Tuesday, October 1, 2013

Bapak, Ibuk. Dek Bhela sudah Sarjana!

Ruang Sidang, K-5 Jurusan Teknik Arsitektur dan Perencanaan UGM. 30 September 2013. Pukul 14.00 WIB. 


Perlahan, saya menuju panggung presentasi, saatnya saya melakukan pertunjukan, pikir saya. Pak Sani selaku dosen pembimbing sudah mulai menyebut nama saya, lengkap dengan judul skripsi saya, pertanda bahwa sebentar lagi waktu dan panggung ini benar-benar milik saya sepenuhnya. Pak Didik dan Bu Yori sebagai dosen penguji sudah mulai bertualang dengan lembar demi lembar draft skripsi saya. Jika saja kertas bisa merasakan, sudah pasti dia juga harap harap cemas. 


Jantung berdegup kencang. Dentuman berdentum makin terasa di dada, tapi beruntung tak sampai sesak. Sebisa mungkin tetap tenang. Saya menampilkan pertunjukan yang terbaik. Powerpoint presentasi saya buatkan se-powerful mungkin. Ini adalah pertunjukan hasil kerja keras saya semenjak bulan April. Persiapan pertunjukkan yang memakan tenaga, menyita waktu dan menguras uang. Akhirnya saya berhasil. Dosen pembimbing dan dosen penguji telah ketok palu bahwa saya sudah lulus ujian menjadi seorang Sarjana Teknik di bidang teknik perencanaan wilayah dan kota. Dengan demikian, secara de facto nama saya bertambah dua huruf kapital yang asyik, Made Bhela Sanji Buana, ST. 




[caption id="attachment_1249" align="aligncenter" width="216"]Made Bhela Sanji Buana, ST Made Bhela Sanji Buana, ST[/caption]

Thursday, August 22, 2013

Biarkan Menjadi Misteri

[caption id="attachment_1222" align="aligncenter" width="564"]sumber : http://offthewallsocial.com/ sumber : http://offthewallsocial.com/[/caption]

Tak bisa dipungkiri lagi, media sosial saat ini benar-benar menelanjangi ranah privasi yang justru indah karena misteri. 


Beberapa saat yang lalu saya terpaksa unshare beberapa akun di Path. Saya menyeleksi hingga hanya beberapa temen deket saja yang saya sisakan. Sekali lagi, karena terpaksa. Bukan karena ada masalah dengan orang tersebut atau apa, tapi saya mulai merasa tidak nyaman bermedia sosial yang terlalu berlebihan hingga menembus ranah privasi seperti itu. Apa mungkin kemudian ini yang namanya #prinsip --yang sering di-hashtag-an orang-orang di Twitter. Bisa saja.

Wednesday, August 14, 2013

Dijumah


Lagi-lagi dibuat merinding rinding oleh Dialog Dini Hari. Kali ini judulnya "Dijumah" yaitu bahasa Bali yang artinya dirumah. Lirik sederhana, musik mengayun, suara berat khas Pohon Tua. Salah satu lagu yang kurang ajar. Ah, sepertinya isi hati saya saat ini bener-bener diejawantahkan dengan sempurna oleh Dialog Dini Hari di lagu ini. Kali ini tanpa berbusa-busa langsung saja dengarkan sendiri lagunya dan resapi liriknya. 

Thursday, July 18, 2013

Akhirnya Puasa Juga

Sebetulnya saya jengah melihat berita di beberapa media mengenai penggerebekan 'brutal' di beberapa tempat terhadap warung makan yang buka pada siang hari di bulan puasa. Sejatinya saya penasaran, ada apa dengan warung makan, ada apa dengan umat yang sedang beribadah puasa. Di bulan yang penuh berkah ini tentu hal-hal berbau kekerasan nan brutal tidak apik untuk dipertunjukkan. Bahkan harusnya setiap hari. Tapi kalo pesimis, setidaknya minimal pada bulan ini saja lah. Pedagang makanan kan juga berhak melanjutkan hidupnya dengan berdagang, mengumpulkan pundi-pundi untuk memenuhi kebutuhannya, bahkan mencari rejeki untuk kebutuhan di hari raya. Dan lagi, kok saya pikir mustahil ya, orang yang khusuk berpuasa yang notabene sudah terbiasa beribadah puasa dari tahun ke tahun masih terganggu (tidak tahan nafsu makan) dengan sekedar hidangan warung makan atau pemandangan orang yang makan dengan lahap di depannya. Sesederhana gobloknya saya berpikir, berdagang ya berdagang, beribadah ya beribadah,  berpuasa ya berpuasa. Bukan acak-acak warung makan orang.


Begitu seterusnya yang kemudian bila cerita ini dipercepat akan menghasilkan kalimat tanya :




Gimana sih rasanya puasa?



Demi menjunjung tinggi toleransi, dan sekaligus menjawab rasa penasaran saya yang ditakutkan tidak berujung. Saya memutuskan untuk ikut berpuasa. Tidak karena ibadah, bukan karena kesehatan. Saya berpuasa cuma semata-mata ingin merasakan menjadi orang yang berpuasa. Mungkin salah satu cara saya untuk menemukan cara bertoleransi yang benar. Biarpun hanya satu hari saja, saya hanya ingin merasakan atmosfer bulan penuh berkah ini dan menguji nyali ketahanan nafsu makan saya (yang belakangan sulit sekali dikontrol). Perut membuncit, makan-tidur-makan-tidur terus akibat pola mahasiswa stress skripsi.


Persis, dari sahur sampai waktu berbuka puasa. Pada hari kamis kemarin (17 Juli 2013) saya benar-benar berpuasa. Disaat anak-anak kos rame-rame turun jalan untuk mencari sahur, saya ikut makan di warung padang kesayangan. Dengan porsi yang sedikit agak lebih banyak dari biasanya. Dan tidak lupa, teh anget. Ini saran dari sahabat. Bahwa kalo sahur itu mestinya minum teh anget biar puasa seharian kuat. Terus saya bertanya perihal jam berapa batas makan terakhir pada saat sahur. Saya ikuti. Teng teng kemudian imsak berbunyi. Waktu minum dan makan berhenti.

Monday, July 15, 2013

Masturbasi

Bagi sebagian orang, membaca sifat orang mengasyikan. Berbincang-bincang mengenai seseorang selalu seru. Seringkali mengenai sifat kekurangan seseorang. Ah, tak baik berbagi kekurangan. Sebaik-baiknya mending berbincang-bincang yang baik-baik saja. Tapi kalo yang baik terus, kita jadi ga belajar ya.


Tapi berbincang mengenai sifat personal sendiri tentu selalu mengasyikkan. Entah, baik buruk. Segalanya pasti seru. Sama seperti berdialog dengan diri sendiri, menampar diri sendiri, mencaci maki diri sendiri, memuji sendiri bahkan menyayangi diri sendiri. Iya, seperti masturbasi.

Thursday, July 4, 2013

Lika Liku Judul Skripsi

Sejak mulai pengajuan judul skripsi pada semester 6 sampe sekarang, saya ganti judul 3 kali.



Bukan apa-apa ditolak atau gimana, tapi karena saya sendiri yang tidak sreg. Banyak faktor yang menyebabkan ke-tidak-sreg-an saya, mulai dari kebingungan saya mencari lokasi studi, kebingungan mengangkat fokus penelitian dan banyak kebingungan-kebingungan yang setiap hari mengganggu tidur saya. Selain itu, dosen pembimbing saya pada saat itu tidak sesuai dengan harapan saya. Maksudnya, bukan karena dosen saya tidak kompeten, bukan, tapi karena kembali lagi ke masalah sreg-sregan. Saya merasa judul penelitian saya agak sedikit "nyaplir" dari interest studi dari dosen tersebut. Nah, itulah saya jadi tidak sreg. Oh iya, selain itu juga ada perasaan yang mengganjal juga, dosen pembimbing saya waktu itu berencana ingin melakukan cuti pada bulan Mei. Maka dari itu, mahasiswa bimbingannya disarankan menyelesaikan skripsi sebelum Mei. Begitu. Saya pikir ini bakalan terlalu buru-buru. Saya tidak ingin lulus Mei. Terlalu cepat. Karena pada dasarnya saya sangat menikmati proses mengerjakan skripsi. Saya ingin mengerjakan skripsi secara asik. Santai tapi pasti.

Wednesday, July 3, 2013

Ada Cinta di 22 tahun

Kali ini, saya ingin sedikit berbagi kebahagian yang saya terima sebagai hadiah di ulang tahun 22 tahun. Kan orang bijak pernah berkata bahwasanya kebahagiaan sejati adalah kebahagiaan yang dibagi. Daripada menebar kesedihan, tentu lebih baik menebar kebahagiaan. Kan gitu.


Di ulang tahun saya ke 22 tahun ini, ada sesuatu yang istimewa, ada cinta yang tidak dipungkiri mampu meneteskan satu dua tetes air mata. Sebuah kejutan yang disusun apik. Melibatkan orang-orang sekeliling saya. Bahkan sampai teman dekat dirumah dan keluarga.


Video berikut ini adalah video yang berisikan doa dan cinta dari teman-teman terdekat dan keluarga untuk ulang tahun saya ke-22 tahun. Jika berkenan, di play saja. Durasi 23 menitan. Penuh kebahagian. Karena sebaik-baiknya kabar adalah kabar yang membahagiakan. Untuk kualitas yang bagus bisa disetting ke 480p (ini pesan khusus dari editornya).




***


Saya mulai cerita saja. Kronologis singkat sampai akhirnya video itu diputar di layar movie box.


Malam itu tanggal 1 Juli 2013, Kenan, sahabat saya, seperti biasa mengajak untuk kumpul bareng anak-anak yang lain menonton film di movie box.

Tuesday, July 2, 2013

22 tahun!

Bayi yang terlahir di RS. Sanglah pada pagi hari di tanggal 2 Juli 1991 ini pertama kali diberi nama Made Bhela Sanji Ananta. Namun, keluarga besar menyarankan untuk mengganti nama belakang menjadi "Buana" untuk identitas keluarga besar yang wajib disematkan pada setiap generasi. Dan pada akhirnya, bayi bernama lengkap Made Bhela Sanji Buana secara resmi ikut meramaikan dunia beserta hiruk pikuknya. Hingga sekarang, bayi itu sudah 22 tahun. Tentu tidak pantas lagi untuk mengharapkan kado mobil-mobilan idaman dari orang tua.


***

[caption id="attachment_1144" align="aligncenter" width="430"]22 tahun! 22 tahun![/caption]

2 Juli 2013. 22 tahun sudah melakoni sebuah peran sandiwara di dunia yang disebut hidup. Lahir, merangkak, berdiri, berjalan, berlari, sampai berlari sekencang-kencangnya. Terjatuh, terluka, menangis, bahagia, tertawa, hingga belajar cinta. Semuanya terangkum indah dalam linimasa kehidupan yang tidak selalu bisa ditebak. Bahkan sejatinya tidak bisa ditebak sama sekali. Bukan begitu?


Terimakasih buat semua orang yang pernah bertemu. Baik menyangi, memuji, memberi nasehat, mencela, memfitnah, hingga mencaci maki. Semua merupakan serpihan-serpihan yang jika digabung akan membentuk sebuah lukisan manis yang diberi judul HIDUP.


Thursday, June 20, 2013

Salam Mengejar Sarjana

Selamat malam para pejuang pengejar sarjana. Video ini sepertinya didedikasikan untuk kita. Tetap semangat!

Perlunya Konsisten

Menulis di blog saja perlu konsisten. Apalagi yang lain.


