita bukan musuh kita. Belaian kasih sayanglah yang menyungging senyuman indah dari sosok itu. Ya, berbicara wanita, berbicara keindahan :)

Sunday, January 13, 2013

Pemberontak Itu Bernama Franz

[caption id="attachment_712" align="aligncenter" width="448"]Sumber http://resources0.news.com.au/images/2013/01/10/1226551/005532-vladimir-franz-tattoo.jpg Sumber http://resources0.news.com.au/images/2013/01/10/1226551/005532-vladimir-franz-tattoo.jp[/caption]

Kaget! Ya saya juga kaget ketika pertama kali melihat foto ini. Apa ini monster? Manusia jadi-jadian? Bukan dong! Ini adalah Vladimir Franz, calon presiden Republik Ceko. Seorang seniman yang berisikan tatto di sekujur tubuhnya.



Dunia seni memberi anda kapasitas untuk berbicara secara otentik tentang sesuatu, anda tidak akan muak terhadap kata-kata seniman - Vladimir Franz

[caption id="attachment_715" align="aligncenter" width="434"]sumber http://i.i.com.com/cnwk.1d/i/tim/2013/01/11/franz_159252195_620x350.jpg sumber http://i.i.com.com/cnwk.1d/i/tim/2013/01/11/franz_159252195_620x350.jpg[/caption]

Ternyata tidak melulu harus setampan SBY untuk menjadi presiden atau tidak melulu juga harus menjadi kurus nyentrik kotak-kotak ala Jokowi untuk jadi Gubernur. Dengan berwajah menyeramkan ini, Vladimir seakan ingin memberontak panggung politik yang kaku dengan suguhan seni kontemporer yang luar biasa.



Hati yang murni tidak akan membahayakan politik - Vladimir Franz

Vladimir merupakan seniman yang berusia 53 tahun yang sebelumnya sama sekali tidak pernah berdendang di panggung politik. Franz mengatakan bahwa pendidikan, toleransi dan budaya menjadi prioritas pembangunan apabila terpilih. Pendukungnya adalah kebanyakan anak muda yang mengenakan mantel bulu, sepatu runcing dan rambut mohawk.


Hal ini menjadi menarik jika kita tilik lebih dalam lagi. Bahwasanya keberanian Franz ini merupakan sebuah pelajaran bagi kita generasi muda. Tidak usah ragu untuk berpolitik. Tidak usah ragu untuk memimpin negeri ini. Negeri ini sedang butuh pemimpin yang berapi-api. Jangan ragu akan tampilan fisik saja. Udah terbukti kan, selama ini kita telah dibohongi besar-besaran oleh pemimpin ganteng nan rupawan. Yes! Tuan diraja SBY!


Ya, namanya juga Indonesia, yang memandang semua hal berdasarkan bentuk fisik saja. Semua yang berbeda dianggap aneh, dianggap "sesat" tidak sesuai dengan dalil agama. Memang begitu kan. Tidak usah dibayangkan orang yang seperti Jerink SID penuh tatto bisa menjadi Presiden di Indonesia. Semua itu mendekati mustahil.


Semangat Vladimir Franz ini patut menjadi teladan bagi kita semua.




NEGERI INI PERLU MUSIK KERAS PERLAWANAN, BUKAN SEKEDAR MUSIK MENDAYU-DAYU CENGENG YANG DANGKAL !



Pemberontak! Dimanakah engkau bersembunyi?!

Saturday, January 12, 2013

Hari Raya Saraswati : Dulu dan Sekarang

Setiap 210 hari sesuai dengan kalender Bali, pada Sabtu Umanis Watugunung umat Hindu merayakan hari raya Saraswati, yaitu hari raya turunnya ilmu pengetahuan kepada seluruh manusia untuk menjalani kehidupan yang sejahtera. Hari raya ini merupakan hari raya pemujaan Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Dewi ilmu pengetahuan, Dewi Saraswati.


Dulu waktu kecil, saya masih ingat banyak orangtua yang mengatakan saat hari raya ini tidak boleh membaca buku dan bahkan katanya tidak baik untuk belajar. Bukan cuma membaca buku, beberapa temen saya juga yakin hari Saraswati orang-orang tidak boleh membaca, ya membaca apapun, pokonya tidak boleh. Namun saya tidak mendapat jawaban kenapa kok tidak boleh membaca. Aneh aja rasanya. Padahal majalah Bobo edisi terbaru saat itu sudah melambai-lambai untuk segera dibaca. Tapi akhirnya saya mengiyakan untuk tidak membaca apapun pada hari Saraswati. Dengan logika sederhana anak kecil saya berpikir, bahwa ilmu pengetahuan pada hari Saraswati akan turun dari Dewi Saraswati dan akan merasuki seluruh buku yang ada dirumah. Jadi kalo dibaca pada saat itu sayang rasanya karena jadinya ilmu pengetahuan tidak bisa masuk.


Hari Saraswati ini juga merupakan hari yang ditunggu-tunggu oleh saya dan temen-temen waktu SD dulu, bahkan sampai SMP. Hari Saraswati yang jatuh pada hari sabtu pasti akan meniadakan kegiatan belajar mengajar dan otomatis dirumah juga tidak dipaksa untuk belajar. Ya cuma kecewanya tidak bisa segera menghabiskan membaca komik dan majalah Bobo pada itu. Ya memang begitu, waktu kecil Hari Raya Saraswati kadang dinanti, kadang juga dilematis, kenapa kok di hari ilmu pengetahuan malah tidak boleh membaca?