Mungkin banyak yang setuju, atau mungkin tidak sedikit juga yang malah tidak setuju. Bahwa apapun aktivitas yang sudah lama ditinggalkan, akan sulit untuk memulai lagi. Apalagi kegiatan itu belum sampe menjadi sebuah hobi, atau kesenangan. Tapi baru pada fase yang masih belajar untuk membiasakan diri terhadap aktivitas itu, agar kelak benar-benar sah menjadi hobi. Misal, hobi saya main drum, saya senang menggebuk drum, ketika ada sesuatu hal yang lain dan waktu tidak mengijinkan untuk bermain drum, saya meninggalkannya sejenak. Namun, ketika tiba waktunya, drum di depan mata langsung saya hajar tanpa basa-basi. Biarpun agak kaku, tapi tetep enjoy.  Nah, ternyata aktivitas menulis saya belum sampe sana. Padahal cuma menulis di blog saja. Seperti sekarang ini, kok rasanya kaku dan sulit menemukan ide untuk menulis apa. Padahal sebenarnya, banyak yang harus ditulis. Karena seperti yang ada di tagline blog saya ini. Menulis itu kebutuhan.


Monday, May 27, 2013

Bali, Aku Tinggal Sebentar Ya..


Ini adalah lagu baru dari Nosstress yang berjudul "Ini Judulnya Belakangan". Ya, judulnya memang begitu. Lagu ini dirilis di Youtube untuk menyambut pilkada Gubernur Bali yang baru kemarin akhirnya KPUD mengetok bali untuk kemenangan Pastika - Sudikerta. Gubernur petahana (incumbent) terpilih lagi untuk memimpin bali 5 tahun ke depan. Semoga tidak gitu-gitu aja. Semoga ada gebrakan yang jitu untuk memecahkan permasalahan Bali beserta hiruk pikuk pariwisatanya.


Sebagai salah satu mahasiswa dari bali yang merantau ke jogja, lagu ini semacam soundtrack. Sempat sedikit dibuat merinding setelah mendengar lagu dari Nosstress ini. Lugas dan jujur. Silahkan saja diputar videonya dan jangan lupa resapi liriknya.

Friday, April 12, 2013

Hore, Pak Presiden Sudah Punya Akun Twitter

SBY


Setelah sekian lama ditunggu-tunggu, akhirnya Mr. President SBY membuat akun twitter pribadinya. Sangat menarik melihat komentar di twitter land mengenai ini, ada yang menyambut positif dan ada yang membully habis-habisan.

Untung Saya Masih Punya Hobi



Sebuah refleksi bahwa mendapat nilai tertinggi di sekolah/kampus tidak menjamin kesuksesan seseorang.

Video ini adalah pidato dari Erica Goldson pada acara wisuda di Coxsackie-Athens High School, New York, tahun 2010. Erica Goldson merupakan lulusan siswa dengan nilai terbaik. Cukup membuat kaget dan tersentak, sekaligus penyadaran. Karena isi pidatonya bukan sembarang cuap-cuap saja. Barangkali bisa menjadi refleksi bagi kita semua (terlebih lagi bagi yang menghamba nilai tinggi). Inilah cuplikan pidatonya dalam bahasa Indonesia

Wednesday, April 10, 2013

Mahasiswa Sibuk Skripsi

[caption id="attachment_1080" align="aligncenter" width="500"]"Berpikir" Sumber : http://fastaqimsolution.wordpress.com "Berpikir" Sumber : http://fastaqimsolution.wordpress.com[/caption]

Dulu, pada waktu masih kecil, mendengar kata skripsi itu pikiran saya langsung tertuju pada hal yang berkaitan dengan orang-orang yang sudah gede. Pada waktu itu saya tidak terlalu ingin tahu lebih dalam sebenernya apa itu skripsi. Pokoknya gampang saja, skripsi itu tugasnya orang-orang yang sudah gede, dan suatu saat saya pasti akan membuatnya. Lalu saya kembali bersama teman-teman bermain gundu.

Saturday, March 30, 2013

Film Pendek - PERKENALAN



Ini adalah karya iseng super amatiran GagukGaguk Production yang ke-3. Mungkin ada baiknya anda membaca postingan saya sebelumnya mengenai pengalaman pertama saya menjadi (sok) sutradara di Director-Wannabe. Film ini merupakan hasil konkritnya.

Monday, March 25, 2013

Director-Wannabe

Gagukgaguk production kembali "berulah". 

[caption id="attachment_1030" align="alignright" width="221"]director-is-at-work-coloring-page sumber : http://www.supercoloring.com/pages/director-is-at-work/[/caption]

Karena pada dasarnya, kami adalah sekumpulan mahasiswa tingkat akhir yang tidak bisa diam, lagi-lagi dengan kurang ajar kami membuat film pendek yang super amatiran setelah Love Language (Indonesia remake) dan Film Pendek - TANPA SUARA yang "berhasil" mendapat respon positif dan negatif.

Sunday, March 10, 2013

Sekarang Bisa Ngeblog Dimana Saja

Tulisan ini ditulis dari app wordpress for android. Ternyata fitur-fiturnya cukup lengkap. Tidak jauh berbeda dengan yang web version. Cuma perlu menyesuaikan saja.

Memang saat ini saya masih gagap mengetik menggunakan touch pad di gadget (baru) ini. Jari saya besar-besar cukup menyulitkan memijit satu persatu karakter. Membuat satu kalimat saja, memerlukan beberapa kali delete-edit.

Eh, ternyata bisa italic juga ya. Bold juga bisa. Garisbawah. Ternyata fitur teks coret juga ada. Wah, lengkap dong. Hehe.

Seru banget app Wordpress for android ini. Sangat membantu. Dimanapun pengen ngeblog ya bisa saja. Bahkan sambil jongkok.

Jadi,  mulai sekarang saya bisa ngeblog dari mana saja. Tidak perlu harus membuat postingan dari laptop.

Gimana tampilan dari web version ya? Rapi ga? :D

Saturday, March 9, 2013

Instagram Madebhela

instagramMemotret sebuah momen selalu mengasyikkan. Sejak jaman dulu pun kegiatan potret-memotret memang menjadi elemen penting dalam peristiwa-peristiwa bersejarah. Sejarah-sejarah yang kita baca di buku, sedikit banyak merupakan hasil dari terjemahan/intepretasi potret-potret yang ditemukan oleh para ahli sejarah. Kemudian dirunut menjadi kronologis sehingga informasi menjadi utuh dan selanjutnya sampai saat ini bisa digunakan banyak orang.

Dokumentasi foto dikatakan abadi. Mengabadikan gambar. Sebagai kenang-kenangan. Visualisasi gambar memang bisa "bercerita" lebih banyak dibanding cerita-cerita yang hanya berbentuk teks.
NO PICT = HOAX

Premis itu muncul di sosial media, akibat kegelisahan beberapa orang yang sulit mempercayai informasi apabila tidak disertai foto. Tidak ada foto, berarti bohong. Begitu kira-kira.

Jurnalisme warga juga menjadi isu yang menarik akhir-akhir ini. Dikatakan bahwa semua orang bisa membuat berita, memberitakan peristiwa yang terjadi di depan kepalanya, pada saat itu juga. Gampang sekali, tinggal memotret peristiwa menarik lalu di-share ke jejaring sosial. Segampang itu.  Memang terlihat sederhana dan biasa saja, namun kita tidak tahu, bahwa di suatu tempat yang lain mungkin informasi kita sangat dibutuhkan oleh banyak orang.

***

Nah, sebenarnya itu tadi cuma cuap-cuap aja. Semoga tidak berbunyi nyaring. Yang ingin saya sampaikan di postingan kali ini hanya pamer. Saya sekarang sudah punya account instagram. Itu aja.

Saya ketinggalan banget ya?

Ya maklum, di gadget yang dulu ga bisa pake maen instagram sih...

Suecan Widhi, akhirnya di gadget yang baru ini akhirnya mulai bisa ber-instagram. Matur Suksma.

Monggo di-follow agar kita bisa berjejaring, membagikan karya indah Sang Maha Cipta.

 

http://instagram.com/madebhela/




Instagram


Instagram



Lekas dokumentasikan semua, momentum yang takkan pernah terulang - Rocket Rockers

Yuk, mulai sekarang kita bagikan keindahan yang kita lihat di dunia kita (depan mata) ke seluruh belahan dunia yang lain. Selamat memotret! ;)

 

Tuesday, March 5, 2013

Cara Kerja Si Mbah Google

Dulu, mencari informasi tidak semudah dan sepraktis sekarang. Untuk membuat tugas kuliah misalnya, orang-orang harus berkeliling perpustakaan untuk mencari buku yang didapatkan. Untuk tahu berita hari ini harus jauh-jauh membeli koran. Dulu, informasi apapun itu sewajarnya kita mencari secara manual. Memang diakui kegiatan "konvensional" semacam ini lebih mengasyikan. Beberapa orang tetap setia dengan cara seperti itu. Tidak ada yang salah.

GOOGLE


Masalahnya, sekarang jaman serba canggih. Yang tampil sebagai pemenang di era global seperti saat ini adalah orang yang paling cepat mendapat informasi dan bisa berkomunikasi dengan baik. Jika masih menggunakan cara-cara lama ditakutkan kita ketinggalan kereta peradaban yang melesat sangat cepat.

Dan terpujilah Larry Page dan Sergey Brin yang menemukan Google diawal tahun 1996. Teknologi yang bernama Google ini merupakan mesin pencari informasi yang super cepat. Tinggal mengetik beberapa keyword dan tidak sampai sedetik, jreeeng, semua informasi langsung muncul dengan urutan teratas merupakan situs yang diyakini paling relevan.

Bagaimana Google bekerja?

Nah, di situs www.google.com/insidesearch/howsearchworks/thestory/ dijelaskan bagaimana alur kerja pencarian Google yang luar biasa rumit. Dalam situs itu dijelaskan dengan animasi yang cukup menarik cara kerja teknologi search engine ini. Rasanya lebih mudah dipahami, namun tetap saja rumit. Hanya butuh waktu 1/8 detik, google melewati seluruh langkah yang secara umum, yaitu Crawling & Indexing, Algoritma, dan Fighting Spam. Google menyisir sekitar 30 triliun halaman situs yang tersebar di jagat maya.

Semua dimudahkan berkat adanya penemuan teknologi yang bernama Google ini yang sejak awal ditemukan mempunyai misi "To organize world's Information and make it universally accessible and useful". Terimakasih, Google!

 

Tuesday, February 26, 2013

Bebas Teori

Tidak seperti semester-semester sebelumnya. Semester ini jadwal saya lebih longgar. Bukan hanya karena sudah demisioner dari beberapa kepengurusan organisasi, namun semester ini merupakan ketidak-adaan kuliah teori di kelas. Ya, orang bijak menyebutnya bebas teori.

Keadaan ini cukup membahayakan. Ketika tidak ada lagi rutinitas kuliah, tidak ada lagi rutinitas deadline tugas, otak semacam tidak dipicu untuk bekerja. Serbuk tidur kamar seakan selalu menebar di segala sudut. Kasur selalu berhasil membuat terlena. Jika keadaan bebas teori ini dibiarkan begitu saja, ditakutkan produktivitas akan menurun. Bener kata orang-orang, di masa-masa bebas teori inilah godaan terberat ketika menjadi mahasiswa.

Dan akhirnya saya berpijak di keadaan ini. Keadaan dimana tidak ada deadline tugas kuliah. Tinggal selangkah lagi. Skripsi. Ya semester ini harusnya dipenuhi oleh baca buku, menulis, diskusi, wawancara, bimbingan dengan dosen. Semua itu sendiri. Tidak ada lagi menunggu ajakan teman.Tidak ada lagi membuat deadline tugas begadang bareng.

Sesudah ini, kita mungkin akan berjalan sendiri-sendiri. Menyongsong masa depan dengan gegap gempita.

 

Wednesday, February 13, 2013

Film Pendek - TANPA SUARA

Seakan memperingati hari kasih sayang. Kami Gagukgaguk Production merilis film pendek tentang cinta di tanggal 14 Februari 2013 yang cerah ini. Ini link filmnya di youtube http://www.youtube.com/watch?v=hOEuoHTK-Bw

Karya ini hasil kerja keras kami dengan alat yang sangat terbatas. Tidak ada orang profesional di bidang film diantara kami. Tidak ada pengalaman yang signifikan dari kami sebelumnya untuk membuat film ini. Sangat nekat dan amatiran. :)

Jauh dari film standar seperti biasanya. Kami sadar masih banyak yang perlu disempurnakan. Kualitas kami memang masih baru memulai belajar. Setidaknya, kami sudah memulai.