Terus seperti itu, saya galau hari raya... Lalu suatu saat saya mendapatkan jawaban. Jawaban itu didapat dari hasil kesimpulan sendiri atas obrolan orang dewasa saat itu, saya tidak ingat dimana dan siapa. Jadi logikanya pada saat Hari Saraswati semua buku kan di'banteni' (disucikan), diisikan berbagai macam banten sebagai simbol untuk menyucikan seluruh buku-buku yang ada sehingga akhirnya bisa bermanfaat bagi kita semua. Dan karena semua buku yang ada dirumah dibantenin, makanya sulit rasanya untuk mengambil dari tumpukan yang sudah berisi banten. Karena takut akibat mengambil salah satu buku, susunan banten tersebut jadi berantakan. Gitu. Sehingga akhirnya munculah sebuah "larangan" untuk membaca buku di hari Saraswati.


Ternyata sesederhana itu. Hingga akhirnya saya berpikir ya justru hari Saraswati inilah waktu yang pas untuk  kita menggiatkan lagi kegiatan menambah ilmu. Buku-buku disucikan dulu, kita memberi sembah Bhakti kepada Dewi Saraswati, baru lantas membaca dan meresapi buku-buku tersebut. Agar ilmu yang kita dapatkan dari buku tersebut menjadi suci dan akhirnya bisa digunakan untuk kebermanfaatan orang banyak. Sangat sederhana.


Tidak ada larangan untuk membaca, tidak ada larangan untuk belajar. Itu semua merupakan tradisi kuno. Tinggalkan!


Selamat Hari Raya Saraswati! Semoga Dewi Saraswati senantiasa menganugrahkan pengetahuan yang suci demi kedamaian umat manusia di seluruh dunia. Percuma pinter dan pandai merangkai bom, namun bom diledakkan di tempat umum yang terdapat banyak orang. Ilmu yang malah membuat kerugian bagi orang banyak kan. Jadilah personal yang berilmu, bijaksana dan bermanfaat bagi semua orang..




OM Saraswati ya Namah Swaha


Friday, January 11, 2013

Bergelombang Cinta di Pasar Malam Sekaten

Perayaan Maulud Nabi di Jogja dilanjutkan dengan Pasar Malam dari tanggal 21 Desember 2012 hingga 24 Januari 2013. Event ini merupakan pesta rakyat yang ditunggu-tunggu setiap tahunnya oleh masyarakat Kota Jogja. Pasar malam bertempat di Alun-alun utara, berisikan berbagai macam hiburan rakyat, kuliner dan awul-awul sandang dari merk import. Seru. Terdapat arena rekreasi yang cocok untuk keluarga dan pasangan, mengalahkan Dufan (dunia fantasi), Water Bom dan arena rekreasi lainnya. Pasar malam seperti ini memang merupakan cikal bakal dari keberadaan arena rekreasi modern seperti sekarang ini. Potret pesta rakyat Indonesia. Sangat klasik. Tapi tidak akan pernah mati.


Hampir setiap tahunnya saya pasti menyempatkan diri ditengah-tengah kesibukan kuliah (sibuk po?) demi mengunjungi pasar malam ini. Sebuah tempat yang membuktikan bahwa hiburan itu sesederhana ini. Terdapat berbagai wahana rekreasi seperti kora-kora, rumah hantu, tong setan, bom bom car, bianglala hingga gelombang cinta . Nah "gelombang cinta" inilah favorit saya. Kamu? :)




[caption id="attachment_700" align="aligncenter" width="358"]pasar malam sekaten Lanang, Bian, Tika, Saya[/caption]

Riuh suasana sekaten malam itu membuat hormon adrenalin terpacu. Suara mesin dari wahana, musik berdentum melantunkan berbagai macam jenis musik, suara motor dari tong setan (disana ditulis tong stand) cukup membuat bising alun-alun utara. Aroma dari ragam kuliner yang disuguhkan tercium sampai hidung selalu berhasil menggoda. Untuk kebutuhan sandang tersedia di stand awul-awul yang harganya tidak membuat kantong bocor. Sejauh mata memandang terlihat pasangan saling merangkul mesra dan seluruh cintanya diombak-ombakan di wahana gelombang cinta. Kemesraan yang klasik dan luar biasa manis. Semanis arum manis yang bertebaran di arena sekaten.


Bagi anda yang bingung mau kemana, hiburan ini sangat recommended banget. Dateng aja, bawa pasangan anda mungkin. Biar cintanya bisa diombang-ambingkan di gelombang cinta sekaten. Dengan rintikan hujan mungkin akan menambah suasana lebih romantis. Mungkin.


Selamat berlibur! Selamat menikmati hiburan di pasar malam sekaten. Tidak perlu jauh-jauh ke Dufan untuk menikmati sensasi kora-kora. Disini tidak kalah menegangkan. Hiburan itu sesederhana ini :)


Pasar malam sekaten 2013


Semoga foto saya yang ini tidak terkesan seperti pasangan. Bukan! Kita bukan seperti itu :D

Thursday, January 10, 2013

Cerita Seorang Negaroa

Tempat dimana saya lahir, merangkak, berdiri, berjalan, berlari, melompat hingga belajar mencintai. Tempat dimana semua kisah ini dimulai. Dari secarik kertas putih yang kosong sampai tertulis sedikit kalimat intro sebagai coretan awal. Sehingga kemudian bisa mencapai paragrap akhir, hingga akhirnya tanda baca terakhir yang berarti usai lah sudah kisah ini.



Jembrana, the place that i called home

Jembrana merupakan salah satu keindahan yang ada di Pulau Bali. Tempat ini bukan Legian dan bukan Kuta, tempat yang terkenal di seantero jagat sehingga banyak orang ingin merasakan sensasi hiburan di Kuta yang katanya salah satu tempat party yang paling heboh di dunia. Tempat ini oleh sebagian orang dianggap representasi dari kondisi Bali keseluruhan. Dibayangkan oleh orang awam, ada banyak bule berkeliaran, berjemur seksi diatas pasir putih, minum bir sampai perut kembung, dentuman musik hingar bingar dan bisa joget bersama bule di satu lantai dansa.


Bukan! Jembrana bukan tempat seperti itu. Ya, saya katakan bahwa Bali juga bukan seperti itu. Harusnya pengunjung datang ke Bali bukan untuk party di Legian aja. Bukan daya tarik seperti itu yang disuguhkan oleh Pulau Dewata ini. Pesona alam Bali dan aktivitas sosial budaya masyarakat yang khas itulah yang menjadikan Bali sebagai destinasi pariwisata dunia. Keindahan seperti itu justru tidak ada di Legian. Kan?


Bali mempunyai banyak tempat yang layak dikunjungi. Ya, Jembrana salah satunya. Kabupaten Jembrana terletak di ujung paling barat Pulau Bali. Dari Bandara Ngurah Rai menempuh sekitar 3 jam perjalanan untuk mencapai Kabupaten ini. Sebuah Kabupaten yang jauh dari hingar bingar sejenis Kuta.


Kota Negara. Ini merupakan ibukota Kabupaten Jembrana. Ya, bener, namanya Kota Negara. Dalam pengucapan orang Bali yang terbiasa mengubah vokal "a" menjadi "e", Negara diucap menjadi "Negare". Kota Negare. Nah, disinilah tepatnya saya tumbuh berkembang hingga menyelesaikan pendidikan sampai jenjang SMA (lalu, sekarang kuliah di Jogja). Memang diakui banyak orang awam yang baru mendengar Kota Negara pasti agak janggal rasanya. Ini Kota apa Negara? :D


Negaroa. Begitulah sebutan untuk orang yang asli Negara. Saya bangga sering dipanggil Negaroa oleh temen-temen yang tinggal diluar Negara. Mengindikasikan bahwa orang Negara itu berkarakter. Titel Negaroa yang disematkan ke saya memang menjadi sebuah kebanggaan sekaligus tanggungjawab untuk bisa menjaga nama besar Negaroa :D


Panggilan Negaroa ini dikarenakan oleh logat bahasa orang Negara yang sangat khas. Walaupun sama-sama menggunakan Bahasa Bali sebagai bahasa sehari-hari, di setiap daerah di bali mempunyai khas logat yang berbeda-beda. Logat Negara terkesan keras, tegas dan menggebu-gebu. Nah, kenapa Negaroa?


Jadi, orang Negara itu terbiasa untuk tidak memfungsikan huruf "n" yang ada diakhir kata. Misalnya, menyebut "Lapangan  Pecangakan" yang jelas-jelas sudah tertulis di-plang depan lapangan menjadi "Lapanga Pecangaka", kemudian "pengkolan" menjadi "pengkola", dan "mecaplagan" (kecelakaan) menjadi "mecaplaga". Ada sebuah anekdot yang terkenal tentang orang Negara suatu saat mengabarkan ada kecelekaan di pengkolan. Dengan menggebu-gebu dan heboh orang Negara berucap (bahasa Bali):



Mecaplaga di pengkola!!

Kalimat ini sering dilontarkan kepada orang Negara dimanapun dia berada. Sempet saya suatu saat di Jogja, bertemu orang Lampung yang pernah tinggal 3 bulan di Negara. Dia menanyakan asal saya: "Darimana gus?" "Dari Bali, pak " "Bali nya dimana?" "Di Negare, pak" "Ohh, Negaroa. Mecaplaga di pengkola!!". Begitulah adanya, logat orang Negara menjadi lebih ke arah dominan vokal "a". Negare ditambah "a", yang akhirnya menjadi Negaroa! :)


Ya kira-kira begitulah sedikit tentang Negaroa. Salam buat seluruh kaum Negaroa dimanapun berada. Bangga menjadi bagian dari kalian :) Semoga kita bisa berkontribusi untuk Kota Negara yang lebih baik dan mengharumkan nama Negara, sebagai tempat lahir beta, tempat berlindung di hari tua dan tempat akhir menutup mata.


Salam Negaroa Bersatu, tak bisa dikalahkan! :D


Wednesday, January 9, 2013

Romantisme Sang Professor Pesawat Terbang

Terimakasih tuhan, engkau telah menciptakan Ainun untuk saya - Habibie

Kebiasaan untuk memberi kecupan di mata merupakan hal kecil yang mencerminkan besarnya rasa cinta seorang profesor pembuat kapal terbang ini kepada istrinya. Habibie dan Ainun. Sebuah kisah perjalanan cinta suci yang seakan memberi penegasan kepada kita akan kekuatan cinta. Tidak jarang saya sebagai penonton dibuat merinding melihat scene demi scene yang menggambarkan kedalaman cinta dan makna kesetiaan dalam film Habibie Ainun garapan sutradara Faozan Rizal ini.HABIBIE AINUN


Film yang dibintangi oleh Reza Rahardian sebagai Habibie dan Bunga Citra Lestari sebagai Ainun merupakan salah satu film Indonesia yang harus ditonton sebelum akhirnya anda tidak bisa menonton film lagi. Ya, mungkin begitulah, karena kisah perjalanan seorang Habibie ini bukan soal cinta melulu. Bukan film tentang aku cinta kamu, kamu cinta aku saja. Banyak pelajaran dan pengetahuan yang didapatkan atas bagaimana perjalanan kisah Habibie mulai dari studi di Jerman hingga akhirnya pulang ke tanah air Indonesia dan menduduki kursi nomer 1 di negara ini dan tentang bagaimana kesetiaan dan ketulusan Ainun yang selalu mendampingi suaminya.