Inilah orang-orang yang berjibaku dibelakang layar :

Lanang Sumarjana @lanangsumarjana
Made Bhela Sanji Buana @madebhela
Putri Tika Pratiwi @tikatikitik
Agus Setiawan @angels___demons
Dini Arista Mardiani @diniarista
Zulfikar Dana @danazulfikar
Dony Putra P. @dony_gila

Silahkan menikmati karya kami di hari yang penuh kasih sayang ini. Ditunggu kritik dan sarannya! :)

Tidak terasa sudah semester 8

Postingan pertama di bulan februari. Kenapa baru posting? Kemana aja? :D Iya, karena seminggu terakhir ini berada di rumah. Keasyikan dengan aktifitas spiritual, keluarga dan tentunya bercanda dengan ponakan jagoan Narendra :)

Nah, sekarang sudah kembali ke dunia perantauan Jogja. Bersiap untuk menghadapi semester terakhir, semester 8. Astungkara. Semester ini saya sudah bebas teori alias sudah menapaki mata kuliah terakhir yang bernama Tugas Akhir. Dengan IPK yang sudah lumayan lah ya (kalo anak teknik katanya gaboleh tanya IP berapa :D ). Akhirnya saya percaya diri untuk mengentri Kartu Rencana Studi dengan mencentang mata kuliah ber SKS 8 ini.

Waktu memang terkadang tak terasa. Terus merangkak pelan, berjalan, bahkan berlari. Mulai ketika pertama kalinya saya menapaki tanah jogja ini untuk menempuh kuliah di UGM tanggal 3 Agustus 2009 sampai sekarang ini penuh dengan kisah suka dan tak sedikit duka. Hiruk pikuk kisah di Jogja tak akan dilupakan sampai kapanpun. Jogja merupakan salah satu tempat penelusuran ilmu, buku, pesta dan cinta bagi saya. Jogja mengajarkan itu semua. Jogja sudah menjadi rumah kedua bagi saya.
Tidak terasa sudah semester 8 aja. Tanggung jawab tentu semakin besar, bhel!

Sedihnya, semester ini akan beda dengan semester-semester sebelumnya. Tidak bisa berkumpul bersama full team anak-anak PWK UGM angkatan 2009. Tidak ada lagi mengantuk-ngantuk di kelas. Tidak ada lagi titip absen karena bangun kesiangan. Tidak ada lagi mengerjakan tugas kelompok. Semua akan sibuk untuk melanjutkan kewajibannya. Ada yang masih mengulang beberapa mata kuliah, ada yang sibuk mengerjakan penelitian, ada yang sibuk bekerja, berbisnis dan segala macemnya.  Dunia pasca kampus yang penuh misteri sudah di depan mata. Tugas Akhir Skripsi ini merupakan sebuah momen terakhir. Kami lah para PENGEJAR SARJANA!

Setelah ini, mari kita memulai perlahan menaiki anak tangga dan menuju puncak. MENUJU PUNCAK!

Wednesday, January 30, 2013

Kompilasi Tulisan #30HariBercerita

[caption id="attachment_956" align="aligncenter" width="256"]30 Hari Bercerita 30 Hari Bercerita[/caption]

Tidak terasa sudah melewati 30 hari di bulan Januari ini. Bulan yang spesial dimana saya baru memulai (lagi) aktivitas blog secara rutin dengan posting 1 tulisan setiap harinya. 30 hari bercerita. Ternyata tidak segampang yang dikira sebelumnya. Tantangan untuk menulis setiap hari merupakan suatu yang sulit bagi saya yang notabene belum terbiasa menulis.

Memang diakui terdapat beberapa hari dimana saya tidak mempostingkan tulisan. Namun, dihari-hari selanjutnya saya tetap berusaha untuk membayar hutang tulisan itu. Dan terbukti bisa.

Berikut adalah sebuah kompilasi tulisan saya dari hari pertama sampai sekarang ini. Biarpun ga bagus, namanya juga belajar :D .

Kompilasi Linimasa Januari 2013

Hari Ke-1 : Mengawali 2013 dengan 30 Hari Bercerita

Hari Ke-2 : Balada Mahasiswa Perantau 600 km (part 3)

Hari Ke-3 : Tahun ini wisuda!

Hari Ke-4 : Generasi Ibu Jari

Hari Ke-5 : Menelusuri Malam Minggu

Hari Ke-6 : Pesona Ullen Sentalu

Hari Ke-7 : Under Construction!

Hari Ke-8 : Hari Raya Menulis

Hari Ke-9 : Romantisme Sang Professor Pesawat Terbang

Hari Ke-10 : Cerita Seorang Negaroa

Hari Ke-11 : Bergelombang Cinta di Pasar Malam Sekaten

Hari Ke-12 : Hari Raya Saraswati : Dulu dan Sekarang

Hari Ke-13 : Pemberontak Itu Bernama Franz

Hari Ke-14 : Pria Tidak Selalu Diatas

Hari Ke-15 : Berkompilasi Linimasa dengan MadeBhela.com

Hari Ke-16 : Film Pendek Amatiran

Hari Ke-17 : Mahasiswa Jaman Sekarang : Idealisme Terpasung Pragmatisme

Hari Ke-18 : Menurunnya Mood Menulis

Hari Ke-19 : PWK UGM 2009 : Suatu Malam Yang Tidak Biasa 21 Januari 2013

Hari Ke-20 : Lagu : Kita Memang Berbeda

Hari Ke-21 : Habis Tanggal Tua, Terbitlah Tanggal Muda

Hari Ke-22 : Event Sebagai Pemicu Regenerasi Kota (Kasus : Genoa, Italy)

Hari Ke-23 : Mengejar Sarjana

Hari Ke-24 : Trailer Film Pendek : Tanpa Suara

Hari Ke-25 : Hujan, 27th of January

Hari Ke-26 : Survival Strategy : Koin Koin Harapan

Hari Ke-27 : Sedang Tidak Ada Ide

Hari Ke-28 : Gaul Tanda Kutip dan Tanda Tanya

Hari Ke-29 : Jongkok Menjadi Lebih Seru

Hari Ke-30 : Kompilasi Tulisan #30HariBercerita

 

Demikianlah, dengan berakhirnya 30 Hari Bercerita bukan berarti rutinitas tulis menulis saya berhenti sampai disini. Justru harapannya setelah ini saya mulai menekuni dunia tulis menulis . Karena pada dasarnya, tidak ada kata terlambat untuk belajar, berlaku juga dalam belajar menulis. Menulis ternyata mengasyikkan.

Kritik dan saran dari temen-temen yang sempet berkunjung ke blog saya sangat diperlukan. Baik secara sengaja datang ke halaman saya ini ataupun yang terpaksa karena saya paksa terus. Hehe :D .

Terimakasih atas perhatiannya. Dan nantikan tulisan-tulisan saya selanjutnya. Semoga lebih bagus dan bermanfaat. Astungkara.

Om Awighnam Astu Namo Siddam.

 

Jongkok Menjadi Lebih Seru

Jongkok di toilet sambil melihat-lihat timeline twitter dan membaca kabar terbaru dari situs penyedia berita online menggunakan ponsel memang kolaborasi yang pas. Rasanya saat jongkok kita bisa konsentrasi penuh terhadap kegiatan membuka mention twitter, chat baru di Blackberry Messenger, SMS-an dan sebagainya. Itu bagi saya :D .

Memang tidak bisa dipungkiri. Ponsel selalu menjadi teman yang pas ketika jongkok di toilet. Tak heran, kegiatan jongkok ini memakan waktu yang lebih lama dari biasanya. Ponsel di tangan kanan, rokok di tangan kiri. Seperti itu biasanya. Jongkok tidak lagi membosankan.

Dulu, orang-orang jongkok sambil membaca buku, koran, majalah dan lainnya. Sekarang, seiring perkembangan jaman informasi, kebutuhan untuk mengakses berita bisa menggunakan ponsel. Akibat telepon seluler dalam genggaman, rutinitas jongkok di pagi hari jadi lebih seru.

Bagi saya, jongkok sering berhasil menghasilkan ide. Perenungan yang dilakukan dalam jongkok memang menyenangkan. Tidak jarang, rencana-rencana dan impian saya banyak terlahir dari jongkok. Mengkhayalkan sebuah kondisi yang sesuai mimpi. Mencoba mengingat-ingat kembali apa saja yang telah dilakukan, instrospeksi diri dan bagaimana rencana ke depan sering saya lakukan dalam posisi jongkok di toilet. Maka jangan heran, saya bisa berlama-lama di toilet.

Apalagi bentuk "jongkok"  yang bertransformasi menjadi "duduk". Toilet duduk. Ini lebih spektakuler lagi. Saya merasa seperti patung Homo Sapiens karya Auguste Rodin. Orang yang berpikir. Seni banget rasanya.

Tapi biarpun ada yang "duduk", menikmati pagi di toilet dengan jongkok merupakan citarasa tersendiri. Biarpun kaki terkadang sampe kram, justru disana serunya. Menandakan proses merenung sudah selesai dan segera dilanjutkan dengan mandi seperti biasa. Ponsel ditaruh di tempat yang aman. Agar terhindar dari semburan air mandi. Hati terasa sudah lega, semua yang kotor-kotor sudah dibuang. Dan berita hari ini juga sudah selesai dibaca.

Menurut saya, akibat adanya ponsel, kegiatan jongkok menjadi lebih seru. Bagaimana menurut anda? :D

Tuesday, January 29, 2013

Gaul Tanda Kutip dan Tanda Tanya

Sebuah tulisan yang gaul

Seperti biasa. Masuk kamar kos dan langsung merebahkan badan di kasur. Menghubungkan Blackberry dengan charger nya. Sesekali membuka timeline twitter, itu-itu saja, tidak ada yang menarik. Lalu berbalas SMS dengan orang-orang terdekat. Dan menuju Blackberry Messenger (BBM), tidak ada yang spesial. Melakukan chat dengan orang-orang terdekat seperti biasa. Lalu membuka recent update maksud hati untuk sekedar iseng melihat update terbaru dari orang-orang. Dan disini akhirnya saya menemukan sesuatu yang menarik. Sekaligus disayangkan.

***

Sampai detik ini, masih ada yang menulis nama contact BBM dengan memakai nama gaul. Maksudnya, nama gaul kebanggaan diri sendiri yang (mungkin) dianggap mampu menunjukkan tingkat kegaulan masing-masing. Misalnya Jutekzx, CwepZ, Cutez. LoverZs dan segala macemnya. Mungkin anda yang lebih banyak tau :D

Sangat disayangkan apabila pemilik contact ini adalah cewe cantik. Sayang banget. Cantik-cantik kok gaul. Maksud saya tentu gaul yang memakai tanda kutip.

Ada lagi, orang yang senang memakai nama contact dengan font yang super canggih. Font berukir. Tidak bisa dibaca cuma sekali. Berkali-kali. Bernilai seni tinggi.

Sebenarnya bukan apa-apa, cuma menyulitkan dalam search apabila ingin melakukan chat dengan orang itu. Ribet dan sungguh gaul.
Kehadiran Blackberry Messenger memang sebuah fenomena baru dalam dunia gaul menggaul di remaja jaman sekarang

Ketemu pertama keren, cool. Ngomongnya tinggi kemana-mana. Lalu invite PIN BBM. Dan ternyata nama contactnya penuh ukiran, bahkan ada juga seperti taman bunga. Agak gimana gitu rasanya. Ga yakin gitu rasanya sama orangnya.