Sangat menarik mengikuti perjalanan kisah ini. Diawali tahun 1955 saat Habibie yang sedang melaksanakan studi di Jerman menderita sakit tubercolosis, yang membawa dirinya sangat dekat dengan kematian pada saat itu. Mulai dari sanalah Habibie berjanji untuk segera mengabdikan ilmu yang didapatkan di Jerman untuk kesejahteraan negeri tercinta Indonesia. Janji untuk menggunakan ilmu yang dimilikinya untuk membangun tanah airnya Indonesia. Suasana haru menyelimuti adegan ini. Adegan dimana Habibie menulis janji tersebut di kertas sambil sesekali air matanya menetes membasahi kertas.


Tahun 1962 Habibie kembali ke Indonesia dan suatu saat Habibie bertemu dengan Ainun yang merupakan temen lama pada masa sekolah dulu. Habibie tidak menyangka Ainun menjadi secantik itu. Mengingatkan dulu masa sekolah Habibie pernah mengejek Ainun.



Hey, Ainun. Kamu jelek, hitam, kayak gula jawa!

Setelah melihat Ainun kembali setelah sejak lama, sosok Ainun di mata Habibie telah berubah. Ainun yang telah menyelesaikan studi kedokteran kini menjadi sosok wanita yang cantik dan menawan. Dan kedua pasang bola mata itu bertemu mengisyaratkan adanya getaran cinta yang terdalam. Singkat cerita, mereka mengikrarkan cinta suci mereka dalam sebuah pernikahan. Habibie mengajak Ainun untuk mendampinginya kembali melanjutkan studi di bidang konstruksi ringan di Jerman. Ainun akhirnya berkorban untuk melepas profesinya sebagai dokter demi mendampingi suami.


Kedua pasang suami istri ini akhirnya melanjutkan hidupnya di Jerman. Hidup sederhana dan pas-pasan dengan penghasilan Habibie yang belum seberapa. Disinilah kisah cinta manis ditampilkan oleh Ainun yang sedang hamil untuk setia menunggu Habibie pulang lembur demi meningkatkan penghasilan. Penonton akan dibuat beberapa kali merinding atas manisnya kisah cinta dalam adegan ini.


Waktu terus berjalan dan keluarga ini dianugrahi 2 orang anak laki-laki. Seiring juga karier Habibie yang semakin baik. Di Jerman, banyak orang yang kagum akan kejeniusan orang Indonesia satu ini. Padahal, sebelumnya Habibie sangat diragukan kemampuannya. Dengan kegigihannya dan kerja keras akhirnya Habibie mampu membuktikan bahwa orang Indonesia tidak bisa dipandang sebelah mata.


Kisah berjalan hingga tahun 1974 Habibie kembali ke Indonesia untuk menjadi pelopor pembuatan pesawat terbang karya anak bangsa yang dinamai Gatotkaca N250. Oleh Presiden Soeharto, Habibie diangkat menjadi  Menteri Negara Riset dan Teknologi dari tahun 1978 hingga 1997. Karier gemilang Habibie ini tidak lain tidak bukan juga atas kebesaran hati Ainun di "belakang layar" yang selalu menemani dan merawatnya. Dan atas ijin Presiden Soeharto pada saat itu, pesawat terbang karya anak bangsa ini akhirnya berhasil terbang untuk pertama kalinya pada tahun 1995. Hingga akhirnya Habibie diangkat menjadi wakil Presiden.


Karier Habibie sebagai orang penting di Indonesia tentu banyak mendapatkan cobaan. Dalam film ini ditampilkan bagaimana Habibie menghadapi pengusaha calo yang terbiasa melakukan praktek sogok menyogok. Untungnya, Habibie yang tulus mengabdikan dirinya untuk negeri tercinta ini tidak mudah dirayu oleh hal semacam itu. Bahkan godaan wanitapun menghantui karier Habibie ketika menjabat sebagai menteri. Ainun bisa merasakan semuanya, merasakan tekanan yang sedemikian rupa dihadapi oleh suaminya. Ainun selalu bisa memberi senyuman cantiknya untuk menenangkan Habibie. Disini kekuatan cinta memang sangat luar biasa.



Kamulah orang yang paling cantik!

Ainun dengan naluri kedokterannya tahu betul akan kesehatan Habibie. Ainun dengan sangat teliti memberi obat kepada Habibie. Selalu Habibie berkata bahwa dirinya baik-baik saja. Beliau berkata: tidak usah khawatir dengan kesehatan saya. Habibie memang berwatak keras kepala. Sebuah kalimat yang sederhana romantis bernada canda oleh Ainun selalu mengundang gelak senyum bagi kita sebagai  penonton.



Aku itu dokter, kamu itu pembuat pesawat terbang. Aku yang lebih mengerti tentang kesehatanmu

Sosok Ainun memang sangat luar biasa. Sebagai istri, beliau selalu memperhatikan kesehatan suaminya. Selalu mengingatkan Habibie untuk beristirahat dari pekerjaan yang membuatnya tidur setiap harinya hanya 1 jam. Kesabaran seorang istri seperti Ainun ini semoga bisa menjadi inspirasi bagi seluruh wanita di dunia.



Kamu itu bukan superman. Tubuhmu juga perlu beristirahat! Kamu tidak akan bisa mengatur 200 juta orang, apabila kamu saja tidak bisa mengatur dirimu sendiri

Jabatan Presiden dialihkan ke Habibie, karena Soeharto mengundurkan diri dari jabatan presiden pada 1998 akibat desakan dari para masyarakat Indonesia yang menginginkan reformasi. Jadwal Habibie semakin padat, hampir tidak ada waktu lagi dirumah untuk Ainun dan anak-anak. Masa-masa yang sulit bagi Ainun yang divonis menderita kanker ovarium oleh dokter. Ainun tidak mau mengatakan kepada suaminya karena takut mengganggu tugas suami sebagai pemimpin negara.



Negara ini sedang membutuhkan suamiku! Kata Ainun

Selama menjadi Presiden, Habibie kerap mendapat tuduhan negatif dari beberapa oknum yang kongkalikong dengan media. Habibie sering difitnah. Semua hasil dari konspirasi media dengan oknum bermodal besar. Habibie jatuh tersungkur, kepercayaan masyarakat hangus. Habibie menjadi bulan-bulanan oleh para pengusaha yang merasa keberadaan Habibie merupakan ancaman bagi keberlangsungan usahanya. Habibie tak berdaya dan akhirnya melepas jabatan Presidennya.


Habibie merasa sangat kecewa dengan Indonesia. Tanah air yang dicintainya tidak memberi apresiasi positif terhadap keberadaannya. Diluar negeri semua orang kagum akan kejeniusan Habibie, tapi tidak bagi Indonesia. Politik saat itu memang terlalu kejam buat Habibie. Disaat beliau ingin membangun dan mengembangkan teknologi di negeri ini, tapi apa daya yang didapatkan bahkan hinaan dan fitnah. Menggambarkan bahwa sulit menjadi orang "putih" di Indonesia diantara sedemikian rakusnya kaum-kaum "hitam" menggerogoti bangsa.


Kondisi setelah copot dari jabatannya sebagai seorang Presiden, Habibie lebih banyak waktu bersama Ainun. Habibie membawa Ainun ke hanggar pesawat Gatotkaca N250. Memegang badan pesawat terbang buatannya, menggerakkan baling-baling dan beliau berkata kepada Ainun



Gara-gara ini, waktuku minim untukmu dan anak-anak

Habibie merasa kurangnya waktu untuk membahagiakan Ainun dan anak-anak. Waktunya telah dihabiskan untuk mengabdikan diri demi memperjuangakan pesawat terbang buatan anak bangsa ini. Namun apa yang didapat tidak sesuai dengan kerja kerasnya. Habibie sangat kecewa dengan keadaan ini. Bangsa yang dicintainya bahkan tega "mengkhianati". Sekarang disaat jadwal Habibie tidak sesibuk ketika menjadi Presiden, mereka berlibur ke Jerman dan menikmati kehidupan di masa tua bagaikan pasangan yang baru bulan madu. Habibie merasa lebih tenang, senyum kehangatan Ainun selalu berhasil membuat kebahagiaan.


Namun kegembiraan itu tidak berlangsung lama, untuk menyembuhkan kanker ovarium yang diderita Ainun, pada tanggal 24 Maret 2010, Ainun menjalani operasi ovarium hingga sebanyak 9 kali di sebuah rumah sakit di Munchen, Jerman. Disinilah momentum yang sangat mengharukan, Habibie beserta 2 anaknya menunggu didepan ruang operasi. Tidak satupun orang diijinkan masuk. Adegan disinilah yang dipastikan akan membuat penonton terharu dan meneteskan air mata. Di dalam masa kritisnya, Ainun masih mengkhawatirkan kesehatan Habibie yang kebiasaan lupa untuk meminum obat-obatnya. Disinilah menunjukkan Ainun secara tulus mengabdikan dirinya untuk menjaga dan merawat Habibie. Sungguh manis sekali.


Habibie akan melakukan apapun demi kesembuhan istri yang sangat dicintainya itu. Tapi ada daya, Tuhan berkehendak lain, pada tanggal 22 Mei 2010, Ainun menghembuskan napas untuk terakhir kalinya. Akhir dari sebuah kisah yang sangat romantis, bahkan dibanding Romeo dan Juliet.


Begitulah kira-kira yang saya bisa ceritakan sedikit tentang film Habibie-Ainun ini, penuh oleh kisah romantis dan tentang cinta suci sepasang anak manusia Habibie dan Ainun. Kisah seorang profesor pesawat terbang ini semoga bisa menginspirasi penontonnya. Luar biasa! Film yang wajib tonton!


Nambah dikit cerita, setelah menonton film ini, saya liat banyak pasangan kekasih keluar dari studio bioskop dengan saling memegang erat tangan, saling merangkul mesra pasangan. Mungkin pasangan yang hampir putus bahkan sampai tidak jadi putus. Indah sekali. Bukti keberhasilan film ini! :)


Salah satu cuplikan kata-kata Ainun kepada Habibie, ketika berhasil membujuk Habibie untuk istirahat. Disaat Habibie sedang mengerjakan tugas negara yang harus segera diselesaikan.