Oke. Nama aman. Lumayan bisa dibaca. Tidak terlalu berukir. Cuma sedikit ada ditambahin beberapa font canggih agar terlihat cantik. Namun ketika melakukan chat tidak jarang dikejutkan dengan autoteks yang bertebaran. Terkadang seru. Terkadang mata dibuat pusing. Gaul sekali.

Begitulah, memang terkadang kita dituntut harus lebih pintar dari gadget kita.

Di jaman instagram, tumblr, twitter, wordpress dan segala macem. Ternyata mental-mental friendster masih saja ada. Pertama, mungkin orang ini belum puas gaul di friendster. Atau mungkin pada saat jaman friendster orang-orang ini masih belum mengenal internet.

Menarik sebenernya menilik hal-hal seperti ini lebih dalam. Memang ternyata dunia semenarik ini.

Selamat bergaul kawan. Baik di dunia nyata, maupun di dunia maya. Hati-hati! :D

Monday, January 28, 2013

Sedang Tidak Ada Ide

Sulit ternyata. Konsisten menulis secara 30 hari berturut-turut ternyata tidak gampang. Apalagi orang yang baru masuk dalam dunia tulis menulis blog seperti saya. Semoga saya terus belajar untuk membuka isi otak dan perlahan menuliskan dengan baik. Saya sedang belajar. Sedang menikmati prosesnya. Dalam rutinitas sehari-hari saya selalu memikirkan hari ini nulis apa ya. Otak seakan dipaksakan untuk memproduksi ide. Sulit tapi bisa. Yakin.

Ide terkadang bisa muncul dimana saja. Bisa disaat sedang mengendarai motor, atau bisa disaat (maaf) jongkok di toilet :D

Tapi untuk malam ini jujur saya tidak ada ide. Saya tidak ada ide untuk menulis. Sebenernya ada beberapa draft yang belum di publish. Namun, saya belum cukup percaya diri untuk mempostingkannya. Sepertinya perlu proses edit lagi.

Dan ternyata ketidakadaan ide tidak membuat saya tidak menulis. Saya yakini, untuk membiasakan diri menulis harus melalui fase ini. Fase dimana sedang buntu tidak ada ide.

Tapi apapun itu saya tetaplah harus menulis agar jemari saya tidak kaku lagi menari di atas keyboard. Memang harus sedikit dipaksakan. Tidak apa-apa lah, namanya juga belajar. Membiasakan diri untuk menulis memang harus juga membiasakan diri bisa menulis disaat tidak ada ide. Atau selanjutnya jangan sampai tidak ada ide lagi deh. Ide jangan sampai padam.

Saya harus banyak membaca lagi.

Selamat malam.

Sunday, January 27, 2013

Survival Strategy : Koin Koin Harapan

[caption id="attachment_923" align="alignleft" width="300"]Sumber : http://www.pandaamerica.com/details.asp?item=5061&grp=1&categ=1 Sumber : http://www.pandaamerica.com/details.asp?item=5061&grp=1&categ=1[/caption]

Keberadaan koin di sekitar kita sering luput dari perhatian. Koin sering disebut sebagai pelengkap, atau hanya sebatas kembalian saja saat berbelanja. Bahkan, terkadang koin disamakan dengan permen. Iya kan? Di beberapa toko masih menggunakan permen sebagai pengganti koin kembalian. Koin dianggap tidak sepenting selembar merah 100 ribu rupiah. Iya sih~ :D Padahal, sejatinya koin-koin inilah cikal bakal dari lembaran mata uang yang kita pakai sehari-hari sebagai alat tukar yang resmi. Setelah jaman dulu asik dengan sistem barter. Tukar barang.

Terkadang kita merasa malu jika memakai koin untuk berbelanja. Apalagi belanja di toko yang agak besar. Kata orang-orang "habis ngamen dimana, mas?". Beda lagi, koin juga digunakan sebagai simbol yang pas untuk menggambarkan sebuah rasa kepedulian dan kesederhanaan. Koin keadilan untuk Prita misalnya.

Bagi saya mahasiswa perantau, koin-koin ini adalah salah satu survival strategy dimana harapan hidup di tanggal tua seperti ini saya gantungkan di tiap keping koin di celengan saya. Mungkin tidak terlalu berarti jika di tanggal muda, tapi di saat gawat darurat seperti sekarang, koin memang membantu. Kenapa saya katakan survival strategy? Ya, ini salah satu strategi yang saya gunakan demi kelangsungan hidup saya. Ketika di dompet masih ada beberapa lembar 50 ribuan. Koin-koin inipun tersisih. Bukan tersisihkan begitu saja. Koin demi koin saya kumpulkan di celengan kesayangan saya. Sedikit-demi sedikit lama-lama juga tanggal tua. Nah, disaat dompet menipis, saya buka celengan, mengambil beberapa keping dan merapikannya per-seribu rupiah. Terselamatkan. Koin-koin ini memang harapan. Bisa untuk sekedar menongkrongi angkringan plus sebatang djarum super. Cukup :)

Memang koin terkadang mempunyai cerita tersendiri. Belanja menggunakan koin merupakan sebuah kepuasan tersendiri. Jadi, jangan sia-siakan koinmu. Bersenang-senanglah dengan koinmu. Koin kebahagiaan.

Hujan, 27th of January

When this moments was perfectly romantic

When the sadness erased by laughter

When there is nowhere to go

When you lay down on my shoulder. Kamu cantik, sayang!

When this warmth night will be unforgetable

When the rains pouring down, falls free like a rhythm of love

When there’s only both of us who trapped in this place

When I realized if there’s only you who sat beside me

When we praise the greatness of God

When we beg “please, don’t stop the rain”. Don’t running out the time!

Would it be forever?

Stuck!

 

[caption id="attachment_916" align="aligncenter" width="300"]Sumber : http://wallpapers-place.com/images/wallpapers/rainy_night_hd_widescreen_wallpapers_1920x1200.jpeg Sumber : http://wallpapers-place.com/images/wallpapers/rainy_night_hd_widescreen_wallpapers_1920x1200.jpeg[/caption]

Trailer Film Pendek : Tanpa Suara

[caption id="attachment_905" align="alignleft" width="300"]Gagukgaguk Production Gagukgaguk Production[/caption]

Satu lagi project film pendek garapan Gagukgaguk Production. Sebenarnya bukan apa-apa. Karya ini murni karena kreatifitas kita yang tidak bisa dibendung, terutama ehm.. sang Sutradara Lanang Sumarjana. Karena kita bisa stress jika kreatifitas ini dibiarkan begitu saja mengendap.

Bukan film yang luar biasa. Bukan film yang wajib tonton. Jauh. Namun, inilah bukti atas segala keterbatasan alat. Sangat terbatas. Kita hanya ingin membuat karya, selagi kita bisa. Sesederhana itu memang. Ya, film ini kita rasa sudah mentok di garis maksimal dalam lingkup alat dan skill yang serba pas-pasan. Sungguh amatiran. Hanya berbekal dari pengalaman film pendek sebelumnya Love Language (Indonesia remake). Segera klik link itu untuk melihat karya kita yang sebelumnya :)

Tapi tentunya tidak berarti film ini tidak layak ditonton oleh anda. Tonton aja dulu. Komentarnya ditunggu. Bahkan kritikanpun kita nantikan untuk keberlangsungan kekaryaan selanjutnya. Agar lebih bagus.
Tidak melulu soal hasil. Kita hanya penikmat proses berkarya! :)

Cerita tidak terlalu spesial, tapi berusaha menjadi istimewa. Masih seputaran ranah cinta mencintai, tapi dibungkus dengan kondisi yang tidak biasa. Memang untuk masalah cerita, misteri tentang cinta memang topik yang tidak akan habis untuk dikupas.

Proses pengambilan gambar sudah beres. Storyboard sudah semua disilang. Tinggal sentuhan akhir proses editing. Sampai saat ini kira-kira sudah 50%. Nah, untuk mengiming-ngimingi bagaimana kira-kira bentuk filmnya, kita buatkan semacam trailer sebagai intro awal. Silahkan saksikan! TANPA SUARA :)

Saturday, January 26, 2013

Mengejar Sarjana

[caption id="attachment_892" align="aligncenter" width="384"]Mengejar Sarjana Mengejar Sarjana. Foto by Didik[/caption]

SARJANA ABSTRAK.


Sebuah Sarjana


Sebuah cinta sedemikian rupa rumit


Sebuah puja puji syukur kehadirat Sang Maha Sarjana


Sebuah keringat dan air mata dalam pertempuran sengit antara logika, cinta dan rasa


Sebuah nama yang memperpanjang deretan nama legal yang terdikte di Akta Kelahiran


Sebuah eksistensi bagi kaum homo sapiens dalam hakekatnya sebagai makhluk pemikir


Sebuah penghargaan yang pantas untuk seseorang yang telah menyelesaikan 144 SKS


Sebuah pencarian jati diri seseorang dalam mengarungi luasnya samudra kehidupan


Sebuah gelar yang diberikan kepada seseorang untuk  pengakuan  jenjang S-1


Sebuah tanggung jawab kepada keluarga, almamater dan ilmu pengetahuan


Sebuah keindahan dalam menyongsong masa depan cerah gegap gempita


Sebuah kesombongan yang indah berbasis narsisme yang bergejolak


Sebuah ketakutan akan dunia kerja yang kejam dan penuh misteri


Sebuah sejarah penuh drama yang terkenang hingga akhir hayat


Sebuah harapan untuk pembenahan kondisi bangsa


Sebuah kebanggaan atas jerih payah orang tua


Sebuah proses yang pelik


Sebuah dramatisir


Sebuah Abstrak


MENGEJAR SARJANA


 

Event Sebagai Pemicu Regenerasi Kota (Kasus : Genoa, Italy)

Sebagai pemicu awal untuk membuka peluang investasi di Kota Genoa maka diselenggarakan event besar yang bisa mendatangkan banyak orang dan mempercepat pembangunan infrastruktur. Pemerintah kota setempat juga membuat kebijakan untuk proses regenerasi dan berupaya melaksanakan proyek yang terpadu dan terintegrasi untuk menangani masalah fisik serta regenerasi ekonomi dan sosial. Hal ini dilakukan untuk mengubah citra kota Genoa dari kota industri menjadi kota pariwisata yang layak untuk dikunjungi.

Penyelenggaraan event merupakan sebuah keuntungan bagi kota sebagai pemicu untuk mempercepat pembangunan kota. Dalam konteks kota Genoa penyelenggaranya event seperti, World Cup tahun 1990; Columbus Celebration 1992; G8 summit 2001 dan 2004 penunjukkan Genoa sebagai European Capital of Culture dapat meningkatkan eksistensi kota Genoa dalam persaingan global diantara negara-negara Eropa maupun dunia. Oleh karena itu, Genoa bisa segera merubah citra buruk dari kota pasca industri yang kumuh menjadi kota yang menyenangkan. Tentunya hal ini mengakibatkan kunjungan wisatawan meningkat signifikan setiap tahunnya diikuti dengan pembangunan infrastruktur yang semakin baik. Penyelenggaraan event besar dikatakan oleh Galdini (2007) bisa menjadi stimulan untuk perkembangan perkotaan Genoa secara menyeluruh. Selanjutnya diharapkan bisa mengoptimalkan kembali fungsi kawasan pelabuhan tua, Porto Antico maupun daya tarik wisata perkotaan Centro Storico. Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut dilakukan renovasi bangunan di Centro Storico serta redevelopment pelabuhan yang lama.

Mascotte-Italia-90

23

Kronologis
i.    1992
Meskipun proyek regenerasi sebagian besar dilaksanakan pada penyelenggaraan dua event besar di Genoa, yaitu G8 summit pada tahun 2001  dan European Capital of Culture 2004, perubahan terkait regenerasi berawal dari tahun 1992 ketika penyelenggaraan Colombus International Expo yang diselenggarakan di Old Port, Proyek ini dikerjakan oleh Renzo Piano’s studio dan The Old Port zone, dikelola oleh Porto Antico Company, sebuah perusahaan negeri.
Semua hal meliputi penggunaan ruang kawasan, pemeliharaan bangunan, investasi, pendapatan dari sewa ruang dikelola oleh Porto Antico Company. Kawasan ini merupakan bagian penting dari kota Genoa, yaitu : The Aquarium, The Congress Centre, The Citta dei Bambini dan The De Amicis Library (perpustakaan anak-anak) dan sarana rekreasi lainnya. Kawasan ini juga dipersiapkan untuk penyelenggaraan event G8 Summit pada tahun 2001.

ii.    2001
G8 Summit berlangsung di dua lokasi strategis, yaitu Palazzo Ducal sebagai pusat pertemuan dan Magazzini del Cotone sebagai tempat pers internasional. Untuk menghubungkan kedua tempat ini, dibangun pedestrian route.
Pembangunan infrastruktur jalan juga dilakukan, untuk kelancaran aksesibilitas dan mobilitas para peserta. Pedestrianisasi dilakukan untuk mensukseskan acara G8 summit. Selain itu, dari sektor swasta menghasilkan rumah, hotel dan pelabuhan wisata Ponte Morosini, letaknya diantara Aquarium dan dermaga (Darsena).

iii.    2004
Genoa ditunjuk sebagai European Capital of Culture. Program pemeliharaan perkotaan terus dilanjutkan untuk mempertegas posisi “capital” kota Genoa di Eropa . Proyek pedestrianisasi terus dilakukan, fasad dibenahi dan museum juga dibangun untuk mendukung Genoa sebagai European Capital of Culture.  Tiga museum yang dibangun, adalah sebagai berikut:
1.    The Ancient Art Museum Centre, didasarkan pada ketertarikan historis dua istana di Via Garibaldi dan satu di the Town Hall
2.    Museum of The Sea dan Navigation di area dermaga Darsena. Sebuah kompetisi arsitektur internasional diselenggarakan pada tahun 200 dan dimenangkan oleh Guilermo Consuegra’s Project. Museum dibuka pada bulan Juli 2004.
3.    The Modern Art Centre terletak di taman timur kota, Nervi. Museum ini dibuka November 2004, setelah perbaikan menyeluruh. Selain itu juga dibuka Wolfson Museum di area taman dan menampilkan koleksi seni tahun 1920-an sampai 1930-an.

Proses regenerasi pusat kota bersejarah Centro Storico
Program untuk meregenerasi kota diterbitkan tahun 2000 sebagai Operational Plan, yang merupakan sebuah rencana kota yang terpadu dan komprehensif sebagai persiapan event G8 Summit pada tahun 2001. Rencana tersebut terdiri dari berbagai bidang tindakan: ruang publik, pedestrianisasi, fasad, akses mudah, intervensi sosial ekonomi dan pusat informasi.

4

a)    Ruang Publik
Strategi regenerasi yang paling utama adalah menyediakan ruang publik untuk menambah kualitas maupun kuantitas ruang publik untuk memberi ruang bagi investasi swasta.
b)    Pedestrianisasi
Pemakaian paving dan penambahan pencahayaan di setiap jalan untuk menambah kenyamanan bagi para pengguna jalan.
c)    Fasad
Genoa memiliki tradisi untuk men-cat tembok untuk memperindah fasad, dimulai pada abad ke-15, puncaknya pada abad 16-18 dan dilanjutkan kembali pada abad ke-19
d)    Akses mudah
Masalah aksesbilitas menjadi sangat penting diperhatikan untuk kelancaran transportasi. Dibangun 5 stasiun kereta bawah tanah (Principe, Darsena, San Giorgio, Sarzano dan De Ferrari dan 3 diantaranya sudah berfungsi)
e)    Intervensi sosial ekonomi
Insentif yang diberikan mendorong untuk pembukaan usaha baru, toko, café maupun artshop. Gabrielli (2010) mengatakan bahwa insentif ini memiliki peran penting dalam kelahiran kembali Centro Storico.
f)    Pusat Informasi
Dibangunnya CIVIS sebagai pusat informasi sejarah. CIVIS dibangun untuk pusat studi sejarah Centro Storico yang melakukan penelitian, pencataan dan pendataan unsur sejarah.

Proses regenerasi waterfront dan pembangunan Ponte Parodi
a)    Darsena
Di kawasan Darsena, gedung-gedung tua difungsikan kembali yang mempertahankan fitur aslinya. Pembangunan Museo del Mare merupakan konversi dari bekas gudang menjadi tempat penyelenggaraan seni. Pembangunan ini dilaksanakan dengan bantuan pihak swasta

5

b)    Ponte Parodi
Proyek Ponte Parodi merupakan bagian dari kota Genoa yang dilakukan tahun 2000 dalam upaya untuk revitalisasi daerah depan pelabuhan. Reklamasi pantai juga dilakukan untuk memperluas ruang investasi.

A new dimension for the city
Efek dari regenerasi kota Genoa yang menjadikan event sebagai perangsang percepatan pembangunan kota sejak tahun 2000 merupakan sebuah citra kota Genoa menjadi kota yang seru dan menyenangkan untuk dikunjungi. Perubahan secara fisik, ekonomi dan sosial bisa terlihat dari berubahnya wajah fisik kota Genoa secara keseluruhan. Dari aspek sosial ekonomi bisa dilihat dari meningkatnya jumlah lapangan kerja, menurunnya jumlah pengangguran dan meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan setiap tahunnya (Galdini, 2007)

6

Untuk hasil dari proses regenerasi ini, Galdini (2007) mengemukakan sebagai berikut :
Today Genoa appears as an example of urban and socio-economic regeneration. A city with a glorious past as a maritime republic, home of great explores, centre of the state- controlled industry for a long time. After a long economic crisis has managed to renew itself, adapt to the present and plan for the future (Galdini, 2007)

Pendekatan yang diambil oleh regenerasi Genoa ini banyak mendapat pujian sebagai model yang bisa diikuti kota-kota lainnya di Italia.
Keberhasilan Genoa telah didefinisikan sebagai “a synergy between the extraordinary financial talents connected with the events within a complex urban identity and upgrading strategy [that] has contributed to changing the face of the city”

Terkait dengan keberhasilan kota Genoa ini, Giuseppe Pericu, Walikota Genoa mengemukakan sebagai berikut:
Genoa is a city of great ferment and vitality, which is rethinking its pre-eminent role in Italy and in the world, after profound changes that are still underway

Lesson learned
Setelah berusaha menjabarkan bagaimana proses regenerasi di kota Genoa, terdapat beberapa hal yang dapat dijadikan pelajaran dari keberhasilan Genoa dari citra sebagai kota industri dan akhirnya deindutrialisasi menjadi sebuah kota atraktif yang menyenangkan adalah sebagai berikut:
1.    Kebudayaan menjadi unsur yang ampuh untuk membangun kota yang berkelanjutan
2.    Penyelenggaraan event merupakan alternatif yang sangat baik untuk percepatan pembangunan infrastruktur perkotaan
3.    Model regenerasi kota seperti ini harusnya bisa diimplementasikan untuk kota-kota di Indonesia
4.    Kota Genoa adalah salah satu kota yang berhasil menjadikan citra kota sebagai kota yang menyenangkan untuk dikunjungi

Bacaan :


Galdini, Rossana. 2005. Urban Regeneration Process: The Case Of Genoa, An Example Of Integrated Urban Development Approach. Dipresentasikan pada 45th Congress of the European Regional Science Association "Land Use and Water Management in a Sustainable Network Society" Vrije Universiteit Amsterdam 23-27 August 2005

Galdini, Rossana. 2007. Tourism And The City: Opportunity For Regeneration. Tourismos : An International Multidisciplinary Journal Of TourismVolume 2, Number 2, Autumn 2007, pp. 95-111

Gabrielli, Bruno. 2010. Tourism And Mega Events : The Case Of Genoa. University of Genoa. Former Genoa Municipality Councillor

LUDA project. Centro Storico & Porto Antico, Genoa, Italy E-Compendium: Good Practice Case Studies.

http://ec.europa.eu/culture/our-programmes-and-actions/capitals/european-capitals-of-culture_en.htm

http://www.e-architect.co.uk/italy/ponte_parodi_genoa.htm

http://www.ar-p-architecture.eu/index.php?fl=3&op=mcs&id_cont=143&eng=CORNIGLIANO,%20GENOA,%20ITALY&idm=187

 

Friday, January 25, 2013

Habis Tanggal Tua, Terbitlah Tanggal Muda

Menjelang akhir bulan seperti ini, kita sebagai mahasiswa perantau memang harus cerdik dalam mencari celah untuk bertahan hidup. Memang dibutuhkan semacam survival-strategy dalam mengatur kehidupan di tanggal tua seperti ini. Jika tidak, kita akan jatuh ke lobang kegelapan tanggal tua. Memang hal ini gawat, namun bukan itu faktor tunggal yang menentukan kita tidak bisa bersenang-senang.
Biarpun kantong tipis, bukan berarti kita meringis.

Seni pertahanan hidup di tanggal yang sudah terlanjur tua justru menjadi keseruan tersendiri dalam pergaulan mahasiswa perantau. Saling pinjam meminjam duit dengan teman ternyata bukan masalah. Kesamaan nasib sepenanggungan memang sering berakhir manis. Persahabatan terjalin semakin erat. Aroma kekeluargaan yang terasa sangat harum. Pokoknya teman menjadi sesuatu yang berharga disaat masa-masa darurat seperti ini.

Bukan! Tentunya, tidak hanya di tanggal tua saja baru kita inget dengan teman. Justru setelah sukses melewati masa-masa kritis, segera kita bersama-sama bersiap untuk menyongsong tanggal muda. Sebuah cahaya terang beraroma rupiah dari orang tua tercinta dirumah. Mari kita sambut tanggal muda dengan gegap gempita.
Bertahanlah kawan. Percayalah kegelapan ini akan segera terlewati.

Jangan heran. Tulisan ini memang terlalu penuh berisikan efek dramatisir akibat sindrom tanggal tua yang mendesak. Selamat tanggal tua, kawan. Bertahanlah! Bersenang-senanglah! :)

Thursday, January 24, 2013

Lagu : Kita Memang Berbeda

Sumber : http://2.bp.blogspot.com/-6mwW9wmk-3U/UMcD4w_p3oI/AAAAAAAAAE0/_neTHQf5Zcc/s1600/garuda.jpg

Mungkin anda sudah jenuh dengan playlist anda yang itu-itu aja kan? Lagu berikut ini saya persembahkan untuk menambah khazanah dalam playlist anda. Tentu jauh dari lagu NOAH - Hidup Untukmu Mati Tanpamu, mari kita tinggalkan sejenak lagu itu. Lagu ini diilhami dari quote menarik seorang guru bangsa Gusdur.
Yang beda tidak usah disama-samakan. Dan yang sama tidak perlu dibeda-bedakan - Gusdur

Lagu ini saya tulis bersama Lanang pada suatu saat. Kira-kira tahun lalu. Dan sempat kita rekam secara home recording dengan bantuan Kenan yang mengisi vokal dan Dendy pada bass. Lagu ini berjudul "Kita Memang Berbeda", liriknya sangat sederhana dan terkesan diulang-ulang. Sengaja memang, untuk menegaskan bahwa lagu ini merupakan sebuah lagu "campaign" tentang bagaimana sebuah perbedaan menjadi warna dalam hidup kita. Bukan untuk saling bermusuhan, justru "berbeda" harusnya bisa saling menghargai dan bertoleransi. Lagu ini cukup universal. "Berbeda" dalam arti yang luas. Sesuai dengan interpretasi dari anda yang mendengarkan. Silahkan! :)

Tentu tidak masalah, jika ketika pertama kali anda mendengarkan, lalu memutuskan untuk tidak mendengarkannya untuk kedua kali. Saya tidak terlalu pusing dengan hal itu. Karena lagu ini jelas-jelas bukan lagu yang pas buat jualan. Lagu ini hanya suara hati. Sebuah renungan akan kondisi bangsa saat ini dimana "bhineka tunggal ika" hanya dijadikan sebagai jargon isapan jempol belaka.