Kamu itu orang yang paling keras kepala yang pernah aku kenal. Namun, kalau aku harus mengulang hidup lagi, aku tetap akan memilih kamu!

Tuesday, January 8, 2013

Hari Raya Menulis

"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama dia tidak menulis. Dia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian" - Pramoedya Ananta Toer

Tersentak! Setelah saya membaca pernyataan diatas. Lalu diikuti dengan prosesi manggut-manggut menandakan jiwa saya setuju. Mungkin masih banyak orang yang berpikir, apa sih gunanya menulis? Sepenting itukah menulis untuk menjadi sebuah keharusan dalam hidup kita? Lebih tragis lagi, jika ada yang beranggapan bahwa menulis hanya dilakukan oleh orang-orang pendiam dan kesepian? Atau bahkan menulis dianggap hanya bakat seseorang yang dibawa sejak lahir. Menulis dianggap hanya sebagai milik para pujangga dan cendekiawan. Menulis itu ya kerjanya penulis lah. Ya, begitulah kira-kira.


Tidak, bukan begitu ternyata. Saya pikir menulis itu bukan sesuatu yang luar biasa. Semua orang pasti bisa menulis (saya tidak sedang membahas bayi yang baru lahir dan balita tentunya). Entah menulis apa saja. Pokoknya menulis secara jujur apa yang sedang dirasakan dan dipikirkan pada saat itu juga. Tidak penting seberapa banyak kalimat yang ditulis. Tidak juga melulu tentang seindah apa rangkaian kalimat yang berhasil dituliskan. Bukan disana esensi dari kegiatan menulis. Menulis adalah sebuah curahan ide dan perasaan untuk menegaskan bahwa seseorang masih dalam keadaan sehat dan hidup, bisa berpikir dan merasakan. Itu saja. Menurut saya, menulis ya sesederhana itu. Tentu bukan masalah punya bakat menulis atau tidak. Menulis hanya tentang pertanggungjawaban hidup hari ini di dunia ini. Raga kita pasti mati, tapi tulisan kita akan abadi dan suatu saat menjadi materi yang akan diperbincangkan generasi setelah ini. Pemikiran kita tidak akan pernah mati dan disanalah sejarah mengakui kita sebagai manusia, yang hidup dan berpikir.


Sebuah pemikiran, gagasan dan ide yang brilian tidak akan ada apa-apanya jika tidak ditulis. Orang lain tidak segampang itu bisa mengerti apa yang kita pikirkan. Nah, dengan menulislah kita bisa mengungkapkan pemikiran dengan berpesta dalam setiap kata demi kata yang jujur dari hati kita. Menulis memang tentang suara hati kok. Percuma rasanya, punya gagasan yang menarik tapi tidak pernah dibagikan kepada orang lain. Apalagi gagasan kita harusnya bisa bermanfaat bagi orang banyak. Bisa menginspirasi orang, terlebih lagi bisa memecahkan sebuah permasalahan. Oleh karena itu, ya menulis lah. Kita tidak akan pernah tahu nilai dari gagasan kita jika kita tidak pernah mencoba untuk memulai berbagi kepada orang lain. Begitu kan?


Terus terang, saya adalah salah satu orang yang tidak pandai dalam berkata-kata. Saya juga bukan orang yang sudah banyak menulis dan membaca buku. Namun, saya pikir tidak ada salahnya untuk membiasakan diri menulis apapun itu. Sejelek apapun tulisan kita, ya tetaplah sebuah tulisan. Biarkan saja goresan pena (tarian jemari di atas keyboard) mengalir, berjalan dan berpesta dari setiap kata demi kata, kalimat demi kalimat. Tidak menuntut selalu sesuai dengan aturan tata bahasa yang benar. Bebaskanlah berpikir. Tulislah apa yang ingin ditulis. Bukan lantas hanya terpaku pada apa yang ingin pembaca dapatkan dari tulisanmu. Terlalu kaku rasanya. Tak perlu terlalu terkungkung atas benar salah, bagus atau tidak. Intinya, tulislah sesuai kata hati. Bertanggungjawab atas apa yang dituliskan, karena kamu sebagai orang pertama dalam tulisan itu. Lebih sering menulis, kualitas tulisan kita pastinya akan semakin baik. Untuk menghasilkan sebuah tulisan yang bagus itu juga perlu proses lah. Semua ini hanya masalah kebiasaan aja kok.


Jadi, atas nama peradaban dan hakekat kita sebagai manusia yang bisa berpikir, marilah kita memulai menulis. Menulis di blog merupakan cara saya untuk mengawali kebiasaan menulis. Blog merupakan sebuah media yang paling gampang, praktis dan gratis untuk menulis. Tidak ada larangan yang signifikan untuk menulis sesuatu di blog, bahkan umpatan-pun halal rasanya untuk kita tulis, asalkan bertanggungjawab. Sungguh mengasyikkan bisa berbagi cerita kepada semua orang. Membaca pemikiran-pemikiran baru dari setiap tulisan di blog lain.


Ya begitulah, sebagai orang yang -sangat- baru memulai menulis, saya mengajak seluruh temen-temen untuk memulai sedikit demi sedikit menuliskan apa yang sedang dipikirkan. Bukan hanya di sosial media saja yang karakternya terbatas. Di blog pribadi kita bisa mengungkapkan perasaan sampai berbusa-busa.