Klik link dibawah ini untuk mendengarkan. Silahkan! :)

KITA MEMANG BERBEDA by Madebhela. Lanang, Dendy & Kenan.Mp3

 

Wednesday, January 23, 2013

PWK UGM 2009 : Suatu Malam Yang Tidak Biasa 21 Januari 2013

Tidak terasa sudah melewati 7 semester bersama teman-teman di Perencanaan Wilayah dan Kota UGM Angkatan 2009. Setelah ini, hampir tidak  ada lagi momen untuk berkumpul full team. Klimaksnya kemarin saat Malam Keakraban kita tanggal 20 - 22 Januari 2013 di Kaliurang.

[caption id="attachment_802" align="aligncenter" width="574"] PWK UGM Angkatan 2009. Malam keakraban 20 - 22 Januari 2013[/caption]

Suasana haru menyelimuti. Teringat atas apa saja yang sudah dilakukan bersama-sama selama 3,5 tahun terakhir. Hidup tumbuh dan berkembang di Kota Jogja dengan Almamater UGM menjadikan sebuah kebanggaan sekaligus kenangan yang terlalu manis untuk dilupakan begitu saja. Terlalu indah untuk tidak kita masukkan dalam linimasa hidup kita. Terimakasih Tuhan, telah mempertemukan saya dengan orang-orang hebat teristimewa di PWK UGM 2009. Sebuah pengalaman hidup yang tak akan terlupakan. Cerita manis yang akan saya ceritakan pada anak dan cucu saya kelak.

Pada malam itu kita seakan menumpahruahkan segala ekspresi tentang cinta. Cinta atas nama suka duka sedih tertawa yang telah kita lewati selama 3,5 tahun. Kehidupan satu angkatan satu rasa yang telah kita bina selama menjadi mahasiwa PWK UGM, memberikan banyak pelajaran dan memperkuat jati diri kita. Menjalani hari-hari sebagai mahasiswa PWK UGM menyisakan kenangan yang terpatri di dalam hati sanubari kita masing-masing. Kisah yang berawal sejak pertemuan dunia maya di Grup Facebook Perencanaan Wilayah dan Kota'2009 (masih inget kan? :) ), lalu janjian di foodcourt saat pengambilan jas almamater di KOPMA dan pendaftaran ospek di KPFT, dan kegiatan hiruk pikuk kampus terlewati hingga akhirnya klimaknya pada malam itu. 21 Januari 2013. Sebuah kehangatan dalam dinginnya malam Kaliurang saat itu. "Berandalan" diantara kita pun tak bisa membendung  air mata haru yang menetes. Memang malam itu menjadi saksi atas hubungan kekeluargaan yang telah kita bangun selama ini.

[caption id="attachment_940" align="aligncenter" width="960"] Suatu Malam Yang Tidak Biasa 21 Januari 2013. Foto by AGA[/caption]

[caption id="attachment_960" align="alignnone" width="960"] Pagi. 22 Januari 2012. Foto by AGA[/caption]

 

Saling memberi support dan mendoakan. Bersiap untuk mengepakkan sayap secara mandiri dalam dunia pasca kampus yang penuh misteri. Sebuah kisah klasik untuk masa depan. Kita raih kesuksesan. Menyongsong masa depan yang cerah.
Atas nama diri sendiri, keluarga dan Almamater tercinta Gadjah Mada kita akan taklukkan dunia!

Om Awighnam Astu Namo Siddam..

 

Menurunnya Mood Menulis

[caption id="attachment_834" align="alignleft" width="310"]Sumber : http://www.google.com/imgres?imgurl=http://1.bp.blogspot.com/-Zj66Gzn1DKU/Tv2EhreAJsI/AAAAAAAAAFI/OqJ7uXSFsso/s1600/menulis%2Bkemalasan_mustafid_sawunggalih.jpg&imgrefurl=http://mustafidwongbodo.blogspot.com/2011/12/menuliskan-kemalasan.html&h=1050&w=1050&sz=114&tbnid=CgcL9CP0cmtRbM:&tbnh=115&tbnw=115&zoom=1&usg=__AnBQ7acm7TTMocGxoDctou3QlUM=&docid=8B9f0mk90PkXCM&sa=X&ei=9P0AUdKTAYiErQetioGYDw&ved=0CEAQ9QEwAQ&dur=1504 Sumber : http://1.bp.blogspot.com/-Zj66Gzn1DKU/Tv2EhreAJsI/AAAAAAAAAFI/OqJ7uXSFsso/s1600/menulis+kemalasan_mustafid_sawunggalih.jpg[/caption]

Akhir-akhir ini saya memang jarang sekali membuat postingan di blog ini. Padahal diawal bulan ini saya mengikuti gerakan #30haribercerita, dimana mewajibkan saya untuk membuat minimal 1 postingan blog dalam 1 hari selama 30 hari. Saya sangat merasakan tantangan ini, bagaimana menyisihkan waktu dalam padatnya rutinitas keseharian untuk menulis. Sulit. Memang ternyata tidak segampang yang dikira. Agenda yang secara tiba-tiba datang mengakibatkan saya tidak bisa mengalokasikan waktu untuk menulis dalam sehari. Banyak faktor yang akhirnya mengakibatkan mood saya untuk menulis berkurang. Saya akui, saya bukanlah orang yang bisa menulis secara cepat dimanapun dan kapanpun. Perlu beberapa menit untuk saya merenung hingga kemudian membiarkan jemari tangan saya menari di atas keyboard mengikuti otak dan kata hati.

Ketidakkonsistenan saya dalam menulis rutin semoga bisa menjadi pelajaran bagi temen-temen yang baru memulai dunia tulis menulis seperti saya. Pada dasarnya saya merupakan orang yang tidak multi-tasking, jadi sulit memecah otak untuk mengerjakan sesuatu secara berbarengan. Ujung-ujungnya tidak fokus. Berikut saya jabarkan kira-kira apa saja yang menjadi alasan yang mengganggu aktifitas menulis rutin setiap hari :

1. Kesibukan Atas Hiruk Pikuk Dunia Kampus

2 minggu terakhir ini saya mengikuti Ujian Akhir Semester di kampus. Jadi orientasi hari terkait dengan deadline tugas, pencarian materi/bahan mata kuliah yang di-ujian-kan dan berbagai macam aktifitas kampus yang menyebabkan konsentrasi menjadi pecah. Selain itu, saya harus mempersiapkan proposal penelitian saya, bertemu dengan dosen pembimbing, mencari literatur pelengkap tinjauan pustaka, revisi, mempersiapkan powerpoint untuk presentasi dan akhirnya mempresentasikan proposal penelitian di depan dosen penguji. Sedemikian rupa aktifitas di kampus yang menyebabkan kegiatan tulis menulis di blog saya hentikan sementara waktu. Demi fokus dan konsentrasi pada tugas sebagai mahasiswa semester akhir.

Sebenarnya jika bisa memanajemen waktu dengan baik, kegiatan kampus bukan menjadi alasan untuk akhirnya tidak menulis. Pelajaran berharga bagi saya yang tidak terlalu berhasil dalam mengelola waktu. Semoga kedepannya bisa membagi waktu dan otak. Pokoknya menulis, menulis dan menulis.

2. Agenda Seru Mengalahkan Keseruan Menulis


Kesibukan membuat film pendek juga cukup menyita waktu. Proses shotting mengharuskan saya konsentrasi penuh untuk menyelesaikan scene demi scene secara sistematis. Lumayan menyita waktu 24 jam saya. Selain itu, agenda Malam Keakraban PWK UGM 2009 yang berlangsung selama 3 hari, 2 malam di Kaliurang juga mengakibatkan saya tidak bisa menulis. Sulitnya akses internet menjadikan saya "bolos" memposting tulisan di blog ini.

Beberapa kesibukan lainnya juga menjadikan tidak adanya waktu saya menulis. Kembali lagi karena pada dasarnya, untuk menulis saya memerlukan sebuah kondisi yang nyaman untuk menuangkan apa yang terpikirkan. Tidak bisa diganggu. Agar proses dari merenung sampai mengklik publish bisa berjalan baik. Biarpun akhirnya tulisannya jelek. Saya puas karena telah menikmati proses dari merenung, publish dan akhirnya share jejaring sosial. Kepuasan selanjutnya ketika ada seseorang yang memberi komentar. Seneng rasanya ada yang memperhatikan tulisan saya.

Memang beberapa agenda seru akhir-akhir ini mengalahkan keseruan dalam menulis di blog :) Semoga di hari-hari berikutnya lebih bisa menjaga konsistensi dalam dunia tulis menulis di blog. Dunia yang tak kalah seru sebenernya.

3. Tidak Ingin Mengotori Blog Sendiri Dengan Tulisan yang Amburadul

Disini letak ke-egoisan saya. Tidak rela rasanya mempublish tulisan sendiri yang amburadul dan tidak layak dibaca oleh temen-temen. Karena pada dasarnya, dalam tulis menulis saya sedikit agak perfeksionis. Ga sempurna-sempurna banget sih, hanya ingin berusaha untuk selalu menulis dengan cara dan gaya sendiri. Dan ternyata itu tidak mudah. Tidak rela rasanya, ketika seseorang datang mengunjungi blog saya, dia tidak menemui diri saya di blog ini. Ini beneran blog madebhela bukan? Kok beda ya?

Saya berharap dalam setiap postingan yang saya buat, ada sebuah pesan yang tersampaikan. Tentunya dengan cara dan gaya saya sendiri. Bukan orang lain. Bukan tulisan madebhela yang sedang tidak mood menulis. Sebenarnya ada beberapa tulisan acakadut saya yang tersimpan di draft dan saya tidak cukup percaya diri untuk mem-publish.

Namun, sifat saya yang seperti ini sebenarnya tidak menguntungkan. Bahkan akhirnya menjadikan mood menulis semakin berkurang. Selalu berpikir ingin menghasilkan tulisan yang bagus. Tidak!  Ternyata seperti itu tidak akan bagus. Tuliskan saja apa yang ingin ditulis. Persetan lah entah bagus atau tidak tulisan kita. Memang menulis adalah soal kebiasaan. Semakin terbiasa menulis, kualitas tulisan akan seiring lebih baik.

4. Gara-gara MadeBhela.com

Setelah mengganti nama domain menjadi madebhela.com, waktu banyak tersita untuk proses transfer dari blog lama madebhela.wordpress.com menjadi madebhela.com. Banyak yang ingin dipelajari akibat membeli domain dan hosting sendiri. Waktu banyak tersita demi memuaskan rasa penasaran akan keasyikan belajar script.

Madebhela.com membuat saya terlena dengan keasyikan mengotak-atik blog. Memang seru. Namun pernah suatu saat akibat kesalahan script blog ini menjadi kacau balau error. Saya kaget karena belum membackup apapun dari blog ini. Tentu tidak rela rasanya kehilangan blog dan beberapa postingan. Setelah mencari tutorial kesana-kemari dan akhirnya blog ini berhasil kembali seperti semula. Jujur saya cukup newbie dalam dunia hosting-hostingan semacam ini. Tidak ada konsultasi dengan anak IT. Semua secara otodidak. Saya dengan setia mempraktekkan pelan-pelan setiap informasi yang tersedia di blog orang lain. Lebih banyak mencoba-coba dan meraba-raba. Sungguh seru.