Momentum Hari Raya Menulis 8 Januari merupakan waktu yang pas untuk memulai menulis. Menurut saya, hal yang tidak pernah terlambat di dunia ini adalah, mencintai, memaafkan, memperbaiki diri dan menulis. Dunia ini terlalu indah untuk tidak kita rangkaikan dalam sebuah tulisan. Dokumentasikan keragaman dunia dan warna-warni hidup dengan menulis. Ungkaplah rahasia kehidupan dan bagikan kepada semua orang. Jadilah penulis yang bisa menginspirasi orang. Nyatakanlah gagasanmu yang brilian, untuk kebermanfaatan semua orang.




Karena dengan menulislah kita bisa disebut hidup!



Yang jelas, menulis tidak akan pernah rugi. Dengan menulis hari ini, suatu saat 20 tahun lagi, ketika saya membaca tulisan ini kembali, saya akan tau, inilah yang saya pikirkan pada saat itu. Ayo hidup, ayo menulis, kawan! :)

Monday, January 7, 2013

Under Construction!

[caption id="attachment_618" align="aligncenter" width="448"]Sumber : http://www.rotaract3190.org/UnderConstructionPage.gif Sumber : http://www.rotaract3190.org/UnderConstructionPage.gif[/caption]

Ya, tulisan ini diposting disela-sela proses konstruksi blog di bagian dashboard yang sejak tadi pukul 23.00 saya otak-atik. Kalian tentu tidak tahu, bahwa dibelakang halaman ini sedang ada beberapa pekerja bangunan yang penuh keringat untuk segera menyelesaikan proyek halaman blog ini. Semen dan besi-besi berserakan dimana-mana dan suara mekanik dari alat bangunan menyeruak ke seluruh penghuni wordpress. Maaf mengganggu sebentar ya :D. Saya ngomong apa sih? Pokoknya postingan ini akan menjadi tulisan yang sangat tidak terlalu penting untuk dibaca. Saya persilahkan pengunjung untuk menengok postingan yang lainnya :D


Demi sebuah penampilan blog yang sesuai keinginan, di tab mozila firefox dipenuhi oleh tutorial untuk memodifikasi tampilan wordpress.  Sayangnya, sampai detik ini tidak terjadi perubahan yang terlalu signifikan. Memang sebagai penghuni baru di wordpress (soalnya sebelumnya pake blogspot) perlu menyesuaikan dengan bahan baku yang tersedia di tempat yang baru ini. Begitulah.


Tak banyak yang bisa diceritakan, saya sedang terlalu sibuk untuk segera menyelesaikan proyek ini. Sebagai arsitek blog ini, memang harus sering-sering menahan ego dan idealisme, karena ternyata tidak semua yang diinginkan bisa diwujudkan. Kesulitan dalam mengatur layout blog ini adalah sebuah tantangan yang menimbulkan kebahagian tersendiri. Ya, setuju banget bahwa bahagia itu sederhana. Sesederhana tampilan blog ini.


Terkait dengan proses merapikan tampilan blog ini, pelajaran yang bisa diambil kurang lebih bahwa tidak baik menjadi seseorang yang menjunjung tinggi idealisme sendiri. Jadilah personal yang idealis namun sesuai dengan kontekstual dimana tempat kita berpijak. Idealis Realis gitu. Berat sih. Saya sudah bilang tadi tulisan ini harusnya tidak kalian baca :D


Ya, begitulah kira-kira, semoga malam ini saya berhasil membenahi tampilan blog ini. Dan semoga dengan tampilan blog yang baru bisa memacu semangat untuk terus menulis. SEMANGAT MENULIS!

Sunday, January 6, 2013

Pesona Ullen Sentalu


"Tak mungkin orang dapat mencintai negeri dan bangsanya, kalau orang tak mengenal kertas-kertas tentangnya. Kalau dia tak mengenal sejarahnya" - Pramoedya Ananta Toer



Ya, membaca kutipan dari Pramoedya Ananta Toer ini memang rasanya sindiran bagi saya pribadi, karena mengingat khazanah pengetahuan saya tentang budaya Jawa yang masih dangkal. Malu rasanya, sudah  3 Tahun tinggal di Jogja, tapi tidak banyak tahu banyak tentang sejarah Jogja.


Nah, demi memanjakan rasa keingintahuan tentang sejarah budaya Jawa, kami bertiga, saya, Lanang dan Tika pada hari Sabtu, 5 Januari 2012 mengunjungi sebuah museum yang terletak di kawasan wisata Kaliurang, yang katanya sangat recommended untuk mempelajari seluk beluk historis Keraton Jogja dan Solo. Museum itu bernama Ullen Sentalu, yang ternyata adalah singkatan dari Ulating Blencong Sejatine Tataraning Lumaku, artinya nyala lampu blencong merupakan petunjuk manusia dalam melangkah dan meniti kehidupan. Dalam bahasa jawa, blencong adalah sebutan untuk lampu minyak yang digunakan dalam pertunjukkan wayang kulit.