Namun, oleh karena keasyikan itu semua, kewajiban untuk menulis seakan diabaikan. Mood menulis menurun akibat tampilan blog belum sesuai keinginan. Ingin mendapatkan kembali kenyamanan menulis di blog lama. Tapi ada daya, madebhela.com memang mengharuskan saya belajar di dunia baru otak-atik blog. Semua secara manual. Bikin penasaran sekaligus geregetan. Gitu. :D

5. Lama Tidak Menulis Menjadikan Males Untuk Memulai Menulis Lagi

Menulis memang soal kebiasaan. Ketika sudah lama rasanya tidak menulis, dihari berikutnya ada perasaan yang tidak mengenakkan untuk menulis lagi. Sulit rasanya. Dimulai dari mana ya. Nulis apa ya. Kepekaan dalam pembuatan tulisan jadi rendah. Proses merenung jadi semakin lama. Tulisan yang seperti apa yang ingin saya tulis. Seperti itu kira-kira yang saya rasakan. 3 hari saja tidak menulis, blog ini menjadi asing bagi saya. Lalu kemudian memutuskan untuk mengotak-atik tampilan blog lagi.

Semakin terbiasa menulis, semakin bagus kepekaan saya dalam menggerakan jemari diatas keyboard. Setiap kata tiba-tiba muncul dan menjadikan kalimat yang sesuai dengan yang dimaksud oleh hati saya.
Bener banget. Menulis hanya soal kebiasaan. Sesederhana itu.

Seperti halnya postingan ini. Postingan ini saya tulis setelah kurang lebih 4 hari saya meninggalkan blog ini. Kata-kata yang masih janggal harap dimaklumi saja. Saya masih baru belajar untuk membiasakan kebiasaan menulis.

 

Seperti itulah kira-kira beberapa faktor yang menyebabkan menurunnya mood menulis bagi saya. Memang ini merupakan fase refleksi bagi saya untuk lebih mengoptimalkan waktu sehari demi membuat tulisan yang layak dibaca oleh temen-temen. Semoga. Yuk menulis lagi kawan! :)

 

 

 

Saturday, January 19, 2013

Mahasiswa Jaman Sekarang : Idealisme Terpasung Pragmatisme

"Buat apa demo di jalanan siang terik hingga kulit terbakar, buat apa koar-koar memakai pengeras suara sampai suara serak. Buat apa sih kalian masih setia memikirkan perut rakyat, kalian dapat apa sih? Buat apa mengurusi permasalahan bangsa, semua kan sudah diurus oleh Negara. Sebagai mahasiswa, kuliah saja yang bener biar cepat lulus lalu bekerja di perusahaan dengan gaji yang tinggi".

Mungkin tidak berlebihan apabila ilustrasi diatas menggambarkan kalimat yang sering terlontar dari mulut sebagian mahasiswa jaman sekarang. Sebuah jaman serba canggih, praktis dan instan. Sebuah jaman dimana karakter mahasiswa menjadi pragmatis. Sebuah jaman dimana mahasiswa yang masih menjunjung tinggi idealis bahkan disebut kuno. Kalau sudah seperti ini, masihkah cocok mahasiswa berpredikat sebagai agent of change?

Mahasiswa seakan kehilangan jati dirinya. Semakin hari, semakin jauh dari benang merah perjuangan kewajiban seluruh mahasiswa Indonesia yang terdapat pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Tentu idealnya, mahasiswa tidak melulu sibuk dengan dunia perkuliahan saja, namun bisa turun ke masyarakat melihat permasalahan dan kemudian mencari solusinya. Namun nyatanya, mahasiswa jaman sekarang tidak mengindahkan itu semua. Mahasiswa lebih nyaman memikirkan diri sendiri dan sibuk dalam dunia hura-hura bersifat hedonisme saja.

Tidak bisa dipungkiri, di era teknologi canggih dan komunikasi tanpa batas seperti sekarang ini, mahasiswa seakan dimanjakan dengan semua yang serba instan. Kemudahan yang ditawarkan oleh teknologi yang seharusnya digunakan sebaik mungkin untuk mencari informasi secara cepat, yang terjadi justru menjadikan mahasiswa menjadi kaum pemalas. Sebagai contoh: dulu pada jaman sebelum akrabnya teknologi search engine di telinga kita, mencari sebuah informasi untuk pembuatan tugas harus berkeliling dari satu perpustakaan ke perpustakaan yang lain. Bahagia rasanya ketika mendapat sebuah informasi yang sudah sejak lama dicari. Namun sekarang, sejak adanya teknologi google, segala informasi yang dibutuhkan secara mudah bisa didapatkan. Semudah mengetikkan beberapa "keyword" saja. Sangat gampang. Hal seperti itu berdampak pada tidak adanya usaha mahasiswa untuk meraih apa yang diinginkannya. Darah juang merosot. Idealisme tergerus oleh budaya serba instan.

Romantisme diskusi juga berkurang di kalangan mahasiswa. Ruang-ruang diskusi hanya diisi oleh segelintir mahasiswa saja. Memang masih ada mahasiswa yang menjunjung tinggi idealisme, namun disisi lain potret hedonis dari mahasiswa juga tidak dapat terelakkan lagi. Jauh lebih menarik acara yang bersifat hura-hura miskin esensi dibanding diskusi intelektual membahas sebuah topik yang hangat.

Selain itu, tuntutan untuk segera lulus oleh orang tua juga seakan mendukung pragmatisme mahasiswa jaman sekarang. “Tidak usah ikut demo, lulus aja yang cepet nak!”. Mahasiswa dihadapkan pada permasalahan yang dilematis. Mahasiswa tidak bisa sepenuhnya disalahkan, karena sering orang tua bahkan melarang anaknya untuk aktif di kegiatan keorganisasian kampus.

Mahasiswa tidak boleh seperti itu. Pola pikir pragmatis yang tumbuh di kalangan mahasiswa harus segera dihentikan. Rakyat Indonesia ini menunggu mahasiswa untuk segera mengambil alih posisi pemerintahan. Jangan sampai julukan mahasiswa sebagai oposisi konstruktif pemerintah hanya omong kosong saja. Tentu mereka yang berkongkalikong untuk mengeruk keuntungan dari bangsa ini akan tertawa terbahak-bahak melihat mahasiswa Indonesia takluk dalam budaya kapitalisme yang sebelumnya sudah direncanakan oleh beberapa oknum.

Memang diakui, tidak ada jaminan yang pasti bagi mahasiswa yang idealis bisa mendapatkan karir gemilang di jenjang setelah kuliah. Anggapan mahasiswa yang aktif berorganisasi merupakan mahasiswa yang lulusnya lama juga tidak bisa ditampikkan. Untuk mendukung karir mahasiswa setelah lulus, ECC UGM terbentuk sebagai salah satu sarana bagi pengembangan karir mahasiswa. Akses informasi terkait karir yang diinginkan secara mudah disediakan oleh ECC UGM. Jadi mahasiswa tidak perlu khawatir menghadapai dunia setelah lulus. Siapa yang cepat mengakses informasi, dialah pemenangnya. Begitu kira-kira.

Menjadi mahasiswa adalah tentang tanggung jawab kepada negeri. Mau menjadi idealis atau pragmatis tidak ada otoriter kaku yang melarang. Semua dikembalikan kepada moral dan rasa cinta mahasiswa terhadap tanah air tercinta Indonesia. Lalu muncul pertanyaan terakhir sebagai refleksi, mahasiswa jenis apakah anda?

 

Film Pendek Amatiran

Sudah beberapa terakhir ini saya tidak menulis di blog ini. Sebelumnya padahal ingin konsisten untuk menulis apapun setiap hari. Tapi beberapa kesibukan akhir-akhir ini memang cukup banyak menyita waktu saya yang hanya 24 jam. Saya merasa mempunyai utang kepada sebuah gerakan yang memaksa untuk menulis minimal 1 posting untuk 1 hari. 30 Hari Bercerita. Di awal tahun ini saya menerima ajakan itu. Ajakan untuk membiasakan diri menulis dengan konsisten setiap harinya selama 30 hari. Dan apa yang terjadi. Saya tidak konsisten. Tapi jangan khawatir, saya akan segera melengkapi kewajiban untuk membuat beberapa tulisan. Segera. Semoga :)

[caption id="attachment_750" align="alignleft" width="300"]sumber  http://www.digital-photography-school.com/wp-content/uploads/2011/10/shooting-film-lessons.jpg sumber http://www.digital-photography-school.com/wp-content/uploads/2011/10/shooting-film-lessons.jpg[/caption]

Ya, saya sibuk. Sedang menyibukan diri dalam sebuah project film pendek yang sedang digarap bersama beberapa crew lainnya. Proses shooting memang memakan waktu yang lama dan lumayan menguras otak. Dibuat dengan sangat sederhana dan amatiran. Jauh dari level produksi film yang professional. Jauh. Tapi walaupun begitu, kita buat se-maksimal mungkin agar menghasilkan sebuah karya yang akhirnya layak diupload di youtube.

Sebenernya ini merupakan ide awal dari Lanang yang katanya sudah sangat gatal untuk menggarap sebuah film. Lalu saya menyambut dengan baik dan segera berkomunikasi dengan talent dan beberapa crew. Sebenernya cuma ingin membuktikan, bahwa keterbatasan alat tidak akan membendung kreatifitas kita. Akhirnya saya mulai meraba-raba membuat storyboard amatiran untuk sistematisnya proses pengambilan gambar di lapangan.

Seru. Beberapa adegan memang benar-benar memeras otak. Banyak hal-hal yang tidak direncanakan terjadi di lapangan. Membuat film tidak semudah yang dikira. Banyak yang harus dipikirkan. Keamatiran ini memang menuntut kita untuk berkreatifitas. Kita semua adalah tim yang sangat amatiran. Tidak ada pengalaman membuat film profesional. Tidak ada studi mendalam tentang sinematografi. Ini murni atas kreatifitas kita sendiri.

Durasi film pendek ini rencananya hanya 10 menit saja. Namun, akhirnya kita rasakan bagaimana sulitnya memvisualisasikan sebuah kisah dalam film durasi pendek. Disinilah yang menarik dari sebuah film pendek. Setiap detik adegan idealnya mewakili arti dari kisah yang ingin kita sampaikan. Sulit. Lebih sulit daripada membuat film yang berdurasi panjang. Mungkin.
Buat film itu sulit!

Bagaimanapun hasil film ini kita tidak ambil pusing. Yang penting kita sudah berkarya dengan maksimal. Beginilah cara kita untuk lebih menghargai karya. Disaat beberapa orang sibuk mencemooh karya orang lain. Kita lebih memilih untuk mencoba berkarya. Walaupun dengan alat yang sangat terbatas. Begini cara kita untuk meroyalkan ego berkesenian. Memang hakekat manusia adalah makhluk yang berkesenian toh :)

Masih ada beberapa scene yang harus diselesaikan. Lalu akan dilanjutkan dengan proses editing dan jika tidak ada aral melintang, rencananya bulan Februari film ini sudah bisa dikonsumsi dari youtube. Astungkara. Tunggu saja tanggal mainnya :)

Wednesday, January 16, 2013

Berkompilasi Linimasa dengan MadeBhela.com

Senang rasanya. Mulai hari ini, blog pribadi tempat saya curhat, mengumpat, sharing, merenung, bercerita, berpikir dan bercinta ini akhirnya resmi mempunyai alamat domain ".com". Tak bisa dipungkiri, URL ini membuat saya lebih percaya diri. Idealnya, bisa lebih menegaskan identitas dan pencarian karakter dalam penelusuran dunia tulis menulis yang sedang baru dimulai. Menulis tidak ada kata terlambat kan :)

Nambah keren sudah pasti. Tulisan harusnya juga nambah keren. Semoga kedepannya bisa membuat tulisan yang beradab untuk dibaca, bahkan lebih-lebih bisa berguna bagi orang banyak. Astungkara. Bukan cuma coret-coret kosong saja, bukan cuma pepesan kosong seperti kata orang-orang yang sudah berisi. Selain itu, blog pribadi saya ini saya gunakan untuk media pencatatan apa yang sedang saya pikir pada saat "itu". Agar tidak terlupakan begitu saja. Otak manusia juga  tidak  mungkin dijadikan perpustakaan kan. Inilah bentuk penghargaan saya untuk arsip saya sendiri. Pokoknya blog ini bukan tentang kamu, mereka, tapi saya.

Penuh harap pengunjung yang mungkin secara tidak sengaja, maupun sengaja masuk ke dalam blog ini bisa menemukan diri saya di kamar berantakan ini. Semoga bisa merepresentasi saya secara keseluruhan. Semoga dengan lahirnya MADEBHELA.COM ini bisa menjadi cambukan bagi saya untuk konsisten dalam menulis apapun dan dimanapun. Semoga.

Alamat yang cantik. Harusnya melahirkan tulisan yang lebih cantik. Inilah dokumentasi saya. Inilah Kompilasi Linimasa Madebhela :)

 

 

Tuesday, January 15, 2013

Pria Tidak Selalu Diatas

Bertambah lagi, seorang publik figur sejenis Aceng Fikri. Kali ini bernama Daming Sanusi yang merupakan salah satu dari 12 calon Hakim Agung. Kemarin 14 Januari 2012, ketika pemeriksaan fit and proper test di DPR, calon Hakim Agung ini mengeluarkan pernyataan yang kontroversial dan lumayan kurang ajar terkait dengan pertanyaan yang diajukan anggota Komisi Hukum mengenai hukuman mati bagi pemerkosa.



Pemerkosa tidak perlu dihukum mati, toh juga yang memerkosa dan diperkosa sama-sama menikmati kok

[caption id="attachment_729" align="aligncenter" width="380"]Muhammad Daming Sanusi. TEMPO/Imam Sukamto Muhammad Daming Sanusi. TEMPO/Imam Sukamto[/caption]

Daming Sanusi merupakan salah satu nama yang diajukan untuk menjadi Hakim Agung oleh Komisi Yudisial. Ia berucap sebuah pernyataan yang tak sepantasnya diucapkan seorang publik figur, apalagi orang ini adalah calon Hakim Agung yang notabene akan menjadi "wakil Tuhan" dalam penegakan hukum negeri ini.


Entah sengaja atau tidak sengaja mengucapkan pernyataan diatas, beliau akhirnya berdalih bahwa pernyataan tersebut hanya untuk mencairkan suasana agar tidak kaku. Tapi semua sudah terjadi. Daming telah menambah deretan panjang dari potret buruk publik figur yang tertangkap oleh media. Masyarakat seakan dipermainkan. Etika sebagai orang Indonesia yang sopan santun dalam berbicara tidak dihiraukan. Kita kecewa! Bayangkan saja, Pak! Jika yang diperkosa itu merupakan anak bapak sendiri, apa bapak masih bisa berkata demikian?


Mungkin kasus Daming Sanusi ini salah satu dari sekian banyak kasus yang terkait dengan pelecehan terhadap kaum wanita, seperti kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan seks, kawin cerai dan jenis praktek "bejat" lainnya oleh pria. Memang sih kasus Daming tak separah itu, ini hanya masalah ketidaksopanan beliau memberikan pernyataan seperti itu di ranah umum. Namun saya yakin, seluruh wanita di Indonesia ini gusar setelah mendengar pernyataan yang terlontar langsung dari mulut Daming. Terlepas dari itu hanya sebagai pencair suasana, atau malah sengaja mencari kontroversi. Daming seakan-akan memperlakukan wanita sebagai kaum yang lemah dan pantas untuk diolok-olok. Wanita bukan sosok yang tepat untuk dijadikan bercandaan. Pemerkosaan itu bukan sesuatu yang bisa mengundang gelak tawa.



Rape is NOT a joke. Rape is NEVER a joke

Pola patriarki dimana unsur pria yang lebih dominan menguasai wanita sering dijadikan alasan seorang pria untuk mengungkung kebebasan seorang wanita. Memperistri sebanyak-banyaknya wanita menjadi sebuah trend. Menikahlah denganku dan kau akan ku bahagiakan, wahai wanita! Saya ragu, apakah ini memang keinginan pria tersebut untuk mensejahterakan seorang wanita atas nama cinta yang tulus ataukah hanya nafsu belaka yang ujung-ujungnya hanya kenikmatan -sesaat- di kasur?


Saya rasa ada yang janggal dalam kondisi seperti itu. Hak-hak feminis seorang wanita seakan dibatasi. Apapun yang diinginkan oleh suami harus dilakukan oleh istri, bahkan tidak peduli kondisi istri pada saat itu. Kan tidak fair dong. Pria bukan orang hebat yang selalu bisa melakukan apapun terhadap wanita dan wanita bukan makhluk lemah yang selalu ditindas.


Menjadi pria adalah tentang bagaimana melindungi seorang wanita. Seorang pria yang terlahir sebagai sosok yang lebih kuat, seharusnya bukan dipakai untuk mengalahkan wanita. Wanita bukan musuh kita. Belaian kasih sayanglah yang menyungging senyuman indah dari sosok itu. Ya, berbicara wanita, berbicara keindahan :)

Sunday, January 13, 2013

Pemberontak Itu Bernama Franz

[caption id="attachment_712" align="aligncenter" width="448"]Sumber http://resources0.news.com.au/images/2013/01/10/1226551/005532-vladimir-franz-tattoo.jpg Sumber http://resources0.news.com.au/images/2013/01/10/1226551/005532-vladimir-franz-tattoo.jp[/caption]

Kaget! Ya saya juga kaget ketika pertama kali melihat foto ini. Apa ini monster? Manusia jadi-jadian? Bukan dong! Ini adalah Vladimir Franz, calon presiden Republik Ceko. Seorang seniman yang berisikan tatto di sekujur tubuhnya.



Dunia seni memberi anda kapasitas untuk berbicara secara otentik tentang sesuatu, anda tidak akan muak terhadap kata-kata seniman - Vladimir Franz

[caption id="attachment_715" align="aligncenter" width="434"]sumber http://i.i.com.com/cnwk.1d/i/tim/2013/01/11/franz_159252195_620x350.jpg sumber http://i.i.com.com/cnwk.1d/i/tim/2013/01/11/franz_159252195_620x350.jpg[/caption]

Ternyata tidak melulu harus setampan SBY untuk menjadi presiden atau tidak melulu juga harus menjadi kurus nyentrik kotak-kotak ala Jokowi untuk jadi Gubernur. Dengan berwajah menyeramkan ini, Vladimir seakan ingin memberontak panggung politik yang kaku dengan suguhan seni kontemporer yang luar biasa.



Hati yang murni tidak akan membahayakan politik - Vladimir Franz

Vladimir merupakan seniman yang berusia 53 tahun yang sebelumnya sama sekali tidak pernah berdendang di panggung politik. Franz mengatakan bahwa pendidikan, toleransi dan budaya menjadi prioritas pembangunan apabila terpilih. Pendukungnya adalah kebanyakan anak muda yang mengenakan mantel bulu, sepatu runcing dan rambut mohawk.


Hal ini menjadi menarik jika kita tilik lebih dalam lagi. Bahwasanya keberanian Franz ini merupakan sebuah pelajaran bagi kita generasi muda. Tidak usah ragu untuk berpolitik. Tidak usah ragu untuk memimpin negeri ini. Negeri ini sedang butuh pemimpin yang berapi-api. Jangan ragu akan tampilan fisik saja. Udah terbukti kan, selama ini kita telah dibohongi besar-besaran oleh pemimpin ganteng nan rupawan. Yes! Tuan diraja SBY!


Ya, namanya juga Indonesia, yang memandang semua hal berdasarkan bentuk fisik saja. Semua yang berbeda dianggap aneh, dianggap "sesat" tidak sesuai dengan dalil agama. Memang begitu kan. Tidak usah dibayangkan orang yang seperti Jerink SID penuh tatto bisa menjadi Presiden di Indonesia. Semua itu mendekati mustahil.


Semangat Vladimir Franz ini patut menjadi teladan bagi kita semua.




NEGERI INI PERLU MUSIK KERAS PERLAWANAN, BUKAN SEKEDAR MUSIK MENDAYU-DAYU CENGENG YANG DANGKAL !



Pemberontak! Dimanakah engkau bersembunyi?!

Saturday, January 12, 2013

Hari Raya Saraswati : Dulu dan Sekarang

Setiap 210 hari sesuai dengan kalender Bali, pada Sabtu Umanis Watugunung umat Hindu merayakan hari raya Saraswati, yaitu hari raya turunnya ilmu pengetahuan kepada seluruh manusia untuk menjalani kehidupan yang sejahtera. Hari raya ini merupakan hari raya pemujaan Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Dewi ilmu pengetahuan, Dewi Saraswati.


Dulu waktu kecil, saya masih ingat banyak orangtua yang mengatakan saat hari raya ini tidak boleh membaca buku dan bahkan katanya tidak baik untuk belajar. Bukan cuma membaca buku, beberapa temen saya juga yakin hari Saraswati orang-orang tidak boleh membaca, ya membaca apapun, pokonya tidak boleh. Namun saya tidak mendapat jawaban kenapa kok tidak boleh membaca. Aneh aja rasanya. Padahal majalah Bobo edisi terbaru saat itu sudah melambai-lambai untuk segera dibaca. Tapi akhirnya saya mengiyakan untuk tidak membaca apapun pada hari Saraswati. Dengan logika sederhana anak kecil saya berpikir, bahwa ilmu pengetahuan pada hari Saraswati akan turun dari Dewi Saraswati dan akan merasuki seluruh buku yang ada dirumah. Jadi kalo dibaca pada saat itu sayang rasanya karena jadinya ilmu pengetahuan tidak bisa masuk.


Hari Saraswati ini juga merupakan hari yang ditunggu-tunggu oleh saya dan temen-temen waktu SD dulu, bahkan sampai SMP. Hari Saraswati yang jatuh pada hari sabtu pasti akan meniadakan kegiatan belajar mengajar dan otomatis dirumah juga tidak dipaksa untuk belajar. Ya cuma kecewanya tidak bisa segera menghabiskan membaca komik dan majalah Bobo pada itu. Ya memang begitu, waktu kecil Hari Raya Saraswati kadang dinanti, kadang juga dilematis, kenapa kok di hari ilmu pengetahuan malah tidak boleh membaca?


Terus seperti itu, saya galau hari raya... Lalu suatu saat saya mendapatkan jawaban. Jawaban itu didapat dari hasil kesimpulan sendiri atas obrolan orang dewasa saat itu, saya tidak ingat dimana dan siapa. Jadi logikanya pada saat Hari Saraswati semua buku kan di'banteni' (disucikan), diisikan berbagai macam banten sebagai simbol untuk menyucikan seluruh buku-buku yang ada sehingga akhirnya bisa bermanfaat bagi kita semua. Dan karena semua buku yang ada dirumah dibantenin, makanya sulit rasanya untuk mengambil dari tumpukan yang sudah berisi banten. Karena takut akibat mengambil salah satu buku, susunan banten tersebut jadi berantakan. Gitu. Sehingga akhirnya munculah sebuah "larangan" untuk membaca buku di hari Saraswati.


Ternyata sesederhana itu. Hingga akhirnya saya berpikir ya justru hari Saraswati inilah waktu yang pas untuk  kita menggiatkan lagi kegiatan menambah ilmu. Buku-buku disucikan dulu, kita memberi sembah Bhakti kepada Dewi Saraswati, baru lantas membaca dan meresapi buku-buku tersebut. Agar ilmu yang kita dapatkan dari buku tersebut menjadi suci dan akhirnya bisa digunakan untuk kebermanfaatan orang banyak. Sangat sederhana.


Tidak ada larangan untuk membaca, tidak ada larangan untuk belajar. Itu semua merupakan tradisi kuno. Tinggalkan!


Selamat Hari Raya Saraswati! Semoga Dewi Saraswati senantiasa menganugrahkan pengetahuan yang suci demi kedamaian umat manusia di seluruh dunia. Percuma pinter dan pandai merangkai bom, namun bom diledakkan di tempat umum yang terdapat banyak orang. Ilmu yang malah membuat kerugian bagi orang banyak kan. Jadilah personal yang berilmu, bijaksana dan bermanfaat bagi semua orang..




OM Saraswati ya Namah Swaha