[caption id="attachment_603" align="aligncenter" width="512"]Ullen Sentalu Lanang, Tika, Saya[/caption]

Perjalanan dari Jogja sekitar pukul 11.30 dan menempuh perjalanan sekitar 30 menit. Jarak tempuh dari Jogja menuju Museum Ullen Sentalu sekitar 25 km. Tidak terlalu jauh kan. Mumpung lagi di Jogja, sayang banget rasanya kalau tidak mengunjungi museum ini. Kata orang-orang, museum ini keren. Arsitekturnya khas Jawa. Iringan musik Jawa terus mengalun dan aroma khas Jawa-nya semerbak kemana-mana. Dan setelah rombongan kita sampai di Ullen Sentalu, ekspektasi ternyata sesuai. Ternyata Ullen Sentalu adalah museum. Abisnya bangunannya seperti museum gitu :D


Oke, mau sedikit mendeskripsikan tentang Museum Ullen Sentalu ya. Terdapat di situs resmi Ullen Sentalu. Jadi, Museum ini dibangun di tanah seluas 11.990 m2 yang mulai dirintis pada tahun dan diresmikan pada tanggal 1 Maret 1997. Diprakarsai oleh keluarga Haryono dari Yogyakarta dan berada di bawah payung Yayasan Ulating Blencong. Visi dibangunnya museum Ullen Sentalu adalah sebagai jendela peradaban seni dan budaya Jawa dengan misinya adalah mengumpulkan, mengkomunikasikan dan melestarikan warisan seni dan budaya Jawa yang terancam pudar guna menumbuhkan kebanggaan masyarakat pada kekayaan budaya Jawa sebagai jati diri bangsa. Sebuah tempat yang bagus untuk kita para generasi muda agar tidak lupa akan sejarah dan budaya sebagai identitas bangsa.


tiket-masuk2


Dengan biaya masuk sebesar Rp 25.000,- saja, kita bisa menikmati pesona Ullen Sentalu dan terdapat 1 orang guide yang akan memberikan informasi semua tentang benda-benda bersejarah yang dipajang dan mendampingi dalam perjalanan menelusuri setiap ruang yang ada di museum ini. Waktu itu, kami berkesempatan diberikan informasi oleh Mbak Pipit sebagai guide rombongan kami. Dan di dalam museum berlaku hukum NO CAMERA, yang berarti kita tidak boleh memotret kondisi di dalam museum. Jadi keindahan di dalam museum ini tidak bisa kita abadikan. Seseorang harus langsung datang dan menikmati langsung atmosfer budaya dan sejarah Jawa yang sangat menakjubkan.


Pertama, kami diajak untuk memasuki Ruang Seni Tari dan Gamelan, yang berisikan seperangkat gamelan dan lukisan tari Jawa. Mbak  pipit memberi penjelasan terkait sejarah dari masing-masing gamelan dan tarian tersebut. Lalu dilanjutkan ke Guwa Sela Giri, ini merupakan sebuah tempat dibawah tanah, sentuhan artistik Jawa sangat kental terasa, ditambah dengan aksen bergelombang akibat kontur tanah yang tidak rata. Batu-batu dari material Gunung Merapi menghiasi dinding goa ini. Ditempat ini berisikan pameran dari karya-karya lukis dokumentasi dari tokoh-tokoh yang mewakili figur 4 kraton Dinasti Mataram. Semua lukisan menggambarkan kondisi yang terjadi dalam masa Dinasti Mataram.


Lalu dilanjutkan ke areal Kampung Kambang, sesuai namanya Kambang, yang berarti terapung, areal ini terdapat di atas kolam air. Banyak terdapat ruang-ruang selayaknya sebuah labirin. Terdapat Ruang Syair untuk Tineke, Royal Room Ratoe Mas, Ruang Batik Vorstendlanden, Ruang Batik Pesisiran, dan Ruang Putri Dambaan. Yang menarik, disela-sela penelusuran kita berkesempatan untuk merasakan minuman spesial dari warisan Gusti Kanjeng Ratu Mas, putri Sultan HB VII yang disunting sebagai permaisuri Raja Surakarta, Sunan Paku Buwono X. Semacam air jahe gitu. Minuman ini dipercaya untuk kesehatan dan awet muda. Tuh, yang mukanya pada tua, minum ramuan ini, hanya ada di Ullen Sentalu! :)


Ulen Sentalu foto


 Camera 360


Setelah itu, penelusuran kami dilanjutkan ke Koridor Retja Landa yang menampilkan arca-arca peninggalan jaman Hindu-Budha, yaitu pada abad VIII-IX Masehi. Lalu memasuki ruang Sasana Sekar Bawana, yang berisikan beberapa lukisan raja Mataram, lukisan serta patung dengan tata rias pengantin gaya Surakarta serta Yogyakarta.


Untuk menelusuri seluruh kawasan di Museum ini, kira-kira memakan waktu kurang lebih 60 menit. Cukup melelahkan sih, tapi sangat memuaskan. Arsitektur jawa dan hawa kesejukan Kaliurang benar-benar membuat suasana rileks. Pelajaran sejarah dan budaya Jawa yang didapatkan menjadikan rasa kecintaan akan tanah air semakin tinggi. Sebuah cerita masa lalu sebagai pelajaran kita sebagai generasi muda untuk melangkah penuh percaya diri menghadapi masa depan.


Kunjungi museum ini, untuk sebuah pengalaman yang mengesankan. Sebuah pelajaran yang menarik dan menambah khazanah pengetahuan. Jadilah pelopor mengunjungi museum, disaat anak muda sekarang lebih sering mengunjungi mall dan tempat-tempat hangover lainnya, yang terkadang lupa akan identitas jati diri sebagai orang Indonesia. Bung karno berpesan : Jangan sekali-kali kau melupakan sejarah, bro! :)